yesusmenyuruh hanya menyembah kepada allah " hidayah masuk islam setelah mereka mempelajari dan mengkritis kitab suci 11. yesus menyuruh melakukan menurut kehendak tuhannya " mereka sendiri. untuk itu saya yakin buku ini akan banyak memberikan manfaat 12. yesusu mengaku utusan tuhan " bagi kita semua dalam memahami kedudukan yesus (isa as
Pasal 19 Anda Mau Menyembah Allah menurut CaraNYA? Siapa yang didahulukan oleh kebanyakan orang, dan mengapa hal ini tidak bijaksana? 1-4 DALAM ”hari-hari terakhir”, Alkitab menubuatkan, orang ”akan mencintai dirinya sendiri . . . membual dan menyombongkan diri, . . . Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya”. 2 Timotius 31-5 Apakah tidak cocok dengan perkembangan di sekitar kita dewasa ini? 2 Ya, dalam setiap segi kehidupan, tindakan banyak orang seolah-olah mengatakan, ”Aku dulu”—tingkah laku mereka sewaktu berbelanja atau mengemudikan kendaraan, perhatian yang mereka berikan kepada pakaian serta cara berdandan, dan jenis tarian yang mereka lakukan. Tetapi semua ini tidak menghasilkan kebahagiaan sejati. 3 Banyak orang bahkan memandang agama menurut apa yang mereka inginkan atau yang mereka rasa mereka butuhkan. Alangkah keliru pandangan ini! Kita tidak berhak mengatakan bagaimana Allah seharusnya disembah. Sebagai Pencipta dan Pemberi Hidup, Yehuwalah yang berhak mengatakan bagaimana Ia seharusnya disembah. Roma 920, 21 Dan apa yang Ia tuntut dari kita justru demi kebaikan kita sendiri. Hal itu mendatangkan kepuasan sekarang dan memelihara pikiran dan hati kita kepada hal-hal menakjubkan yang Ia sediakan di masa depan.—Yesaya 4817. 4 Yehuwa tidak membebani orang Kristen dengan upacara yang tidak perlu atau pembatasan yang tidak berguna. Tetapi Allah tahu bahwa kelangsungan hidup bergantung pada hubungan baik dengan Dia dan bahwa kita perlu hidup berdasarkan patokanNya dan memberikan perhatian kepada orang lain jika kita ingin mendapatkan kebahagiaan sejati dalam kehidupan. Jika kita menyembah Allah menurut caraNya, kehidupan menjadi lebih kaya dan semakin berarti. MELAKUKAN SEGALA SESUATU MENURUT CARA ALLAH Bagaimana Nuh dan Abraham berbeda dari kebanyakan orang dewasa ini? 5, 6 5 Nuh menjadi teladan bagus dalam menuruti jalan Allah. Alkitab mengatakan, ”Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul [berjalan, NW] dengan Allah.” Setelah Allah memberi instruksi kepadanya untuk membangun bahtera raksasa yang menyelamatkan kehidupan, ”Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.” Kejadian 69, 22 Karena Nuh bertindak menurut cara Allah, kehidupannya diselamatkan, demikian juga kehidupan keluarganya yang berpaut padanya sebagai nabi Allah di bumi.—2 Petrus 25. 6 Orang lain yang menuruti jalan Allah adalah Abraham. Allah menyuruh dia meninggalkan tanah airnya. Apakah anda akan mentaati perintah sedemikian? Abraham ”pergi . . . seperti yang difirmankan TUHAN [Yehuwa] kepadanya”, walaupun ”tidak mengetahui tempat yang ia tuju”. Kejadian 124; Ibrani 118 Karena dengan setia melakukan segala sesuatu menurut cara Allah, Abraham dianggap sebagai ”sahabat Allah”.—Yakobus 223; Roma 411. TERMASUK DI ANTARA UMAT ALLAH Di jaman Israel purbakala, bagaimana Allah berurusan dengan orang-orang? 7-9 7 Pada waktunya Allah mengambil keputusan untuk berurusan dengan suatu kelompok yang besar, bangsa Israel. Mereka menjadi suatu umat yang ”dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayanganNya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi”. Ulangan 142 Tentu, setiap orang Israel perlu berdoa kepada Allah dan memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Dia. Tetapi mereka juga perlu mengakui bahwa Allah memimpin suatu sidang; mereka harus mengikuti tata cara ibadat yang digariskan dalam hukum Allah bagi mereka sebagai suatu umat. Dengan demikian mereka dapat menikmati perlindungan dan berkat yang Allah sediakan bagi sidang itu. Ulangan 289-14 Pikirkan betapa besar hak kehormatan untuk menjadi sebagian dari orang-orang yang disebut oleh Yang Mahakuasa sebagai ”umatKu Israel”.—2 Samuel 78. 8 Bagaimana dengan orang-orang bukan Israel yang ingin menyembah Allah yang benar? Orang-orang sedemikian membentuk ”banyak orang dari berbagai-bagai bangsa” yang ikut dengan bangsa Israel ketika Musa memimpin bangsa itu keluar dari Mesir. Keluaran 1238 Andai kata anda juga di Mesir, apakah anda merasa bisa tidak ikut dan menyembah Allah dengan cara anda sendiri? 9 Bahkan setelah bangsa Israel menetap di Negeri Perjanjian, ada orang-orang asing yang mengakui Yehuwa dan ingin menyembah Dia. Tetapi, supaya dapat diterima, mereka harus menghargai bahwa Allah berurusan dengan suatu umat yang dihimpunkan dan bahwa ibadatNya berpusat di sebuah bait di Yerusalem. 1 Raja 841-43; Bilangan 914 Orang-orang tidak dapat diterima oleh Allah jika mereka membiarkan keangkuhan atau sikap ingin bebas mendorong mereka untuk mengambil jalan sendiri dalam ibadat. PERUBAHAN SIDANG Perubahan apa Allah buat dalam caraNya berurusan? 10-12 10 Ketika Yesus melakukan pelayanannya di bumi, Allah masih berurusan dengan Israel sebagai umat yang dibaktikan kepadaNya. Jadi setiap orang yang menerima Mesias tidak perlu berhimpun secara teratur bersama Yesus dan pergi bersama dia seperti para rasul. Markus 518-20; 938-40 Tetapi bangsa itu secara keseluruhan menolak Mesias dari Yehuwa, sehingga Yesus tergerak untuk mengatakan tidak lama sebelum ia mati, ”Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”—Matius 2143. 11 Siapa yang akan menjadi umat baru ini, apabila cara ibadat yang ditetapkan dalam hukum Allah kepada Israel tidak dituntut lagi? Kolose 213, 14; Galatia 324, 25 Pada hari Pentakosta 33 M., sidang Kristen dibentuk dan Allah menjelaskan kepada para pengamat yang jujur bahwa hal itu adalah perbuatanNya. Kisah 21-4, 43-47; Ibrani 22-4 Pertama, orang Yahudi dan orang asing yang telah menerima Yudaisme, dan belakangan, orang Kafir, atau orang-orang dari bangsa-bangsa, menjadi ”suatu umat . . . bagi namaNya”. Maka Allah menganggap mereka ”bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri”.—Kisah 1514-18; 1 Petrus 29, 10. 12 Andai kata anda hidup pada waktu itu dan menginginkan hubungan dengan Allah, anda akan diarahkan kepada sidang Kristen. Inilah yang terjadi dengan pria bangsa Italia, Kornelius serta keluarganya. Kisah 101-48 Orang-orang yang percaya di seluruh dunia membentuk sidang Kristen. 1 Petrus 59 Semua sidang-sidang di tempat masing-masing, yang berhimpun di rumah-rumah atau di bangunan-bangunan umum, menjadi bagian dari satu-satunya sidang yang Allah gunakan ini.—Kisah 1541; Roma 165. Bagaimana Allah mengorganisir dan memimpin orang-orang Kristen? 13-15 13 Sebagai Allah yang tertib, Yehuwa mulai mengatur suatu organisasi dalam sidang-sidang. Untuk memberikan perhatian yang dibutuhkan oleh setiap penyembah, Ia melantik pria-pria untuk melayani sebagai gembala atau pengawas. Mereka adalah pria-pria yang berpengalaman, memenuhi syarat yang dapat mengajarkan Firman Allah dan melatih anggota-anggota sidang untuk membagikan kebenaran Alkitab kepada orang lain, membantu dalam pekerjaan yang sangat penting yakni mengabarkan ’kabar kesukaan’.—2 Timotius 21, 2; Efesus 411-15; Matius 2414; Kisah 2028. 14 Dengan banyak cara lain, sidang-sidang itu akan memperoleh manfaat dari para pengawas ini. Mereka tidak bersikap memaksakan hukum atau menekan. Sebaliknya, tugas mereka adalah dengan pengasih membantu sesama Kristen memperkokoh hubungan dengan Allah. Kisah 1421-23; 1 Petrus 52, 3 Setiap orang yang mengalami problem dapat meminta bantuan yang ramah berdasarkan Alkitab dari pria-pria yang tua secara rohani ini. Yakobus 513-16; Yesaya 321, 2 Karena orang Kristen masih tidak sempurna, kadang-kadang timbul kesulitan dalam sidang. Para pengawas akan waspada membantu sesama Kristen, dan berjaga-jaga terhadap siapa saja yang mungkin membahayakan kerohanian sidang.—Filipi 42, 3; 2 Timotius 42-5. 15 Sidang-sidang mendapatkan petunjuk yang perlu dari badan pimpinan Kristen yang terdiri dari para rasul dan para penatua sidang Yerusalem. Mereka mempelajari dan memecahkan persoalan-persoalan yang disampaikan dari sidang-sidang. Dan badan pimpinan mengutus wakil-wakil untuk mengunjungi sidang-sidang.—Kisah 151-3. Makna apa sepatutnya anda peroleh dari cara Allah memperlakukan orang-orang Kristen? 16 16 Kini Allah Yehuwa masih tetap berurusan dengan umatNya sebagai sekelompok yang dihimpunkan. Di seluruh bumi ada ribuan sidang Saksi-Saksi Yehuwa. Jika anda ingin bergabung dengan ibadat Allah, sambutlah anjuranNya untuk berhimpun dengan rekan-rekan Kristen ”Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, . . . tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”—Ibrani 1024, 25. MENYEMBAH ALLAH DENGAN SEPENUH JIWA Kasih akan Allah hendaknya mendorong kita untuk berbuat apa? 17-19 17 Sangat baik untuk merenungkan segala sesuatu yang Allah Yehuwa telah lakukan bagi anda. Dari Dia anda memperoleh kehidupan, dan Ia memelihara kehidupan anda tiap hari. Di atas semua itu, Allah telah mengutus PutraNya ke bumi untuk mati sebagai korban. Ini adalah pernyataan kasih Allah yang dalam, kasih yang pasti dan tidak berubah. Roma 58; 832, 38, 39 Dengan cara ini Allah memungkinkan anda memperoleh pengampunan dosa dan harapan hidup kekal dalam kebahagiaan.—Yohanes 317; 173. 18 Bagaimana kita akan menyambut kasihNya? Tentu kita tidak akan memalingkan punggung kita kepada Allah dan kasihNya. Rasul Petrus mendesak ”Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan.”—Kisah 319. 19 Semua kita perlu ”sadar” atau menyesal, sebab semua kita telah berdosa, tidak memenuhi patokan Allah dalam tingkah laku, tutur kata dan pikiran. Roma 24; 714-21; Yakobus 32 Untuk sadar berarti kita perlu mengaku diri sebagai pedosa dan merasa sedih karena kita tidak sepenuhnya hidup selaras dengan kehendak Yehuwa. Demikiankah perasaan anda? Selanjutnya, kita perlu ”bertobat”, mengubah cara hidup kita, dan seterusnya berjuang mencerminkan sifat-sifat Yehuwa serta bertindak selalu menurut caraNya. Dengan demikian, kita yakin bahwa Allah akan mengampuni dan menyambut kita.—Mazmur 1038-14; 2 Petrus 39. Mengapa baptisan suatu langkah penting, dan apa yang dilambangkannya? 20, 21 20 Karena menyadari bahwa Yesus memberi contoh agar kita dapat mengikuti jejaknya dalam melayani Allah, hendaknya kita berusaha meniru teladannya. 1 Petrus 221 Ibrani 107 mengatakan bahwa sikap Yesus adalah, ”Sungguh, Aku datang . . . untuk melakukan kehendakMu, ya Allahku.” Demikian pula, kalau kita memang mengasihi dan menghargai Allah, kita akan tergerak untuk membaktikan kehidupan kita kepadaNya, melakukan kehendakNya sepenuh jiwa. Tentu, kita masih perlu makan, tidur, mengurus dan mencintai keluarga kita, menikmati santai yang menyenangkan dan turut dalam kegiatan hidup yang normal. Tetapi dengan membaktikan kehidupan kita kepada Allah, berarti kehendak dan ibadatNya harus menjadi yang paling penting, dan di mana pun kita berada atau apapun yang kita lakukan, kita akan sungguh-sungguh menerapkan nasihat Allah dan mengikuti teladan Yesus.—Kolose 323, 24. 21 Alkitab menjelaskan bahwa seseorang yang membaktikan kehidupannya kepada Allah patut memperlihatkan hal itu di hadapan umum dengan jalan dibaptiskan. Yesus berkata kepada para pengikutnya ”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu.”—Matius 2819, 20. Jika mereka yang akan dibaptiskan harus lebih dulu belajar Firman Allah dan menjadi murid Kristus, maka jelas bahwa mereka bukan anak kecil. Juga, baptisan mereka, yang melambangkan pembaktian kepada Allah, dilakukan dengan dicelupkan sama sekali dalam air, sebagaimana Yesus dibaptiskan di Sungai Yordan.—Markus 19-11; Kisah 836-39. Apakah anda telah membaktikan kehidupan anda kepada Allah, dan inginkah anda dibaptis? Ini mengartikan apa bagi anda? 22-24 22 Setelah dibaptis sebagai murid Kristus, anda akan dapat menikmati kehidupan Kristen sejati yang penuh dan bahagia. Ini bukan kehidupan yang diatur oleh daftar ’boleh dan tidak boleh’ yang tak putus-putusnya, tetapi kehidupan dengan pertumbuhan yang memberi kepuasan. Anda dapat terus meningkatkan pandangan rohani anda serta penerapan Firman Allah, sehingga anda semakin dekat kepada teladan yang Yesus berikan.—Filipi 19-11; Efesus 115-19. 23 Ini akan mempengaruhi pemikiran dan tingkah laku anda setiap hari. Seraya dengan tekun menempuh jalan Kristen, keyakinan anda semakin dalam bahwa tidak lama lagi Allah akan membinasakan semua kejahatan, sehingga membuka jalan bagi ’langit baru dan bumi baru, di mana terdapat kebenaran’. Selanjutnya, ini akan meningkatkan dorongan hati anda untuk mengembangkan kepribadian Kristen dan menempuh jalan hidup yang memungkinkan anda mendapatkan tempat dalam orde baru mendatang itu. Efesus 417, 22-24 Rasul Petrus diilhami untuk menulis ”Betapa suci dan salehnya kamu harus hidup. Sambil menantikan semuanya ini [orde baru], kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapanNya, dalam perdamaian dengan Dia.”—2 Petrus 311, 14. 24 Sungguh suatu berkat apabila segenap kehidupan seseorang mencerminkan bahwa ia menyembah Allah Yehuwa! Walaupun dewasa ini banyak orang hidup hanya untuk menyenangkan diri dan dengan tamak mencari segala kesenangan, anda dapat hidup dan menyembah Allah yang benar menurut caraNya. Inilah jalan hidup yang terbaik.
424 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." Hal yang pertama kita lihat adalah kepada siapa Yesus berkata. Yesus mengatakan hal itu kepada perempuan Samaria. Orang - orang Samaria adalah orang - orang yang memiliki pola keagamaan yang kacau ( Menyembah Allah dan berhala ) Silahkan klik di sini.
Buku 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan Silsilah Yesus Kristus Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanak Ishak, Ishak memperanak Yakub, Yakub memperanak Yehuda dan saudara-saudaranya …. Yakub memperanak Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kritus …… Matius 1 1 …… dst. Sebenarnya silsilah Yesus Nabi Isa as hanya bisa dinisbatkan kepada ibunya Maryam karena kelahiran beliau tidak melalui hubungan biologis. Yesus Nabi Isa lahir dari kalamullah maka lebih pantas disebut Yesus Isa bin Maryam, bukannya Isa Yesus bin Yusuf. Karena ia dilahirkan oleh manusia, maka Yesus adalah 100% manusia dan bukan Tuhan ! Yang namanya Tuhan Allah, mustahil bersilsilah, Dia tidak berawal dan tidak berakhir. Maka kesimpulannya adalah sebagai berikut Setiap yang bersilsilah, pasti dia bukan Tuhan ! Yesus bersilsilah, berarti Yesus bukan Tuhan !! Dalam Qs. 57 Al Hadiid ayat 3 dijelaskan sebagai berikut هُوَ ٱلۡأَوَّلُ وَٱلۡأَخِرُ وَٱلظَّـٰهِرُ وَٱلۡبَاطِنُۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir dan Yang Batin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” Qs. 57 Al Hadiid 3 Ayat tersebut menjelaskan, hanya Allah saja yang tidak berawal dan tidak berakhir, sementara Yesus Nabi Isa berawal dan berakhir. Berawal dari kelahirannya dan berakhir dengan kematiannya. 1. Setiap yang berawal dan berakhir, pasti bukan Tuhan ! 2. Yesus berawal dan berakhir, berarti Yesus bukan Tuhan !! 2. Kelahiran Yesus Kristus “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Matius 1 21. Ayat tersebut merupakan nubuat Allah buat Maryam bahwa ia akan melahirkan anak laki-laki yang bernama Yesus, sebagai penyelamat Umat yaitu Bani Israel. Setiap yang dilahirkan, pasti bukan Tuhan. Yesus dilahirkan, berarti Yesus bukan Tuhan. Yesus menjadi penyelamat umatnya Bani Israel berarti Yesus hanya seorang utusan Tuhan, manusia biasa dan bukan Tuhan. Al Qur’an juga menginformasikan kelahiran Yesus sebagai berikut قَالَ إِنَّمَآ أَنَا۟ رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَـٰمً۬ا زَڪِيًّ۬ا “Jibril berkata, “Aku hanyalah utusan Tuhan-mu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.” Qs 19 Maryam 19. 3. Yesus Pemimpin Umat Israel “Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-ali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena daripadamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umatKu Israel.” Matius 26. Yesus dinubuatkan Tuhan untuk menjadi seorang pemimpin yang akan menggembalakan umatnya Israel. Setiap yang dinubuatkan Tuhan, pasti bukan Tuhan. Yesus dinubuatkan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan. Setiap yang dijadikan penggembala bagi umat Israel, pasti bukan Tuhan. Yesus dijadikan penggembala bagi Israel, berarti Yesus bukan Tuha. 4. Yesus dibaptis oleh Yohanes “Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibabtis olehnya.” Matius 313. Kalau Yesus itu Tuhan, mestinya Yesus yang membaptis Yohanes, bukan sebaliknya. Setiap orang baru memasuki wilayah suatu agama, pintu pertama yang harus dia lewati yaitu “pembabtisan”, yang kalau dalah Islam “Bersyahadat”. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan harus dibabtis. Setiap yang dibabtis, pasti bukan Tuhan. Yesus dibabtis, berarti Yesus bukan Tuhan. 5. Yesus dikasihi oleh Tuhan. “Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah AKu berkenan.” Matius 317. Suara yang terdengar dari langit itu adalah suara Tuhanyang mengasihi dan berkenan terhadap anak-Nya yaitu Yesus. Jika Yesus itu Tuhan, suara Tuhan yang mana lagi yang ia dengar? Bukankah Tuhan itu hanya satu? Setiap yang mendengar suara Tuhan, pasti bukan Tuhan. Yesus mendengar suara Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan. Setiap yang dikasihi Tuhan, pasti bukan Tuhan. esus dikasihi oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan. 6. Yesus dibawa dan dicoba oleh iblis “Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.” Matius 41. Jika Yesus itu Tuhan, mestinya Tuhanlah yang mencobai Iblis, bukan sebaliknya. Sangat tidak rasional jikat Tuhan harus dicobai oleh Iblis. Sebagai seorang Nabi atau Rasul, tentu sangat wajar jika Yesus dicobai Iblis karena dia hanya seorang yang diutus oleh Tuhan. Setiap yang di coba oleh iblis, pasti bukan Tuhan. Yesus di coba oleh Iblis, berarti Yesus bukan Tuhan. 7. Yesus berpuasa dan merasa lapar “Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.” Matius 42. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan harus berpuasa dan merasa lapar. Yang berpuasa dan merasa lapara adalah sifat manusia. Setiap yang berpuasa dan lapar, pasti bukan Tuhan. Yesus berpuasa dan merasakan lapar, berarti Yesus bukan Tuhan. 8. Iblis membawa Yesus “Kemudian Iblis membawa-Nya ke kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah.” Matius 45 Jika Yesus itu Tuhan, tidak mungkin Tuhan bisa dibawa-bawa oleh Iblis, apalagi ditempatkan oleh iblis di atas bubungan Bait Allah. Jika dia Tuhan, mana kekuasaannya sampai dia bisa dbawa-bawa oleh iblis? Hal ini terkesan seperti main-main saja, apalagi iblis memerintahkan agar Yesus meloncat dari bubungan Bait Allah. Setiap yang ditempatkan iblis ke atas bubungan Bait Allah, pasti dia bukan Tuhan. Yesus ditempatkan oleh iblis ke atas bubungan Bait Allah, berarti Yesus bukan Tuhan. 9. Yesus dibawa iblis ke atas gunung “Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.” Matius 48. Seandainya Yesus itu Tuhan, tidak mungkin dia bisa dibawa-bawa oleh iblis, apalagi sampai ditempatkan oleh iblis di atas gunung yang sangat tinggi. Setiap yang dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, pasti bukan Tuhan. Yesus dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, berarti Yesus bukan Yesus dibawa iblis ke atas gunung “Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.” Matius 48. Seandainya Yesus itu Tuhan, tidak mungkin dia bisa dibawa-bawa oleh iblis, apalagi sampai ditempatkan oleh iblis di atas gunung yang sangat tinggi. Setiap yang dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, pasti bukan Tuhan. Yesus dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, berarti Yesus bukan Tuhan. 10. Yesus menyuruh hanya menyembah kepada Allah. “Maka berkatalah Yesus kepadanya ”Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya Dia sajalah engkau berbakti!”. Matius 410. Yesus menghardik dan menyuruh Iblis untuk menyembah hanya kepada Allah saja. Ini berarti iblispun tahu bahwa Yesus mengajarkan tauhid dan dia bukan Tuhan atau Allah yang harus disembah. Jika Yesus itu Tuhan, tentu kata-katanya kepada Iblis sebagai berikut, “Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis Engkau harus menyembah Aku, sebab hanya kepadaKu sajalah engkau berbakti!” Setiap yang menyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti bukan Tuhan! Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan! Dalam Al Qur’an surat Az Zuhruf 63-64 وَوَلَمَّا جَآءَ عِيسَىٰ بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ قَالَ قَدۡ جِئۡتُكُم بِٱلۡحِكۡمَةِ وَلِأُبَيِّنَ لَكُم بَعۡضَ ٱلَّذِى تَخۡتَلِفُونَ فِيهِۖ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ٦٣ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ رَبِّى وَرَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ هَـٰذَا صِرَٲطٌ۬ مُّسۡتَقِيمٌ۬ ٦٤ Dan ketika Isa datang membawa keterangan-keterangan, dia berkata, “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan hikmah dan supaya aku terangkan kepada kamu sebagian daripada yang kamu perselisihkan padanya. Maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah dia. Inilah jalan yang lurus.” QS Az Zuhruf 63-64 Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan yang dia sembah yaitu Allah SWT. Ini membuktikan bahwa Yesus hanyalah seorang nabi, rasul atau utusan Tuhan, bukan Tuhan!. Lanjut Baca 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan Bagian-2 Sumber 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan, Insan Ls Mokoginta
Yesusmenghardik dan menyuruh Iblis untuk menyembah hanya kepada Allah saja. Ini berarti iblispun tahu bahwa Yesus mengajarkan tauhid dan dia bukan Tuhan atau Allah yang harus disembah. Jika Yesus itu Tuhan, tentu kata-katanya kepada Iblis sebagai berikut, "Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Aku, sebab hanya kepadaKu
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tulisan ini bertujuan penuh mencari titik temu nubuat Yesus Isa sebagai paradigma keyakinan diantara Islam dan Kriten, bukan stigma. Tetapi standar yang dipakai adalah kesatuan persepsi bahwa Al-Quran, Taurat, Zabur dan Al-Kitab Injil adalah kitab Umat Islam jua. Sebab keempat kitab itu termasuk syarat rukun Iman seorang Muslim, bila tidak memenuhi syarat dengan tidak mengakui keempat kitab tersebut, belum bisa disebut muslim. Sedangkan Nabi Isa Yesus dimata Islam adalah salah satu nabi dan Rasul untuk manusia tertentu Bani Israil dengan nubuat Al-Quran dan Alkitab. Tidak diingkari oleh Quran, bawa Yesus adalah seorang Nabi, demikian pula Al-Kitab menjelaskan yang sama. Katakanlah "Hai Ahli Kitab, marilah berpegang kepada suatu kalimat ketetapan yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah". Surah 3 Ali Imran ayat 64. "Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu". Yahanes pasal 17 ayat 3. Pada hakikatnya, ada kesamaan risalah dakwah dalam missi Yesus dan Missi Muhammad SAW, karena keduanya adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, dilantik Allah sebagai nabi pembawa cahaya petunjuk untuk umat-umat-nya. Kesamaan missinya adalah ajaran Tawhid, tidak mengajarkan paganisme atau paham syirik, menempatkan Allah pada posisi yang sama dengan manusia. Tentunya baik Yesus atau Muhammad saw., berada pada tingkatan manusia khusus, manusia terpelihara dari segala kesalahan fatal, mereka mendapat perlindungan khususMa’shum, yang tidak memungkinkan Yesus atau Muhammad SAW berbuat keteledoran dalam pemaparan Wahyu Tuhan. Ajakan kepada Tawhid sejak awal periode kenabian menjadi ciri khusus pula, dan tidak terkesan ada seorang nabi mulanya adalah paganis kemudian menjadi nabi, mereka sangat terpelihara sejak lahirnya hingga menjadi nabi. Jelasnya sifat sifat kenabian mencerminkan suatu kehambaan hakiki di mata Tuhan Allah. Keberadaan Yesus Menurut Al-Quran Dan Al-Kitab hanyalah seorang hamba dan Rasul Allah, hidupnya di habiskan untuk mengabdi sepenuhnya menyampaikan risalah dakwah.Maryam 30 & az-Zukhruf 59 = Mat 1217-19 – Kis 430 – Luk 418 Yesus beragama Islam/Salowm/damai yaitu menyembah Allah dan patuh menjalankan hukum Allah dengan murni Ali Imron 52 = Mat 517-20. Yesus mengajarkan hari kiyamat az-Zukhruf 61 = Mark 1324-32. Yesus menyuruh umatnya bertakwa kepada Allah yaitu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya az-Zukhruf 63 = UL 1232 – Mat 517-20 – Wah 2218. Yesus menyuruh umatnya untuk menyembah Allah az-Zukhruf 64 – Ali Imron 51 – Al-Maidah 117 – Maryam 36 = Mat 410 & 1917 – Mark 1018 – Luk 111. Yesus menjadi saksi di hari kiamat tentang pengikutnya yang setia yaitu yang menyembah Allah dan menjalankan kemurnian Taurat dan Injil An-Nisa 159 = Mat 721-23. Yesus diutus untuk bani Israel Ali Imron 49 & Al-Maidah 75 = Mat 1056 & 1524-26. Yesus membenarkan dan menghormati Taurat Al-Maidah 46 = Mat 517-20 & Luk 1820. Yesus sholat menyembah Allah, zakat dan berbakti kepada ibunya Maryam 31-32 = Mat 2636 – Luk 1213-21 & 1820-23. Pengikut Yesus adalah murid Yesus Hawariyyun yang setia dengan kemurnian Injil, yaitu hanya menyembah Allah dan mengakui bahwa Yesus hanyalah Rasul Allah dan merekalah yang masuk sorga. Ali Imron 52-53 & Al-Maidah 47 = Mat 517-20 & Luk 1820. Risalah Islam Dan Yesus Isa as Dalam Al-Quran. Allah berfirman “Dan mereka Kristiani berkata Tuhan mempunyai anak. Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat keji, hampir-hampir langit pecah karena ucapan mereka itu, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh. Karena mereka Kristiani menghujat Allah dengan mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak.” Al-Qur’an Maryam 88-92. Allah berfirman “Katakanlah hai orang Islam Allah itu Maha Satu, Allah itu tempat bergantung, Dia tidak beranak dan tidak pula di per-anakkan. Dan Dia tidak menyerupai sesuatu apapun dari ciptaan-Nya.” Al-Qur’an Al-Ikhlas 1-4. Allah berfirman “Dan janganlah kamu mengatakan Tuhan itu tiga, berhentilah dari ucapan itu. karena itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha Satu.” Al-Qur’an An-Nisa 171. Allah berfirman “Dialah Allah yang tiada tuhan/allah lain yang berhak disembah selain Dia, Raja Yang Maha suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka Kristiani persekutukan.” Al-Qur’an Al-Hasyr 23. Allah berfirman “Katakanlah hai orang Islam Hai Yahudi dan Kristiani, marilah berpegang pada suatu kalimat Al-Qur’an yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kami sembah kecuali Allah, dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu apapun yang ada di langit dan di bumi, dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah.” Al-Qur’an Ali Imron 64.Risalah Yesus Dalam Injil al-kitab."Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah engkau suruhkan itu". Yahones pasal 17 ayat 3. Dalam Kamus bahasa Indonesia oleh E. St. Harahap cetakan ke II, disebutkan bahwa Esa itu berarti satu, pertama tunggal, dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Yesus Kristus adalah pesuruh Allah Utusan/Rasul. "Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi". Perjanjian Lama Ulangan pasal 4 ayat 35. Sebagi Yesus menyempurnakan kitab Taurat perjanjian lama . Dan ajaran perjanjian lama adalah ajaran Tawhid untuk bangsa Israil. "Suatu pun tidak aku dapat berbuat menurut kehendakku sendiri melainkan aku menjalankan hukum sebagaimana yang aku dengar, dan hukumku itu adil adanya, karena bukannya aku mencari kehendak diriku, melainkan kehendak Dia yang menyuruhkan aku. Yahones pasal 5 ayat 30. Dalam hal ini yesus hanya mengikuti perintah Allah, bukan kehendak-nya dalam perjanjian Baru Yesus Bersabda "Maka jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita ialah Tuhan yang Esa". Markus, pasal 12 ayat 29. Ini menunjukkan Tawhid Tuhan Tunggal adalah ajaran Yesus berdasarkan wahyu Allah Subhana Wata’ala. Tentang Yesus Anak Allah Bibel menyebut Anak Allah terhadap Yesus berulang ulang, semuanya memberitakan tentang Yesus Anak Allah. Matius Pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63 dan Pasal 16 ayat 17. Johanes Pasal 3 ayat 16, pasal 1 ayat 34 dan 40, pasal 17 ayat 1, pasal 19 ayat 7, pasal 16 ayat 27 dan ayat 30, pasal 15 ayat 23 dan beberapa ayat lainnya di Johanes. Rum Pasal 1 ayat 9, pasal 5 ayat 10, pasal 8 ayat 3, pasal 29 ayat 32. Galitiah Pasal 1 ayat 16, pasal 4 ayat 4 dan 6. Lukas Pasal 1 ayat 32 dan 35, pasal 3 ayat 22, pasal 4 ayat 3 dan 9, pasal 4 ayat 43 dan 41. Ibrani Pasal 1 ayat 2,5 dan 8, pasal 3 ayat 6, pasal 4 ayat 14, pasal 5 ayat 5 dan pasal 2 ayat 15, pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3 dan ayat 6, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63, pasal 16 ayat 17. Korintus Pasal 1 ayat 9. Tetapi Pengertian anak, menurut Profesor Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azharnya menyiratkan bahwa yesus adalah hamba Allah yang berada dalam kasih sayang Allah, seperti itu juga, kata Anak Allah itu ditujukan pada 1. Daud anak Allah yang sulung Mazmur, pasal 89 ayat 27 2. Yakub Israil adalah anak Allah yang Sulung Keluaran pasal 4 ayat 22 dan 23 3. Afraim adalah anak Allah yang Sulung Yeremia pasal 31 ayat 9. Ini semua anak Allah yang berarti mereka dalam kasih saying Allah. Bahkan lebih dari itu siapapun Bisa menjadi Anak Allah sebagaimana tersebut dalam Matius pasal 5 ayat 9 "Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut Anak-anak Allah". Berdasarkan ayat tersebut yang dimaksudkan "ANAK ALLAH" itu ialah orang yang dihormati seperti Nabi. Kalau Yesus dianggap Anak Allah, maka semua orang mendamaikan manusiapun menjadi ANAK-ANAK ALLAH. Jadi bukan Yesus saja Anak Allah, tetapi ada terlalu banyak. Tentunya yang perlu dirumuskan pengertian Anak Allah dalam Al-KItab apakah harus berarti anak allah yang sebenarnya, atau hanya sebutan untuk kalangan hamba hamba Allah yang dimulyakan-NYa Kesimpulan . Sekali lagi tulisan ini bertujuan mencari titik temu antara Islam Dan Kristen tentang ketuhanan Yesus, sehingga pada akhirnya kelak, akan dicapai suatu kesimpulan atau tali simpul yang terputus antara Umat Islam dan Kristen. Betapapu sulitnya jalan yang harus dilalui, demi kepentingan Bangsa dan Negara, perlu ada keinginan serius antara geraja dan Masjid menyatukan persepsi tentang Tuhan yang sebenarnya. Tanpa kemasygulan dan kedengkian, tetapi keselarasan membela kepentingan bersama. Terlebih di mata umat Islam Yesus adalah Nabi Umat Islam juga. Jadi masih ada keterkaitan sejarah dan keyakinan antara Islam dan Yesus. Sehingga umat Islam tidak dikatakan sempuna Islamnya sebelum menyatakan Yesus sebagai Hamba Allah dan Rasul-NYa. Lihat Filsafat Selengkapnya
LaluYesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di kampung halamannya, dan di antara sanak saudaranya dan keluarganya." 6:5: Di tempat itu Yesus tidak dapat membuat sesuatu keajaiban pun, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya ke atas mereka. 6:6: Ia heran mereka tidak percaya.
Ada anggapan bahwa Tuhan dalam agama Islam adalah konsep Tuhan yang ganas dan suka berperang, berbeda dengan Tuhan dalam agama Kristen dan Yahudi yang penuh kasih dan belas kasihan. Namun, terlepas dari perbedaan nyata dalam cara mereka mempraktikkan agama mereka, orang Yahudi, Kristen, dan Muslim menyembah Tuhan yang sama. Pendiri Islam, Muhammad, melihat dirinya sebagai nabi terakhir dalam garis nabi yang menjangkau kembali melalui Yesus hingga Musa, di luarnya ada Abraham dan sampai ke Nuh. Menurut Al-Quran, Tuhan yang dikenal sebagai Allah mewahyukan kepada Muhammad “Kitab kebenaran [Al-Quran], membenarkan apa yang sebelumnya, dan [sebelum Dia menurunkan Al-Quran] Dia telah menurunkan Taurat Musa dan Injil Yesus… sebagai petunjuk bagi manusia. Dengan demikian, karena Muhammad mewarisi pemahaman Yahudi dan Kristen tentang Tuhan, maka tidak mengherankan jika Tuhan Muhammad, Yesus dan Musa memiliki karakter yang sama rumit dan ambivalen - perpaduan antara kebajikan dan kasih sayang, dikombinasikan dengan murka dan kemarahan. Jika kita taat pada perintah-perintahnya, dia bisa menjadi manis dan ringan. Tetapi kita tidak ingin berada di sisinya yang salah. Bagi mereka yang berpaling kepada-Nya dalam pertobatan, Tuhan ini di atas segalanya penuh belas kasihan dan pengampunan. Namun, mereka yang gagal menemukan jalan itu atau setelah menemukannya, gagal mengikutinya, akan mengetahui penghakiman dan murka-Nya. Muhammad menerima wahyu pertama dari malaikat Jibril. Ilustrasi miniatur di atas vellum dari buku Jami’ al-Tawarikh karya Rashid al-Din, yang diterbitkan di Tabriz, Persia, 1307 M. Wikimedia images Bagi orang Yahudi, Tuhan sepenuhnya dinyatakan dalam Taurat lima kitab pertama Perjanjian Lama. Tuhan dalam Perjanjian Lama adalah baik dan jahat. Dia jauh melampaui kebaikan ketika Dia menyuruh Abraham untuk mempersembahkan putranya kepada Tuhan sebagai korban bakaran. Dia adalah Allah pejuang yang membunuh anak sulung Mesir dan menenggelamkan tentara Firaun. Dia menyetujui pembantaian Elia terhadap 450 nabi Dewa Baal Kanaan kuno. Namun, Dia juga adalah Allah yang penuh kasih dan pengasih, yang dalam kata-kata yang terkenal dari Mazmur 23 dalam Kitab Mazmur adalah gembala yang kebaikan dan belas kasihan-Nya menopang para pengikut-Nya sepanjang hari dalam hidup mereka. Dia mengasihi Israel seperti seorang ayah mengasihi anaknya. Hans Meling, Kristus Memberi Berkat-Nya 1478. Wikimedia images Tuhan Yesus dalam keempat Injil dalam Perjanjian Baru memiliki karakter yang sama ambigunya. Di satu sisi, Yesus berbicara tentang Tuhan yang personal, dengan menyebut-Nya sebagai "Bapa” dalam doa yang Dia sampaikan kepada para murid-Nya. Namun, di balik Allah yang penuh kelembutan dan kasih ini, tetap ada Allah yang kejam dan adil. Seperti para nabi dalam Perjanjian Lama, Yesus memberitakan malapetaka dan kesuraman. Dia menawarkan kesempatan terakhir kepada Israel dan Allah tidak akan berbelas kasihan kepada mereka yang tidak mengindahkan pesannya. Allah akan datang untuk menghakimi di akhir sejarah. Semua orang akan dibangkitkan. Beberapa orang yang beruntung akan menerima kebahagiaan kekal, tetapi mayoritas orang jahat akan dilemparkan ke dalam api neraka yang kekal. Begitu juga dengan Tuhan Muhammad. Pada akhir dunia, Allah akan bertindak sebagai Tuhan yang adil. Semua orang mati akan dibangkitkan untuk menerima penghakiman Allah. Tuhan kemudian akan memberi pahala atau menghukum setiap orang di taman-taman firdaus atau api neraka sesuai dengan perbuatan mereka. Setiap orang akan diberikan catatan perbuatannya - di tangan kanan untuk mereka yang akan diselamatkan, di tangan kiri untuk mereka yang akan dikutuk ke dalam api neraka. Bagi mereka yang diselamatkan, kenikmatan surga telah menanti. Namun, bagi mereka yang mati di jalan Allah, tidak perlu menunggu hari kiamat. Mereka akan langsung masuk surga. Kunci keselamatan yang paling utama adalah penyerahan diri “Islam” dalam bahasa Arab kepada Allah, ketaatan kepada perintah-perintah-Nya sebagaimana diwahyukan dalam Al-Quran dan kesetiaan kepada rasul-Nya, Muhammad. Seperti Tuhan Musa, Allah adalah pembuat hukum. Al-Quran memberikan panduan yang sering kali bervariasi kepada komunitas yang beriman dalam hal pernikahan dan hukum keluarga, wanita, warisan, makanan dan minuman, ibadah dan kesucian, peperangan, hukuman untuk perzinahan dan tuduhan palsu atas perzinahan, alkohol, dan pencurian. Singkatnya, ini menjadi dasar dari apa yang kemudian banyak diuraikan dalam hukum syariah. Umat Muslim, Kristen dan Yahudi menyembah Tuhan yang sama. Namun, terlepas dari hal ini, semua percaya bahwa agama mereka mengandung wahyu yang lengkap dan terakhir dari Tuhan yang sama. Di sinilah asal mula persatuan mereka. Di sinilah juga terletak penyebab perpecahan mereka. Keyakinan akan kebenaran dari satu agama dan kepalsuan dari agama yang lain membawa konflik yang tak terelakkan antara yang percaya dan yang tidak percaya, yang terpilih dan yang ditolak, yang diselamatkan dan yang terkutuk. Di sinilah letak benih-benih intoleransi dan kekerasan. Jadi Tuhan Muhammad, seperti Tuhan Yesus dan Musa, memecah belah sebagaimana ia menyatukan, yang menjadi penyebab perselisihan di antara dan di dalam agama-agama ini. Demetrius Adyatma Pangestu dari Universitas Bina Nusantara menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris
ApaHukumnya Menyembah Yesus. Related Post / Artikel Terkait: 9-11 dan Za.14:4- 16), bahkan semua malaikat Allah harus menyembah Dia ( Ibr.1:6). Allah/ Elohim yang BENAR/ TULEN tidak pernah menyuruh malaikat untuk menyembah manusia , kecuali hanya menyembah Yesus, sebab Ia istimewa, BUKAN MANUSIA BIASA yang berasal dari debu tanah,dari air
1-3. a Apa yang bisa kita pelajari mengenai sifat bawaan manusia dengan mengamati interaksi antara orang tua dan bayi mereka? b Proses apa yang berlangsung secara alami ketika seseorang menunjukkan kasih kepada kita, dan pertanyaan penting apa yang dapat kita ajukan kepada diri sendiri? PARA orang tua senang melihat bayi mereka yang baru lahir tersenyum. Mereka sering kali mendekatkan wajah mereka ke wajah sang bayi, dengan muka berseri-seri menyapanya dengan suara yang lembut. Mereka ingin sekali melihat tanggapannya. Dan tak lama kemudian, keinginan itu terwujud—lesung pipi sang bayi terlihat, bibirnya mengembang, dan muncullah secercah senyum yang menyenangkan. Dengan cara yang unik, senyuman tersebut tampaknya mengungkapkan rasa sayang, awal kasih sang bayi sebagai tanggapan terhadap kasih orang tuanya. 2 Senyuman sang bayi mengingatkan kita akan suatu hal penting sehubungan dengan sifat bawaan manusia. Tanggapan alami kita terhadap kasih adalah kasih. Begitulah kita dibuat. Mazmur 229 Seraya kita bertumbuh, kesanggupan kita untuk menanggapi kasih pun semakin matang. Barangkali Saudara ingat bagaimana orang tua, sanak saudara, atau handai taulan mengungkapkan kasih mereka kepada Saudara sewaktu Saudara masih kecil. Di dalam hati Saudara, perasaan hangat berakar, bertumbuh, dan berkembang menjadi tindakan. Sebagai tanggapan, Saudara menunjukkan kasih Saudara. Apakah proses yang sama berlangsung dalam hubungan Saudara dengan Allah Yehuwa? 3 Alkitab mengatakan, ”Kita mengasihi karena Allah lebih dulu mengasihi kita.” 1 Yohanes 419 Pada Bagian 1 sampai 3 buku ini, Saudara diingatkan bahwa Allah Yehuwa telah memperlihatkan kuasa, keadilan, dan hikmat-Nya dengan cara-cara yang pengasih demi kepentingan Saudara. Dan, di Bagian 4, Saudara melihat bahwa Dia secara langsung menyatakan kasih-Nya kepada umat manusia—dan kepada Saudara secara pribadi—dengan cara-cara yang luar biasa. Sekarang, timbul pertanyaan. Dapat dikatakan bahwa inilah pertanyaan terpenting yang dapat Saudara ajukan kepada diri sendiri, ’Bagaimana saya akan menanggapi kasih Yehuwa?’ Apa Artinya Mengasihi Allah 4. Bagaimana orang-orang dibingungkan sehubungan dengan apa artinya mengasihi Allah? 4 Yehuwa, Sang Pemrakarsa kasih, tahu betul bahwa kasih memiliki kuasa yang luar biasa untuk menyingkapkan sifat-sifat terbaik yang ada dalam diri pribadi lain. Jadi, meskipun pemberontakan umat manusia yang tidak setia terus ada, Dia tetap yakin bahwa ada manusia-manusia yang akan menanggapi kasih-Nya. Dan memang, jutaan orang berbuat demikian. Akan tetapi, sayang sekali agama-agama dalam dunia yang bejat ini telah membingungkan orang-orang sehubungan dengan apa artinya mengasihi Allah. Ada banyak sekali orang yang mengaku mengasihi Allah, tetapi tampaknya mereka menganggap kasih semacam itu hanyalah suatu perasaan yang dinyatakan dalam kata-kata. Kasih kepada Allah memang dimulai dengan cara demikian, sebagaimana kasih seorang bayi kepada orang tuanya mulai ditunjukkan lewat sebuah senyuman. Akan tetapi, bagi orang dewasa, kasih mencakup lebih banyak hal lagi. 5. Menurut Alkitab, apa artinya mengasihi Allah, dan mengapa hendaknya arti tersebut menarik bagi kita? 5 Yehuwa menjelaskan apa artinya mengasihi Dia. Firman-Nya mengatakan, ”Mengasihi Allah berarti menjalankan perintah-Nya.” Jadi, mengasihi Allah perlu dinyatakan dalam tindakan. Memang, banyak orang tidak tertarik dengan gagasan mengenai ketaatan. Namun, dengan kata-kata yang simpatik ayat yang sama menambahkan, ”Meski begitu, perintah-perintah-Nya tidak membebani.” 1 Yohanes 53 Hukum-hukum dan prinsip-prinsip Yehuwa dirancang demi kepentingan kita, bukan untuk menindas kita. Yesaya 4817, 18 Firman Allah sarat dengan prinsip-prinsip yang membantu kita mendekat kepada-Nya. Dengan cara bagaimana? Mari kita tinjau tiga aspek hubungan kita dengan Allah. Aspek yang tercakup adalah berkomunikasi, beribadah, dan meniru. Berkomunikasi dengan Yehuwa 6-8. a Dengan sarana apa kita dapat mendengarkan Yehuwa? b Bagaimana kita dapat membuat Alkitab hidup sewaktu kita membacanya? 6 Pasal 1 dibuka dengan pertanyaan, ”Dapatkah Saudara membayangkan bagaimana rasanya bercakap-cakap dengan Allah?” Kita melihat bahwa hal itu bukanlah suatu konsep khayalan. Sesungguhnya, Musa pernah mengalami percakapan seperti itu. Bagaimana dengan kita? Sekarang bukan waktunya lagi bagi Yehuwa untuk mengutus malaikat-Nya agar dapat bercakap-cakap dengan manusia. Namun, sekarang ini Yehuwa memiliki sarana yang sangat bagus untuk berkomunikasi dengan kita. Bagaimana kita dapat mendengarkan Yehuwa? 7 Karena ”seluruh isi Kitab Suci berasal dari Allah”, kita mendengarkan Yehuwa dengan membaca Firman-Nya, Alkitab. 2 Timotius 316 Oleh karena itu, sang pemazmur mendesak hamba-hamba Yehuwa untuk melakukan pembacaan seperti itu ”siang dan malam”. Mazmur 11, 2 Untuk melakukan hal tersebut, perlu upaya yang cukup besar dari pihak kita. Tetapi, semua upaya demikian tidak percuma. Seperti yang kita lihat di Pasal 18, Alkitab ibarat surat berharga untuk kita dari Bapak surgawi kita. Jadi, membaca Alkitab hendaknya tidak menjadi sekadar suatu kegiatan rutin. Kita harus membuat Alkitab hidup sewaktu kita membacanya. Bagaimana kita dapat melakukannya? 8 Visualisasikan kisah-kisah Alkitab seraya Saudara membacanya. Bayangkanlah tokoh-tokoh Alkitab sebagai orang yang benar-benar ada. Cobalah pahami latar belakang, keadaan, dan motif mereka. Kemudian, pikirkanlah dalam-dalam apa yang Saudara baca, ajukan kepada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti, ’Apa yang catatan ini ajarkan kepada saya mengenai Yehuwa? Apa sifat Allah yang saya lihat? Apa prinsip yang Yehuwa inginkan untuk saya pelajari, dan bagaimana saya dapat menerapkannya dalam kehidupan saya?’ Baca, renungkan, dan terapkan—seraya Saudara melakukannya, Firman Allah akan menjadi hidup bagi Saudara.—Mazmur 7712; Yakobus 123-25. 9. Siapakah ”budak yang setia dan bijaksana”, dan mengapa penting bagi kita untuk mendengarkan ”budak” tersebut dengan penuh perhatian? 9 Yehuwa juga berbicara kepada kita melalui ”budak yang setia dan bijaksana”. Seperti yang Yesus nubuatkan, sekelompok kecil orang Kristen terurap telah dilantik untuk menyediakan ’makanan rohani pada waktu yang tepat’ selama hari-hari terakhir yang sukar ini. Matius 2445-47 Sewaktu membaca publikasi yang dipersiapkan untuk membantu kita memperoleh pengetahuan Alkitab yang saksama serta sewaktu menghadiri perhimpunan, pertemuan wilayah, dan pertemuan regional, kita sedang diberi makanan rohani oleh budak tersebut. Karena mereka adalah budak Kristus, kita dengan bijaksana menerapkan kata-kata Yesus, ”Coba perhatikan cara kalian mendengarkan.” Lukas 818 Kita mendengarkan dengan penuh perhatian karena mengakui budak yang setia tersebut sebagai salah satu sarana yang Yehuwa gunakan untuk berkomunikasi dengan kita. 10-12. a Mengapa doa adalah pemberian yang luar biasa dari Yehuwa? b Bagaimana kita dapat berdoa dengan cara yang menyenangkan Yehuwa, dan mengapa kita dapat yakin bahwa Dia menghargai doa-doa kita? 10 Tetapi, bagaimana soal berkomunikasi dengan Allah? Dapatkah kita berbicara kepada Yehuwa? Hal itu merupakan gagasan yang menakjubkan. Jika Saudara berupaya mendekati pejabat yang paling berkuasa di negeri Saudara untuk menyampaikan masalah pribadi Saudara, seberapa besar peluang Saudara untuk berhasil melakukannya? Dalam beberapa kasus, upaya tersebut bisa berbahaya! Pada zaman Ester dan Mordekai, seseorang dapat dihukum mati jika mendekati raja Persia tanpa diundang olehnya. Ester 410, 11 Nah, coba bayangkan diri Saudara menghadap Tuan Yang Mahatinggi atas alam semesta, yang membuat penguasa manusia yang paling berkuasa pun menjadi ”seperti belalang” jika dibandingkan dengan Dia. Yesaya 4022 Haruskah kita takut untuk mendekati-Nya? Sama sekali tidak! 11 Yehuwa telah menyediakan suatu sarana untuk mendekati-Nya, sarana yang terbuka, tetapi sederhana—doa. Seorang anak yang masih sangat kecil pun dapat berdoa kepada Yehuwa dengan iman dan dengan nama Yesus. Yohanes 146; Ibrani 116 Doa juga memungkinkan kita menyampaikan pikiran serta perasaan kita yang paling pelik dan paling pribadi—bahkan yang menyakitkan dan sulit diungkapkan dengan kata-kata. Roma 826 Tidak ada gunanya mencoba mengesankan Yehuwa dengan tutur kata yang fasih dan penuh basa-basi atau dengan doa yang panjang lebar dan berbelat-belit. Matius 67, 8 Di pihak lain, Yehuwa tidak menetapkan batasan tentang seberapa panjang atau seberapa sering kita dapat berbicara kepada-Nya. Firman-Nya bahkan mengundang kita untuk ’terus berdoa’.—1 Tesalonika 517. 12 Ingatlah bahwa hanya Yehuwa yang disebut ”Pendengar doa”, dan Dia mendengarkan dengan empati yang tulus. Mazmur 652 Apakah Dia sekadar bersikap toleran terhadap doa hamba-hamba-Nya yang setia? Tidak, Dia benar-benar menyenangi doa-doa mereka. Firman-Nya menyamakan doa-doa tersebut dengan dupa, yang sewaktu dibakar menaikkan asap yang baunya harum dan menenangkan. Mazmur 1412; Wahyu 58; 84 Tidakkah kita terhibur karena membayangkan doa-doa kita yang tulus juga naik dan menyenangkan Tuan Yang Mahatinggi? Jadi, apabila Saudara ingin mendekat kepada Yehuwa, seringlah berdoa kepada-Nya dengan rendah hati, setiap hari. Curahkanlah isi hati Saudara kepada-Nya; jangan ada yang ditahan-tahan. Mazmur 628 Ungkapkanlah keprihatinan, sukacita, rasa syukur, dan pujian Saudara kepada Bapak surgawi Saudara. Alhasil, ikatan antara Saudara dan Dia akan menjadi semakin kuat. Beribadah kepada Yehuwa 13, 14. Apa artinya beribadah kepada Yehuwa, dan mengapa kita patut melakukannya? 13 Sewaktu berkomunikasi dengan Allah Yehuwa, kita bukan sekadar mendengarkan dan berbicara seperti yang mungkin kita lakukan dengan seorang sahabat atau kerabat. Kita sebenarnya beribadah kepada Yehuwa, memberi-Nya hormat yang saleh yang sangat layak Dia terima. Ibadah sejati adalah seluruh hidup kita, yang melaluinya kita menyatakan kasih dan pengabdian kita yang sepenuh jiwa kepada Yehuwa. Itulah yang mempersatukan semua makhluk ciptaan Yehuwa yang setia, baik di surga maupun di bumi. Dalam sebuah penglihatan, Rasul Yohanes mendengar seorang malaikat menyerukan perintah ini, ”Sembahlah Pencipta langit, bumi, laut, dan sumber-sumber air.”—Wahyu 147. 14 Mengapa kita hendaknya menyembah Yehuwa? Pikirkanlah sifat-sifat yang telah kita bahas, seperti kekudusan, kuasa, pengendalian diri, keadilan, keberanian, belas kasihan, hikmat, kerendahan hati, kasih, keibaan hati, kesetiaan, dan kebaikan. Kita telah melihat bahwa Yehuwa mencerminkan standar yang paling tinggi dan paling luhur bagi setiap sifat berharga tersebut. Sewaktu kita berupaya memahami semua sifat-Nya, kita sadar bahwa Dia lebih dari sekadar Pribadi yang agung dan mengagumkan. Dia begitu mulia, jauh lebih tinggi daripada kita. Yesaya 559 Tak diragukan, Yehuwa adalah Penguasa kita yang sah, dan tentu saja Dia layak kita sembah. Namun, bagaimana hendaknya kita beribadah kepada Yehuwa? 15. Bagaimana kita dapat menyembah Yehuwa ”dengan bimbingan kuasa kudus dan sesuai dengan kebenaran”, dan perhimpunan-perhimpunan Kristen memberi kita kesempatan untuk melakukan apa? 15 Yesus berkata, ”Allah itu Roh, dan orang yang menyembah Dia harus menyembah-Nya dengan bimbingan kuasa kudus dan sesuai dengan kebenaran.” Yohanes 424 Untuk menyembah Allah ”dengan bimbingan kuasa kudus”, kita perlu memiliki kuasa kudus-Nya dan dibimbing olehnya. Ibadah kita juga harus selaras dengan kebenaran, pengetahuan yang saksama yang terdapat dalam Firman Allah. Kita memiliki kesempatan berharga untuk menyembah Yehuwa ”dengan bimbingan kuasa kudus dan sesuai dengan kebenaran” setiap kali kita berkumpul dengan rekan-rekan seiman. Ibrani 1024, 25 Sewaktu menyanyikan pujian bagi Yehuwa, bersatu dalam doa kepada-Nya, dan mendengarkan serta berpartisipasi dalam pembahasan Firman-Nya, kita menyatakan kasih kepada-Nya dalam ibadah murni. Perhimpunan adalah kesempatan yang sangat menyenangkan untuk beribadah kepada Yehuwa 16. Apa salah satu perintah terbesar yang diberikan kepada orang Kristen sejati, dan mengapa kita merasa berkewajiban untuk menaatinya? 16 Kita juga beribadah kepada Yehuwa sewaktu kita berbicara kepada orang lain tentang Dia, memuji Dia di hadapan umum. Ibrani 1315 Ya, memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Yehuwa adalah salah satu perintah terbesar yang diberikan kepada orang Kristen sejati. Matius 2414 Kita menaati perintah itu dengan antusias karena kita mengasihi Yehuwa. Jika kita membayangkan caranya ”penguasa dunia ini”, Setan si Iblis, ’membutakan pikiran orang-orang yang tidak beriman’, menyebarkan dusta yang keji tentang Yehuwa, tidakkah kita ingin sekali menjadi Saksi-Saksi demi Allah kita, meluruskan fitnahan tersebut? 2 Korintus 44; Yesaya 4310-12 Dan, ketika kita merenungkan sifat-sifat Yehuwa yang menakjubkan, tidakkah kita merasakan adanya hasrat yang meluap-luap dalam diri kita untuk memberi tahu orang lain tentang Dia? Sungguh, tidak ada tugas istimewa yang lebih besar daripada membantu orang lain mengenal dan mengasihi Bapak surgawi kita sebagaimana kita mengenal dan mengasihi-Nya. 17. Apa yang tercakup dalam ibadah kita kepada Yehuwa, dan mengapa kita harus beribadah dengan integritas? 17 Ibadah kita kepada Yehuwa mencakup lebih banyak hal lagi. Ibadah tersebut memengaruhi setiap aspek kehidupan kita. Kolose 323 Jika kita benar-benar menerima Yehuwa sebagai Tuan Yang Mahatinggi, kita akan berupaya melakukan kehendak-Nya dalam segala hal—kehidupan keluarga kita, pekerjaan sekuler kita, perlakuan kita terhadap orang lain, waktu senggang kita. Kita akan berupaya melayani Yehuwa ”dengan sepenuh hati”, dengan integritas. 1 Tawarikh 289 Ibadah demikian tidak memperbolehkan adanya hati yang bercabang atau hidup bermuka dua—suatu haluan yang munafik, kelihatannya melayani Yehuwa padahal melakukan dosa-dosa serius secara sembunyi-sembunyi. Integritas membuat kemunafikan demikian tidak mungkin ada; kasih membuat kemunafikan menjijikkan. Rasa takut yang saleh juga akan membantu. Alkitab mengaitkan rasa segan demikian dengan keakraban yang berkesinambungan antara kita dan Yehuwa.—Mazmur 2514. Meniru Yehuwa 18, 19. Mengapa realistis untuk berpikir bahwa manusia yang tidak sempurna bisa meniru Allah Yehuwa? 18 Setiap bagian dalam buku ini ditutup dengan sebuah pasal yang membahas tentang bagaimana kita bisa ’meniru Allah sebagai anak-anak yang dikasihi’. Efesus 51 Penting sekali untuk mengingat bahwa walaupun tidak sempurna, kita sesungguhnya dapat meniru cara Yehuwa yang sempurna dalam menggunakan kuasa, menjalankan keadilan, bertindak dengan hikmat, dan menunjukkan kasih. Bagaimana kita tahu bahwa kita sesungguhnya bisa meniru Yang Mahakuasa? Ingatlah, makna nama Yehuwa mengajar kita bahwa Dia bisa menjadi apa saja yang Dia inginkan demi mewujudkan kehendak-Nya. Sudah selayaknyalah kita takjub akan kesanggupan tersebut, tetapi apakah itu sama sekali di luar jangkauan kita? Tidak. 19 Kita dibuat mirip dengan Allah. Kejadian 126 Oleh karena itu, manusia berbeda dengan makhluk lain mana pun di bumi. Kita tidak semata-mata dikendalikan oleh naluri, faktor genetis, atau faktor-faktor di lingkungan kita. Yehuwa telah memberi kita karunia yang berharga—kebebasan berkehendak. Meski memiliki keterbatasan dan ketidaksempurnaan, kita bebas memilih untuk menjadi orang macam apa. Selain itu, ingatlah bahwa nama Allah juga berarti bahwa Dia bisa menyebabkan penyembah-Nya menjadi apa pun yang Dia inginkan. Jadi, apakah Saudara ingin menjadi orang yang pengasih, bijaksana, adil, yang menggunakan kuasa dengan benar? Berkat bantuan kuasa kudus Yehuwa, Saudara benar-benar bisa seperti itu! Pikirkan hal-hal baik yang akan Saudara hasilkan dengan adanya bantuan tersebut. 20. Kebaikan apa yang kita hasilkan jika kita meniru Yehuwa? 20 Saudara akan menyenangkan Bapak surgawi Saudara, membuat hati-Nya bersukacita. Amsal 2711 Saudara bahkan dapat ”menyenangkan Dia sepenuhnya”, karena Dia mengerti keterbatasan Saudara. Kolose 19, 10 Dan, seraya Saudara terus memperkembangkan sifat-sifat baik dalam meniru Bapak yang Saudara kasihi, Saudara akan diberkati dengan kehormatan besar. Di tengah suatu dunia yang gelap dan terasing dari Allah, Saudara akan menjadi pembawa terang. Matius 51, 2, 14 Saudara akan membantu menyebarluaskan ke seluruh bumi sejumlah cerminan kepribadian Yehuwa yang mulia. Benar-benar suatu kehormatan! ”Mendekatlah kepada Allah, dan Dia Akan Mendekat kepada Kalian” Semoga Saudara selalu mendekat kepada Yehuwa 21, 22. Perjalanan tanpa akhir apa yang terbentang di hadapan semua yang mengasihi Yehuwa? 21 Anjuran sederhana yang dicatat di Yakobus 48 bukan sekadar suatu tujuan. Itu adalah suatu perjalanan. Selama kita tetap setia, perjalanan tersebut tidak akan pernah berakhir. Kita tidak akan pernah berhenti mendekat dan mendekat kepada Yehuwa. Sesungguhnya, selalu akan ada lebih banyak hal yang dapat dipelajari mengenai Dia. Kita hendaknya tidak beranggapan bahwa buku ini telah mengajar kita segala hal untuk mengenal Yehuwa. Malah, kita baru mengawali pembahasan semua hal yang Alkitab katakan mengenai Allah kita! Dan, Alkitab sendiri pun tidak memberi tahu kita semua hal yang perlu diketahui mengenai Yehuwa. Rasul Yohanes mengatakan bahwa seandainya segala sesuatu yang Yesus lakukan selama pelayanannya di bumi dituangkan ke dalam tulisan, ”dunia ini tidak bisa menampung gulungan-gulungan yang ditulis itu”. Yohanes 2125 Jika mengenai sang Putra bisa dikatakan seperti itu, terlebih lagi mengenai Sang Bapak! 22 Hidup kekal pun tidak akan membuat kita sampai pada akhir pelajaran mengenai Yehuwa. Pengkhotbah 311 Kalau begitu, pikirkan prospek yang terbentang di hadapan kita. Setelah hidup selama ratusan, ribuan, jutaan, bahkan miliaran tahun, pengetahuan kita tentang Allah Yehuwa akan jauh lebih banyak daripada sekarang. Namun, kita akan merasa bahwa ada tak terhitung banyaknya hal menakjubkan yang masih harus dipelajari. Kita akan sangat antusias untuk mengetahui lebih banyak hal, karena kita akan selalu mempunyai alasan untuk memiliki perasaan seperti sang pemazmur, yang bernyanyi, ”Mendekat kepada Allah itu sungguh baik.” Mazmur 7328 Kehidupan kekal akan menjadi kehidupan yang luar biasa bermakna dan bervariasi—dan mendekat kepada Yehuwa akan selalu menjadi bagian yang paling memuaskan dalam kehidupan tersebut. 23. Saudara dianjurkan untuk melakukan apa? 23 Semoga Saudara menyambut kasih Yehuwa sekarang, dengan cara mengasihi-Nya dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan Saudara. Markus 1229, 30 Semoga kasih Saudara setia dan teguh. Semoga keputusan yang Saudara buat setiap hari, dari yang terkecil sampai yang terbesar, semuanya mencerminkan prinsip penuntun yang sama—bahwa Saudara akan selalu memilih jalan yang membimbing Saudara ke suatu hubungan yang lebih kuat dengan Bapak surgawi Saudara. Yang terutama, semoga Saudara semakin dekat dengan Yehuwa, dan semoga Dia semakin dekat dengan Saudara—sampai selama-lamanya!
Danaku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku.'" (QS. Maryam: 47-48) Nabi Ibrahim pun keluar dari rumah ayahnya. Beliau meninggalkan kaumnya dan menyembah selain Allah SWT.
Mar 02, 2013 in faith Kita telah mengetahui bahwa Yesus adalah Allah Sang Pencipta. Yesus ada sejak kisah Penciptaan. Yesus telah ada sejak kitab Kejadian. Sekarang kita akan membahas bagian yang kedua Bagaimana kita merespon Yesus Kristus? Para rasul mempercayai bahwa Yesus adalah Allah, dan mereka menyembah Yesus sebagai Tuhan dan Pencipta. Rasul Yohanes menulis tentang kedua puluh empat tua-tua yang sujud dan menyembah Tuhan dan berseru “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.” Wahyu 411. Kedua puluh empat tua-tua itu menyembah Allah yang menciptakan segala sesuatu. Dan karena Yesus adalah Allah, maka kita harus menyembah Yesus. Rasul Paulus juga menulis demikian. Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! Filipi 28-9. menyembah Yesus sumber gambar blogspot Recommended for you
kJ9g4x. 3xtuhjdli6.pages.dev/3703xtuhjdli6.pages.dev/5613xtuhjdli6.pages.dev/3283xtuhjdli6.pages.dev/403xtuhjdli6.pages.dev/4203xtuhjdli6.pages.dev/5373xtuhjdli6.pages.dev/2583xtuhjdli6.pages.dev/360
yesus menyuruh menyembah allah