29Baju Bridesmaid Menarik Inspirasi Tema Warna Trending from nikah/kahwin zaman sekarang wajib ada bridesmaids! Baju bridesmaid simple plain 29. Pemilihan kain kapas atau cotton menjadi fabrik yang amat . Sejak dulu, gaun panjang berwarna hitam tetap menjadi pilihan basic bagi. Jom tengok 44 pilihan dan padanan . Hasil Voting Capres & Cawapres Pilihan VIVAnians 1 Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono 24117 Suara 2 Prabowo Subianto - Mahfud MD 19278 Suara 3 Ganjar Pranowo - Basuki Tjahaja Purnama 14241 Suara Terpopuler Selengkapnya  VIVA Networks Komisaris Suzuki Indonesia, Soebronto Laras mengatakan, masih menunggu kebijakan pemerintah, dan dana segar dari konglomerat yang bersiap bikin pabrik kendaraan listrik. Modifikasi Aerox itu mengusung tema Camel Yamaha Moto GP Team, yang merupakan livery ikonik yang dikenakan pada motor YZR-M1 milik pembalap legendaris Valentino Rossi. Selengkapnya  Isu Terkini

Sampaisekarang pun , kejadian seperti cemburu , twitter cinta dan timeline terjadi sehari* . Dimana kita cemburu oleh dunia maya karena kata* mesra , manusia jaman skrg itu gak bakal bsa bersabar lebih baik dri pada jaman orang* dulu .. Mereka punya emosi yang berbeda* dan mereka punya tingkat kesabaran masing* . Hanya saja gue belajar 1 .

Lebaran jaman dulu tahun 90-an terasa lebih menyenangkan, ramai dan sangat kental dengan tradisi-tradisi. Kamu yang sudah merasakan lebaran di tahun 90-an dengan sekarang pastilah merasakan perbedaannya. Tentu sangat merindukan lebaran jaman dulu. Memang teknologi belum maju seperti sekarang ini, tapi justru makna silaturahmi lebih bisa dirasakan. Walaupun masih sulit berkomunikasi, tapi perayaan idul fitri sangat meriah, menyenangkan serta berkesan. Dari tahun ke tahun perayaan idul fitri tidaklah sama, kamu bisa merasakannya itu. Inilah beberapa perbedaan lebaran jaman dulu dengan jaman sekarang! Malam TakbiranJaman Duluā¤ļøJaman Sekarangā¤ļøLebaran Hari PertamaJaman Duluā¤ļøJaman sekarangā¤ļøKue LebaranJaman Duluā¤ļøJaman Sekarangā¤ļø Malam Takbiran Jaman Duluā¤ļø Takbir Keliling Membawa Obor, foto Dulu saat malam takbiran dilakukan dengan berjalan kaki berkeliling kampung berombongan. Pas hari terakhir puasa, setelah berbuka semua orang berkumpul mulai dari anak-anak, remaja, sampai bapak-bapak berada di masjid atau mushola. Tanpa diperintah semua warga antusias merayakan takbir keliling. Kemudian, sholat isyak berjamaah sampai selesai takbir dikumandangkan. Tidak hanya dikumandangkan di mushola atau masjid saja, melainkan juga dilakukan secara berkeliling. Keseruan Takbir Keliling, foto Selepas sholat isya, semua orang mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang digunakan untuk takbir keliling. Peralatan itu seperti pengeras suara, ampli, aki, speaker, mic yang disusun secara rapi di sebuah gerobak. Bahkan bedug juga dibawa untuk mengiringi gema takbir. Gema takbir ini juga diiringi kentongan dari batang bambu. Beberapa warga lainnya menghidupkan obor-obor sebagai penerang jalan saat berkeliling. Sebagian lainnya juga menyiapkan minyak tanah untuk obor. Setelah semua selesai, mulailah peserta takbir keliling atau tarling berbaris rapi. Lalu, berjalan menyusuri jalan-jalan mengumandangkan takbir, menabuh bedug dengan perasaan bahagia dalam menyambut hari kemenangan. Jaman Sekarangā¤ļø Takbir Keliling Jaman Sekarang, foto Sekarang, takbir keliling dengan berjalan kaki bercahayakan lampu obor sudah tidak ada lagi. Hal itu berbuah menjadi pawai yang lebih meriah, tidak hanya berkeliling kampung tapi sudah keliling di area perkotaan dan tidak berjalan kaki. Pawai itu dilakukan dengan motor, mobil-mobil pick up sampai truk milik warga kampung. Beberapa hari sebelum malam takbiran tiba, mobil-mobil yang nantinya ikut pawai dihias secantik mungkin. Baknya dibuka dibuat menjadi bentuk kubah menggunakan kertas warna-warni. Tak lupa dipasang sound system dan bedug. Saat malam takbiran tiba, sebagian orang naik mobil tersebut. Sedangkan sebagian lainnya bawa motor sendiri. Semua orang berkeliling menuju kecamatan atau kabupaten lalu berbaur bersama rombongan takbir keliling dari kampung lainnya. Takbir Keliling Menggunakan Mobil, foto Suara takbir dikumandangkan saling bersahutan, diiringi suara deru mobil dan ratusan motor. Kalau yang ada di mobil mungkin mengumandangkan takbir, tapi yang naik sepeda motor entahlah. Mereka nampak asyik berboncengan dengan pacar maupun teman-temannya. Bahkan sekarang, pemerintah setempat mengadakan lomba takbir keliling. Jadilah semakin berlomba-lomba menghias mobil untuk bertakbir. Kemeriahan ini juga diiring dengan letusan kembang api. Warna-warnanya menghiasi langit, bagaikan perayaan tahun baru masehi. Setelah selesai berkeliling, biasanya sebelum pulang ke rumah, beberapa orang mencari baju lebaran. Sesampainya di rumah, mungkin langsung nonton tv begadang semalaman. Sementara takbir masih dikumandangkan di mushola-mushola maupun masjid sampai pagi. Lebaran Hari Pertama Jaman Duluā¤ļø Keliling Meminta Maaf Ke Tetangga, foto Sepulang dari sholat ied, kegiatan pertama adalah bersalam-salaman meminta maaf kepada ayah, ibu, kakek, nenek, adik, kakak dan semua kerabat yang ada di rumah. Selanjutnya, para pemuda-pemudi keluar rumah menyatu dengan yang lainnya. Dari anak-anak sampai pemuda-pemudi membentuk geng sendiri-sendiri bersiap mengunjungi satu rumah ke rumah lainnya. Biasanya beranggotakan 5-10 orang atau lebih terdiri dari teman-teman akrab. Sebelumnya sudah ditentukan tempat berkumpul. Kegiatan Setelah Sholat Idul Fitri, foto Kalau sudah pada kumpul semua, mulailah berlebaran mengunjungi semua rumah warga desa. Kelompok anak-anak, umumnya mengincar makanan enak dan angpau dari orang-orang terpandang di desa. Mereka sudah tahu mana saja rumah yang memberikan angpau. Jaman sekarangā¤ļø Lebaran Jaman Sekarang, foto Sementara lebaran jaman sekarang, pada hari pertama begitu pulang dari sholat ied, sudah langsung mengambil handphone. Berbagai aplikasi chat seperti BBM, Line, Whatsapp siap dijelajahi untuk berkirim pesan ucapan lebaran. Bahkan belum sempat meminta maaf kepada orang tua. Tak hanya itu, facebook, instagram, twitter dan lainnya juga mulai dibaca-baca. Pesan ucapan lebaran dari satu orang dikirim ke orang lainnya. Setelah itu, barulah bersalaman dengan keluarga. Lalu, datang ke rumah pacar berlebaran bersama pacar dan keluarganya. Sedangkan yang jomblo berlebaran bersama teman-teman atau sahabatnya. Kalau anak-anak masih bersama orang tua. Tidak seperti lebaran jaman dulu yang geng-gengan masuk ke satu rumah ke rumah lainnya berjalan kaki. Saat ini jika ingin berkunjung ya hanya ke rumah-rumah tetangga dekat saja. Jauh sedikit pasti menggunakan motor. Bahkan mungkin tetangga dekat ada yang lupa dikunjungi. Kue Lebaran Jaman Duluā¤ļø Jajan Lebaran Jaman Dulu, foto Berbicara soal kue lebaran, dulu sudah dipersiapkan 2 minggu sebelum idul fitri. Dalam waktu 2 minggu tersebut, nenek sudah mulai menjemur kerupuk atau rengginang, mengupas kulit kacang dan sebagainya. Ibu-ibu biasanya membuat wajik, tape ketan, keripik, kuping gajah, rempeyek dan jajanan jaman dulu. Kue lebaran di dominasi buatan tangan sendiri. Sehingga, tak heran aroma serta cita rasanya berbeda-beda setiap rumah. Jaman Sekarangā¤ļø Jajan Lebaran Jaman Sekarang, foto Kue lebaran jaman sekarang tidak dibuat jauh-jauh hari, kesibukan tentang kue ini hanya 3 sampai 1 hari sebelum idul fitri tiba. Sudah tak ada lagi buat kue, cukup beli kue di pasar atau mall bahkan toko online. Sudah banyak beragam jenis kue kering dengan bentuk lucu-lucu. Karena itulah rasanya mungkin bisa sama pada setiap rumah. Pada akhirnya kue lebaran tersisa banyak. Para tamu, paling-paling hanya mencicipi sebagai formalitas menghormati tuan rumah. Nah itulah perbedaan lebaran jaman dulu dengan lebaran jaman sekarang.

Adaperbedaan besar antara THR yang kamu dapet waktu kamu masih kecil dulu dengan sekarang. Jaman dulu: Kamu dapet THR dari keluarga, makin banyak ketemu orang, makin banyak juga THR kamu Jaman Sekarang: Kamu cuma dapet THR dari kantor, makin banyak kamu ketemu keponakan atau sodara yang masih kecil, makin sedikit deh THR kamu.

Momen Lebaran selalu identik dengan berbagai hal yang menyenangkan. Nggak heran momen Lebaran selalu menjadi hari yang dinanti-nanti oleh umat muslim didunia tak terkecuali di Indonesia. Ada banyak tradisi yang melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Mulai dari mudik, silahturahmi ke sanak saudara jauh, berlibur ke tempat wisata dengan keluarga hingga momen menarik lainnya jadi pemandangan lumrah saat Lebaran. Namun, ada perbedaan antara lebaran zaman dulu dengan lebaran zaman sekarang yang terkadang membuat kita rindu dan ingin bernostalgia akan momen-momen lebaran zaman dulu yang tentunya lebih terlihat momen kebersamaannya. Nggak hanya momen kebersamaan, namun masih ada banyak hal ngangenin yang belum tentu bisa kita rasakan saat Lebaran saat ini. Nah berikut berbagai hal dalam perayaan Idul Fitri atau Lebaran zaman dulu yang ngangenin. Let’s check it out guys! 1. Kumpul-kumpul bareng keluarga tanpa adanya smartphone ataupun gadget serba canggih lainnya photo via Salah satu hal yang paling terlihat berbeda dari lebaran zaman dulu dan sekarang adalah momen kebersamaannya. Kalau zaman dulu sangat terlihat deh momen kebersamaannya, sungkeman silahturahmi, keluarga pada kumpul, makan-makan bersama, bersenda gurau bersama tanpa disibukkan dengan aktifitas bermain smartphone seperti saat ini. Meskipun sungkeman dan kumpul-kumpul keluarga masih tetap dilestarikan hingga kini, namun kebanyakan orang akan sibuk dengan smarthpone nya masing-masing, yang punya pacar akan sibuk chatingan sama pacar atau malah lebaran dirumah sang pacar. Tentunya momen kedekatan dan kebersamaan lebaran zaman dulu jadi lebih ngangenin dimasa sekarang. 2. Takbir keliling kampung berjalan kaki sambil bawa obor photo via Dari dulu hingga sekarang, takbiran masih dilakukan penduduk desa. Hanya saja pawai untuk merayakan malam takbir zaman sekarang sedikit berbeda dengan perayaan malam takbir zaman dulu. Sekarang takbir keliling dirayakan lebih meriah, tidak hanya berkeliling kampung, tapi sudah keliling di area perkotaan dan tidak berjalan kaki. Takbir keliling zaman sekarang dilakukan dengan motor, mobil-mobil pick up sampai truk yang dihias secantik mungkin. Tak lupa dipasang sound system dan bedug sebagai pelengkap malam takbir. Kalau zaman dulu, malam takbiran dimeriahkan dengan pawai obor. Lalu berjalan kaki beramai-ramai menyusuri jalan-jalan kampung sambil mengumandangkan takbir dan menebuh bedug dengan perasaan bahagia. Walaupun terkesan sederhana, hanya bermodalkan obor yang terbuat dari batang bambu, namun justru kesederhanaan itulah yang sangat berkesan dan ngangenin. 3. Lagu lebaran zaman dulu yang ngangenin Saat perayaan lebaran, tidak hanya tradisi unik saja yang memeriahkan idul fitri, namun juga ada lagu-lagu khas yang biasanya menggema pada momen-momen tersebut. Meskipun saat ini ada banyak lagu-lagu religi terbaru, namun lagu-lagu religi zaman dulu masih tetap ngangenin. Sampai-sampai kalau belum dengerin lagu-lagu religi zaman dulu maka lebaran terasa belum lengkap. Lagu-lagu religi zaman dulu yang ngangenin seperti lagu ā€œBaju Baruā€ dari Dhea Ananda, ā€œMinal Aidzin wal Faidzinā€ dari All Star, ā€œArti Puasaā€ dari Tasya hingga lagu ā€œJagalah Hatiā€ dari Snada. 4. Tradisi bikin kue yang ngangenin photo via Nostalgia perayaan lebaran yang ngangenin berikutnya adalah tradisi bikin kue. Kalau zaman dulu, orang-orang sudah menyiapkan kue-kue lebaran 2 minggu sebelum Idul Fitri. Ada berbagai jenis kue kering hingga kerupuk yang semuanya buatan tangan sendiri. Sehingga nggak heran kalau cita rasanya berbeda-beda setiap rumah. Momen bikin kue bareng keluarga inilah yang sangat ngangenin. Meskipun saat ini, ada juga yang masih membuat kue dengan tangan sendiri, namun kue lebaran zaman sekarang tidak dibuat jauh-jauh hari. Kesibukkan tentang kue-kue ini hanya berlangsung 1 sampai 3 hari sebelum Idul Fitri tiba. Pasalnya kebanyakan orang lebih memilih untuk membeli kue-kue lebaran di supermarket, pasar atau bahkan toko online. 5. Kue lebaran zaman dulu photo via Selain kebersamaan bikin kuenya yang ngangenin, jenis-jenis kue zaman dulu juga bikin kangen. Walaupun sekarang sudah ada berbagai jenis kue lebaran dalam kemasan kaleng yang rasanya enak, tapi tetap saja kue-kue lebaran zaman dulu masih melekat dihati. Sebelum ada kastengel, nastar, ataupun kue kering kekinian lainnya, orang-orang zaman dulu lebih banyak menyuguhkan kue-kue tradisional, seperti kembang goyang, semprong, rengginang, dan masih banyak lagi. Jajanan kaleng era 90an juga sangat berkesan bagi kamu yang lahirditahun 90an. Jajanan kaleng ini wajib banget ada di meja ruang tamu saat lebaran dan pastinya kamu semangat banget buat milihin isinya yang kamu suka. 6. Halal Bi Halal ke rumah-rumah tetangga photo via Halal bi halal adalah istilah untuk saling mengunjungi teman, tetangga, dan sanak saudara untuk saling ber maaf-maaf-an. Kalau zaman dulu, setelah salat Id dan tradisi sungkeman selesai, orang-orang akan berkunjung ke tetangga-tetangga untuk ber maaf-maaf-an. Pintu rumah akan terbuka lebar untuk mereka yang bersilahturahmi untuk ber maaf-maaf-an. Zaman dulu halal bi halal ini dilakukan door to door, berbeda dengan sekarang yang melakukan halal bi halal melalui media online dan gadget modern. Kini banyak di antara kita yang saling bermaafan melalui handphone, media sosial, dan semacamnya. Pastinya halal bi halal zaman dulu ini sangat berkesan dan sangat ngangenin. 7. Tradisi menerbangkan balon kertas photo via Tradisi ini pasti sangat dirindukan oleh masyarakat Purbalingga. Tradisi menerbangkan balon kertas ini dulunya rutin diselenggarakan saat lebaran. Balon tersebut terbuat dari kertas minyak. Dikutip dari tingginya mencapai lima meter dengan diameter satu hingga dua meter. Dengan ukuran yang relatif besar, balon akan dipikul secara gotong royong oleh masyarakat ke tempat pelepasan. Uniknya, balon ini tidak dipompa seperti balon udara pada umumnya. Masyarakat akan memasukkan asap melalui cerobong. Jika sudah penuh dengan asap, balon akan langsung naik ke atas. Untuk menciptakan suasana yang lebih meriah, balon-balon tersebut akan diberi ekor yang dilengkapi dengan petasan dan parasut. Nantinya, petasan dan parasut ini akan berjatuhan setelah balon mengudara. Tradisi unik ini biasanya dilakukan di kampung-kampung. Namun kini, tradisi menerbangkan balon di Purbalingga telah dilarang oleh pemerintah karena dianggap membahayakan penerbangan. 8. Perang sarung photo via Anak-anak tahun 90an pastinya pernah merasakan bagaimana serunya perang sarung setelah shalat tarawih. Anak-anak akan melepas sarungnya dan akan menyerang temannya dengan kibasan sarung. Perang sarung biasanya akan berhenti jika sudah ada yang menangis. 9. Iklan Ramadan dan Idul Fitri Iklan ramadhan memang masih ada sampai saat ini, namun ada sedikit perbedaan dengan iklan yang dulu terutama bagi anak 90-an. Kalau dulu, banyak iklan-iklan Ramadan dan Idul Fitri tahun 90-an sampai era 2000-an yang mengandung makna sangat mendalam. Ketika iklan-iklan seperti ini tak lagi dijumpai pada masa sekarang, di sanalah generasi 90-an merasa ada sesuatu yang hilang pada suasana Lebaran tahun ini. 10. Sinetron sarat makna dan pelajaran photo via Sepanjang Ramadan menjelang Lebaran, dulu banyak banget sinetron sarat makna dan pelajaran yang diputar ketika waktu berbuka dan sahur, contohnya sinetron ā€œPara Pencari Tuhanā€, ā€œLorong Waktuā€, hingga sinetron ā€œKiamat Sudah Dekatā€. Sekarang sudah nggak ada lagi sinetron seperti itu. Tentunya membuat genarasi 90-an merasa kehilangan. Nah itulah beberapa nostalgia perayaan idul fitri zaman dulu yang ngangenin. Bagaimana menurut kalian guys? Ingin mengulang ke masa-masa dulu yang lebih sederhana namun menyenangkan?
FenomenaUcapan Lebaran Jaman Dulu Dan Saat Ini. Keseruan lebaran jaman dulu diramaikan oleh surat ucapan dengan berbagai desain unik. Anak-anak jaman dulu pun mengoleksinya dan dipamerkan saat masuk sekolah. Berbeda dengan jaman sekarang di mana kartu ucapan telah ditinggalkan penggunanya. - Lebaran tentu menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu bagi umat Islam di Indonesia. Tak cuma dimanfaatkan untuk saling bermaaf-maafan, momen lebaran biasanya akan dijadikan ajang untuk bersilahturahmi mengunjungi keluarga di kampung halaman. Di Indonesia sendiri momen lebaran sudah dirayakan sejak zaman kolonial Belanda. Hal tersebut terungkap dari foto-foto langka di berbagai daerah yang rangkum dari berbagai sumber di bawah ini. 1. Beberapa orang tampak meramaikan suasana lebaran di rumah Bupati Bandung, tahun 1932. -foto spaarnestadphoto 2. Anak-anak turun ke lapangan dengan baju cerah saat perayan lebaran di Garut, tahun 1935. -foto kitlv 3. Masih di Garut, sejumlah pria mengenakan kopiah saat suasana lebaran yang jatuh di akhir tahun 1935. -foto kitlv 4. Potret salat Idul Fitri di sebuah lapangan di Bangkinang, Kampar, Riau sekitar tahun 1930. -foto tropenmuseum 5. Sejumlah orang merayakan hari raya lebaran dengan menabuh rebana di Muara Manderas, Jambi, sekitar tahun 1912. -foto tropenmuseum 6. Beberapa orang menikmati hari lebaran di Pantai Pangandaran, tahun 1929. -foto tropenmuseum 7. Berfoto bersama di malam hari, menandai masuknya bulan Syawal di Lebong, Bengkulu, tahun 1936. -foto tropenmuseum 8. Berfoto studio menyambut hari raya Idul Fitri, di Kota Palembang, yang jatuh pada tanggal 17 Juni 1920. -foto tropenmuseum 9. Tradisi melepas balon udara dan memotong lupis raksasa di Kota Pekalongan 7 hari setelah Lebaran. -foto brl/nng Recommended By Editor 10 Potret kepala daerah di era kolonial ini epik banget 10 Foto ini menakjubkan, kamu pasti nggak nyangka apa yang dijepret 10 Foto before vs after editan master Photoshop, beda sama aslinya 5 Foto ini akan ajarkan kamu arti kebahagiaan yang sesungguhnya F60 Countryman, tenda komplet buat kamu yang pengen camping mewah
Yangkedua perbedaanya adalah teknologi zaman sekarang jauh lebih higienis, cepat dan aman misalnya mesin pengemas makanan yang ada di pabrik bisa mengemas produk makanan dalam 1 menit sampai ratusan pack. Berbanding dengan zaman dahulu yang harus mengemas makanan dengan bantuan tenaga manusia yang hasilnya 1 menit mungking hanya 5 pack saja
Jakarta, CNBC Indonesia - Lebaran tahun 2023 atau 1444 H diperkirakan akan berbeda hari. Muhammadiyah sudah menetapkan Hari Raya Idul Fitri pada Jumat, 21 April 2023. Sedangkan, pemerintah diduga akan menetapkan Lebaran pada Sabtu, 22 April 2023. Anjuran pemerintah inilah yang akan menjadi patokan resmi perayaan Lebaran bagi seluruh umat Muslim di fenomena lebaran beda hari tidak perlu dipermasalahkan, karena bisa saja perhitungan antara kedua berbeda. Fenomena ini lagi-lagi bukan yang pertama, dan ternyata sudah sering, bahkan sudah menimbulkan perdebatan, sejak masa kolonial satu yang mencatat fenomena ini adalah orientalis dan pakar Islam asal Belanda, Snouck Hurgonje. Dalam catatan berjudul Nasihat-Nasihat C. Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya Kepada Pemerintah Hindia Belanda 1889-1936 Jilid VIII 1994, Snouck bercerita ada dua metode menghitung hilal peringatan 1 Syawal di masa kolonial. Pertama, berdasarkan penanggalan dan penglihatan terhadap bulan baru atau hilal. Biasanya metode ini dilakukan oleh orang Muslim terpelajar yang mengerti astronomi atau ilmu falak. Mereka melakukannya dengan melihat langsung datangnya bulan di langit di daerah dataran metode kedua, berdasarkan tanggalan yang ditentukan pemerintah Belanda. Tanggalan ini tanpa perhitungan khusus dan hanya menghitung hari sejak puasa hari pertama masa kolonial, Snouck melihat banyak orang yang mengikuti metode pertama. Jika sekarang perhitungan secara empiris atau rukyat dilakukan dengan ketentuan-ketentuan, seperti ketinggian bulan sekian derajat, maka di masa kolonial tidak atau saksi hanya perlu melihat bulan saja. Apabila sudah melihat, maka akan divalidasi. Hasil validasi inilah yang akan dikirim ke pemerintah kolonial untuk ditetapkan sebagai 1 akibat di tiap wilayah Indonesia memiliki perbedaan ketinggian, sudah pasti akan berbeda hasilnya. Di wilayah tertentu bulan sudah terlihat, tetapi tidak di wilayah perbedaan inilah, tulis Ensiklopedia Hisab Rukyat 2005, hari Lebaran juga berbeda. Meski begitu, untuk mensiasati ini biasanya pemerintah kolonial akan melihat suara mayoritas. Jika sekiranya bulan belum terlihat, maka libur lebaran ditambah satu hari untuk menggenapi puasa sebanyak 30 hari [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Bisnis Ini Terbanyak Nunggak THR, Tempat Kerja Kamu Bukan? mfa/mfa MesinMobil Zaman Dulu, sumber Pikist. 5. Baja Berkekuatan Tinggi. Fitur keselamatan tak ada artinya tanpa kehadiran baja berkekuatan tinggi. Semakin canggih metalurgi, membuat pabrikan dapat menciptakan rangka dengan beragam kelebihan, seperti mudah dibentuk, tahan karat, dan berbobot lebih ringan. Dari dua belas bulan di dalam setahun, momentum paling ditunggu para muslim ya bulan Ramadhan yang ditutup dengan hari lebaran. Apalagi ketika hari kemenangan tiba, di mana semua orang berkumpul dengan keluarga banyak mimpi serta keinginan yang dipupuk sejak jauh-jauh hari. Mulai dari menabung untuk mudik, membuat baju lebaran keluarga, jatah THR, dan lain sebagainya. Maka saat datang hari itu, baik kaum tua muda semua berbahagia merayakan dengan cara masing-masing. Namun seiring waktu berjalan, seseorang melewati lebaran demi lebaran dari usia anak-anak hingga tumbuh dewasa. Tentu momen lebaran yang dilewati terasa berbeda. Dan saat terkenang beberapa hal, perbedaan itu membuat kita merindukan masa-masa indah yang sudah berlalu. Berikut ini perbedaan momen lebaran saat kita masih kecil hingga kini dewasa. Jumlah Anggota Keluarga Dulu saat lebaran, keluarga masih lengkap dengan adanya ayah, ibu, kakek, bahkan nenek. Saat kita mulai dewasa, satu-persatu dari mereka yang menyayangi kita telah pergi. Dan kita hanya bisa mengunjungi pusara mereka. Keluarga besar masih lengkap vs keluarga berkurang [image source]Beberapa sanak famili juga mungkin mulai absen karena sudah membina keluarga baru, jadi harus membagi waktu dengan keluarga yang lain. Tapi saat ada yang beranjak pergi, ada pula adik-adik keponakan atau sepupu yang baru lahir, bakal meramaikan silaturahmi keluarga kita. Lama Waktu Liburan Liburan masa kecil vs liburan saat dewasa [image source]Saat masih kecil, liburan lebaran kita sangat panjang hingga hampir sebulan penuh. Namun ketika dewasa, belum juga lebaran hari ketujuh, bahkan masih hari ketiga, kita sudah harus kembali bekerja. Saat itu, bukankah rasa-rasanya terpikir untuk kembali ke masa kanak-kanak? Fenomena Ucapan Lebaran Jaman Dulu Dan Saat Ini Keseruan lebaran jaman dulu diramaikan oleh surat ucapan dengan berbagai desain unik. Anak-anak jaman dulu pun mengoleksinya dan dipamerkan saat masuk sekolah. Berbeda dengan jaman sekarang di mana kartu ucapan telah ditinggalkan penggunanya. Kartu ucapan lebaran vs ucapan lewat broadcast sosmed [image source]Sebaliknya akan banyak pesan broadcast ucapan selamat lebaran yang diucapkan kolektif dan tidak ada greget atau kesan emosionalnya sama sekali. Hanya dari copas satu ke copas lainnya. Ah betapa kangennya ya dapat ucapan langsung dari orang yang kita sayangi.. Bagi-Bagi Angpao Diberi angpau vs bagi-bagi angpao [image source]Masa kecil merupakan saat panen angpao dari paman, kakek, nenek, dan teman kerja orang tua kita. Selepas lebaran, dijamin celengan ayam kita bakal penuh bahkan tumpah-tumpah. Berbeda saat sudah dewasa, maka kita yang akan pusing mempersiapkan uang untuk bagi-bagi angpau untuk anak-anak yang akan berkunjung. Kebersamaan Hari Raya Idul Fitri Kebersamaan jaman dulu vs masa kini [image source]Jaman dulu, momen lebaran benar-benar digunakan untuk bersilaturahmi dengan orang-orang tercinta. Saling bercerita tentang banyak hal yang terjadi selama rentang waktu tak bersua. Kini, momen lebaran yang harusnya jadi ajang kebersamaan terkadang kalah dengan gadget. Semua sibuk update sedang apa dengan gadgetnya masing-masing, lupa deh update ke keluarga sendiri sudah melakukan apa saja selama tidak bersua. Jajanan Kue Lebaran yang Berubah Tiap Tahunnya Jajanan jaman dulu vs kue modern [image source]Meski jajanan jaman dulu mungkin tak selezat kue lebaran jaman sekarang, namun kehadiran makanan jadul itu sangat dirindukan. Apa yang membuatnya begitu diidamkan? Kuncinya adalah kenangan yang ada di dalam jajanan jadul itu. Bisa jadi kenangan bersama orang-orang tercinta yang kini sudah tak lagi di tengah-tengah kita. Misalnya, jajan lebaran khas yang hanya dibuat oleh nenek atau ibu, rasanya nggak akan tergantikan oleh cookies kemasan semahal apapun. Tempat Menghabiskan Libur Lebaran Tempat libur lebaran jaman dulu vs tempat liburan jaman sekarang [image source]Libur lebaran jaman dulu wajib dihabiskan di rumah keluarga semisal rumah nenek. Namun saat ini, tempat-tempat wisata nampaknya lebih ramai saat lebaran. Dan lagi, banyak juga tempat wisata yang bisa jadi pilihan agar kita bisa lebih dekat dengan keluarga. Beda Cara Mendapatkan Tiket untuk Mudik Mendapatkan tiket jaman dulu vs jaman sekarang [image source]Mudik lebaran jaman dulu lebih butuh perjuangan karena harus ikut nimbrung di antrian tiket yang mengular. Beda dengan saat ini, sambil tiduran pun kita dengan mudah bisa membeli tiket. Masa-masa sulit itu kadang dirindukan, meski tak ingin dirasakan lagi. Hal-hal di atas mau tidak mau harus kita rasakan saat momen lebaran datang. Beberapa hal nampak lebih mudah di zaman sekarang, namun ada beberapa hal juga menjadi sulit. Ya, begitulah, segala sesuatu selalu menghadirkan dua sisi yaitu kelebihan dan kekurangan, pun suka atau duka. Karenanya selagi masih sempat, usahakan selalu berbagi kebahagiaan dengan orang-orang tercinta di sekitar kita. l0STili.
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/334
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/505
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/595
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/519
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/74
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/297
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/297
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/518
  • lebaran jaman dulu dan sekarang