Adabeberapa langkah dalam mereparasi lampu hemat energi yaitu: Gambar lamp holder yang terbuka 1. Buka lamp holder (tutup mesin elektronik), ada beberapa dari lampu hemat energi yang mudah untuk langsung di buka dengan mengunakan tangan tanpa alat bantu. Ada yang mengunakan alat bantu untuk membukanya. 2.

LED adalah perangkat penerangan dengan teknologi modern, yang banyak diterapkan di tempat-tempat yang membutuhkan sumber cahaya berkualitas tinggi dan kecerahan tinggi. Banyak yang belum tahu kenapa lampu LED hemat listrik? Menurut para ahli, lampu LED memiliki kemampuan menghemat daya hingga 70-80% dibandingkan lampu konvensional dengan kapasitas yang sama. Jadi mengapa lampu LED begitu hemat energi? Selain kemampuan tersebut, kelebihan lain apa yang dimiliki lampu LED? Simak artikel di bawah ini untuk mendapatkan jawabannya!Apa itu lampu LED?Lampu LED adalah perangkat penerangan berkat teknologi LED yang canggih. Dimana kata “LED” merupakan singkatan dari kalimat Light-Emitting-Diode yang berarti lampu yang memancarkan cahaya monokromatik ini terkandung dalam chip semikonduktor, elektron dalam chip akan beroperasi ketika sumber daya mengalir, menghasilkan radiasi cahaya. Sebuah lampu LED akan terdiri dari 5 bagian utama, yaitu Chip LED - Sirkuit cetak LED - Catu daya - Radiator dan housing led. Untuk LED, ada 3 parameter utama yang tidak bisa kita abaikan. Berdasarkan parameter ini Anda dapat membandingkan kualitas produk LED satu sama lain. Yang pertama adalah efisiensi pencahayaan, yang kedua adalah masa pakai lampu, yang ketiga adalah suhu lampu LED hemat listrik?Dibandingkan dengan lampu tradisional seperti pijar dan neon dengan kapasitas yang sama, lampu LED memiliki kemampuan luminous yang lebih tinggi dan hemat listrik. Penyebab masalah ini dijelaskan sebagai berikut Prinsip pengoperasian lampu pijar dan lampu neon adalah arus akan melewati fiting lampu ke filamen, menyebabkannya memanas dan memancarkan cahaya. Menurut perhitungan, hanya 10% energi yang diubah menjadi cahaya, sehingga efisiensi pendaran rendah. Sisa 90% energi diubah menjadi panas dan terpancar keluar dari LED tidak kehilangan energi berlebih untuk memanaskan dan membakar filamen hingga menyala seperti lampu pijar dan neon. LED bekerja berdasarkan prinsip dioda pemancar cahaya. Panas yang dihasilkan dalam proses ini sangat kecil. Hanya dibutuhkan arus kecil DC untuk melewati interaksi terjadi. Oleh karena itu, lampu LED merupakan lampu yang paling hemat energi saat ini. Seperti yang dijelaskan oleh seorang ahli di bidang kelistrikan – elektronika, lampu LED lebih hemat energi karena kemampuannya yang lebih baik untuk mengubah listrik menjadi cahaya. Secara khusus, 90% -95% daya yang masuk ke LED akan diubah menjadi cahaya . Sedangkan lampu neon sekitar 40-50%, lampu pijar dan neon hanya 5%. Sisanya diubah menjadi energi panas, yang tidak memiliki efek pencahayaan dan menyebabkan lampu cepat berkurang umurnya. Energy Star – sebuah organisasi yang mengkhususkan diri dalam penilaian dan sertifikasi kemampuan hemat energi juga telah mengakui efisiensi lampu LED di atas. Untuk mendapatkan tingkat konversi energi-ke-cahaya yang tinggi hingga 95% adalah karena teknologi bahan pemancar cahaya dioda, bukan teknologi pemancar cahaya tradisional seperti filamen bola lampu atau teknologi pemancar cahaya. dari gas seperti bola lampu. Fluorescent. Lampu cepat menyala dan mati juga karena teknologi dioda pemancar cahaya bekerja. Oleh karena itu, lampu LED merupakan lampu yang paling hemat energi saat ini. Pada saat yang sama, keluaran panas yang rendah juga merupakan faktor yang berkontribusi untuk memperpanjang umur pencahayaan Led adalah 180 derajat, jadi tidak ada cahaya yang terbuangBerbeda dengan jenis lampu lainnya yang memancarkan cahaya 360 derajat. LED memancarkan cahaya terarah, dalam 180 derajat. Hal ini membuat penggunaan cahaya menjadi lebih efisien. Cahaya tidak terbuang sia-sia oleh area yang tidak perlu seperti langit-langit. Selain hemat listrik dan daya tahan tinggi, lampu LED juga memiliki banyak keistimewaan dibandingkan lampu tradisional, seperti kemampuan cahaya terarah, tidak mengandung zat berbahaya bagi lingkungan, dapat mengatur kecerahan lampu pagi. Selain itu, banyak ahli listrik mengatakan bahwa lampu LED ringan dan wadah plastik, membuatnya lebih mudah dipasang dan diangkut. Artikel di atas menjelaskan mengapa lampu LED hemat listrik. Pelanggan dapat merujuk pada model lampu tenaga surya terbaru dengan teknologi pencahayaan terbaru untuk menggantikan lampu LED konvensional, cocok untuk memasang gerbang, pekarangan, kebun, jalan desa, dll. Penerangan sepanjang malam tanpa mengeluarkan uang kenapa lampu tradisional tidak hemat listrikLampu tradisional, terutama lampu pijar dan lampu neon dianggap sebagai produk yang paling banyak mengkonsumsi energi. Penyebabnya adalah proses perubahan listrik menjadi cahaya. Lampu pijar bersinar dengan memanaskan kawat tungsten. Lampu pijar mengubah hanya 10% dari listrik yang dikonsumsi menjadi cahaya. 90% sisanya adalah eksotermik. Konsumsi daya sangat besar. Ini juga menjelaskan mengapa lampu pijar mengeluarkan begitu banyak panas. Lampu neon mengkonsumsi lebih sedikit daya daripada lampu pijar. Namun, angka ini masih cukup tinggi karena hanya mengubah 50-60% energi yang dikonsumsi menjadi cahaya. Sisanya adalah kehilangan lain dari lampu LED hemat listrikSelain hemat daya yang optimal, lampu LED juga memiliki banyak keunggulan lain untuk naik ke posisi terdepan dalam industri peralatan pencahayaan saat ini sepertiUmur sangat panjang Biasanya LED dapat menyala hingga - jam, operasi tahan lama. Dalam proses penggunaan lampu LED hemat energi, Anda tidak perlu khawatir sering mengalami kerusakan dan perbaikan karena memiliki daya tahan yang sangat model Lampu LED sangat beragam dalam desain, ukuran, kapasitas, memenuhi kebutuhan semua orang dari dalam hingga luar nyala / mati bohlam yang sangat cepat Tidak seperti lampu neon, lampu led memiliki kemampuan untuk menyala / mati dengan sangat cepat kurang dari 1 detik setelah melakukan operasi. Lampu memiliki kemampuan untuk hidup/mati secara terus menerus tanpa mengurangi umur yang wajar Dapat dikatakan bahwa kelebihan dari lampu tradisional adalah biayanya yang sangat murah. Sedangkan untuk lampu LED, biayanya bisa 3-4 kali lebih mahal. Namun, jika dibandingkan dengan masa pakai dalam periode penggunaan yang sama, lampu pijar harus diganti beberapa kali sedangkan LED tidak. Jadi dalam jangka panjang, penggunaan lampu LED sangat bagi lingkungan Lampu LED tidak mengandung sinar UV, ultraviolet, inframerah yang berbahaya ... atau gas CO2 yang berbahaya, sehingga memberikan sumber cahaya yang segar, ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan semua kelebihan di atas, lampu LED saat ini banyak digunakan di keluarga, restoran, hotel, pabrik, pabrik, dan kantor. Yangakan kita bahas saat ini adalah cara memperbaiki lampu neon elektronik hemat energi, yaitu lampu sejenis neon dengan rangkaian elektonik sebagai pengganti ballas. berikut contoh Untuk kasus yang sering terjadi adalah kerusakan pada kapasitor ukuran 272 1000v dan elco ukuran 33mf 400v. solusinya ganti komponen tersebut dengan ukuran Penelitian ini membahas tentang analisa karakteristik dan efisiensi lampu Light Emiting Diode LED. Pada saat sekarang ini perkembangan teknologi semakin pesat dan membutuhkan energi yang sangat besar. Begitu juga dengan perkembangan teknologi lampu yang semakin hemat energi, contohnya lampu LED. Pengujian karakteristik dan efisiensi lampu LED dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pengukuran karakteristik listrik, pengukuran intensitas cahaya, pengukuran temperatur, uji ketahanan dan analisis efisiensi. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan lampu LED dengan lampu jenis lain yang beredar di masyarakat. Pada Penelitian ini didapatkan bahwa lampu yang memiliki intensitas cahaya terbesar adalah lampu LED sebesar 106200 Lux jarak 0 cm dan 176 Lux Jarak 100 cm. Lampu LED juga menghasilkan panas terkecil yaitu sebesar 36 o C sedangkan lampu pijar menghasilkan panas sebesar 170 o C. Lampu yang paling hemat energi adalah lampu LED dan lampu neon jenis genie dengan pemakaian listrik sebesar 0,09 kWh dalam satu hari, sedangkan lampu pijar 60 Watt mengkonsumsi daya sebesar 0,72 kWh. Sehingga dengan pemakaian lampu LED dapat menghemat pemakaian listrik sebesar 0,63 kWh dalam satu hari. Lampu LED juga memiliki ketahanan yang tinggi dan umur yang panjang. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Karakteristik dan Efisiensi Prosiding Seminar Nasional MIPA dan Pendidikan MIPA 135 Karakteristik dan Efisiensi Lampu Light Emiting Dioda LED sebagai Lampu Hemat Energi Vandri Ahmad Isnaini1; Rahmi Putri Wirman2; Indrawata Wardhana3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Fisika, FITK, IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Abstrak. Penelitian ini membahas tentang analisa karakteristik dan efisiensi lampu Light Emiting Diode LED. Pada saat sekarang ini perkembangan teknologi semakin pesat dan membutuhkan energi yang sangat besar. Begitu juga dengan perkembangan teknologi lampu yang semakin hemat energi, contohnya lampu LED. Pengujian karakteristik dan efisiensi lampu LED dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pengukuran karakteristik listrik, pengukuran intensitas cahaya, pengukuran temperatur, uji ketahanan dan analisis efisiensi. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan lampu LED dengan lampu jenis lain yang beredar di masyarakat. Pada Penelitian ini didapatkan bahwa lampu yang memiliki intensitas cahaya terbesar adalah lampu LED sebesar 106200 Lux jarak 0 cm dan 176 Lux Jarak 100 cm. Lampu LED juga menghasilkan panas terkecil yaitu sebesar 36oC sedangkan lampu pijar menghasilkan panas sebesar 170oC. Lampu yang paling hemat energi adalah lampu LED dan lampu neon jenis genie dengan pemakaian listrik sebesar 0,09 kWh dalam satu hari, sedangkan lampu pijar 60 Watt mengkonsumsi daya sebesar 0,72 kWh. Sehingga dengan pemakaian lampu LED dapat menghemat pemakaian listrik sebesar 0,63 kWh dalam satu hari. Lampu LED juga memiliki ketahanan yang tinggi dan umur yang panjang. Kata kunci Light Emiting Dioda, karakteristik, efisiensi PENDAHULUAN Pada zaman modern seperti sekarang ini kebutuhan akan energi merupakan hal penting dan bersifat primer. Hampir semua sektor membutuhkan energi sebagai daya penggeraknya. Salah satu energi yang menunjang aktivitas manusia adalah energi listrik. Namun proses produksi energi listrik bukanlah hal yang sangat mudah dan murah. Indonesia sebagai negara kepulauan dan memiliki jumlah penduduk yang mencapai 250 juta orang proyeksi kependudukan, 2015, kebutuhan energi merupakan masalah yang sangat vital dan rumit. Kegiatan edukasi hemat energi listrik pada masyarakat sebagai konsumen selalu dilakukan. Produsen alat-alat listrik rumah tangga juga telah berlomba-lomba dalam memproduksi barang yang hemat listrik. Salah satu divais listrik yang terus mengalami perkembangan adalah alat penerangan. Lampu sebagai alat penerangan pertama kali diciptakan berjenis lampu pijar yang kemudian berkembang dengan lampu jenis tabung hampa yang berisi gas, contohnya lampu neon. Pada saat sekarang lampu berjenis LED Light Emiting Dioda telah mulai banyak diproduksi dan digunakan oleh masyarakat. Lampu jenis ini juga telah mudah didapatkan dan dipasarkan ditiap toko elektronik skala besar dan kecil observasi di Kota Jambi tahun 2015. Lampu LED dipromosikan oleh produsennya sebagai lampu yang paling hemat saat ini dan memiliki ketahanan lifetime yang panjang. LED adalah Karakteristik dan Efisiensi Prosiding Seminar Nasional MIPA dan Pendidikan MIPA 136 komponen elektronika yang bisa menghasilkan cahaya dari reaksi semikonduktor disaat adanya aliran arus listrik. Teknologi LED pada saat ini telah banyak digunakan pada alat-alat elektronika contohnya lampu penerangan, layar televisi maupun sebagai komponen sensor elektronika. Masyarakat juga telah mulai sadar akan pentingnya menghemat energi listrik sehingga penggunaan lampu LED telah banyak diaplikasikan pada alat penerangan rumah. Oleh karena itu, sangat penting sekali untuk mengetahui karakteristik dari lampu LED dan bagaimana perbedaannya dengan lampu jenis lainnya. KAJIAN TEORI Sejak zaman manusia purbakala, penerangan telah berperan penting dalam perkembangan hidup manusia. Pada saat itu penerangan dibuat dengan menggunakan api, namun api sebagai alat penerangan sangatlah tidak efisien karena api memiliki energi sampingan yang cukup besar dan resiko pemakaian yang tinggi. Pada tahun 1879, sejak ditemukan energi listrik, Thomas Alva Edison menciptakan lampu penerangan menggunakan energi listrik Matthew, J., 1959. Cahaya dapat dihasilkan oleh benda dengan beberapa perlakuan seperti berikut UNEP, 2006 1. Pijar. Cahaya terjadi apabila zat padat dan zat cair dipanaskan sampai 1000 K sampai memancarkan zat radiasi berupa cahaya. Semakin tinggi suhu pemanasan maka cahaya yang dihasilkan semakin putih. Proses ini akan menghasilkan energi panas sebagai efek negatifnya. 2. Muatan Listrik. Cahaya terjadi akibat arus listrik tegangan tinggi dilewati pada suatu gas yang kemudian atom dan molekul dari gas ini akan memancarkan radiasi. 3. Electro Luminescence. Cahaya dihasilkan dengan mengalirkan arus listrik pada bahan semikonduktor dan bahan yang mengandung fosfor. 4. Photoluminescence. Radiasi cahaya dari benda lain diserap oleh zat tertentu yang kemudian dipancarkan lagi dalam bentuk cahaya dengan panjang gelombang yang lain. Kejadian ini juga disebut dengan fluorescence dan phosphorescence. Lampu LED merupakan lampu yang berasal dari pancaran cahaya monokromatik dari semikonduktor apabila dialiri oleh elektron atau arus listrik. Pada saat ditemukannya, peneliti menyebut LED sebagai benda ajaib. Karena LED mempunyai ketahanan yang kuat, tidak mahal, tidak menghasilkan energi panas, ringan dan bisa menghasilkan banyak warna cahaya Cook, D., 2002. LED merupakan dioda yang memiliki sambungan pn. Jika semikonduktor tipe p dan tipe n disambungkan maka diantaranya terdapat wilayah sambungan. Pada wilayah ini terjadi perpindahan muatan elektron dari semikonduktor tipe n ke semikonduktor tipe p. Oleh karena itu, atom pada semikonduktor tipe n akan kehilangan elektron dan daerah ini menjadi muatan positif, sedangkan pada semikonduktor tipe p akan kelebihan elektron dan menjadi muatan negatif. Kemudian proses ini menjadi setimbang dan terbentuk daerah pergeseran depletion region di daerah sambungan Fajar, P., 1993. Ketika elektron menginjeksi daerah semikonduktor tipe p, elektron akan bergabung dengan hole . Kombinasi hole ini akan menghasilkan emisi spontan berupa foton cahaya yang dilepaskan keluar dari dioda. Proses ini disebut juga dengan injeksi photoluminescence Kumar, V., -. Karakteristik dan Efisiensi Prosiding Seminar Nasional MIPA dan Pendidikan MIPA 137 Gambar 1 Perkembangan Light Emitting Diodes Michel J, E., 2009 Eksperimen Tahapan penelitian ini terdiri dari rangkaian kegiatan yang tersusun dan terencana sebagai berikut 1. Studi literatur, diskusi dan pengamatan di lapangan. 2. Tahap pemilihan sampel uji yang dilakukan dengan turun langsung kelapangan untuk mengamati dan memilih lampu-lampu penerangan yang akan diuji. 3. Tahap pengujian sampel di Laboratorium pengukuran karakteristik listrik, pengukuran intensitas cahaya, pengukuran temperatur, uji ketahanan dan analisis efisiensi. 4. Tahap analisis data hasil pengukuran untuk mengambil kesimpulan tentang karakteristik dan efisiensi lampu LED. Sampel pada penelitian ini lampu LED dengan daya yang tertera pada kemasan penjualannya adalah 8 Watt. Lampu pembanding yang digunakan adalah lampu neon dengan tiga model berbeda Model Essential, Genie, Tornado dengan daya masing-masing 8 Watt. Untuk melihat efisiensi lampu LED digunakan Lampu pijar berdaya 60 Watt, lampu ini dipilih berdasarkan keterangan pada kemasan lampu LED yang menerangkan bahwa lampu LED 8 Watt setara dengan lampu pijar 60 Watt. Gambar 2 Sampel penelitian, dari kiri ; Lampu LED, Lampu neon Essential, Lampu neon Genie, Lampu neon tornado dan lampu pijar . HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengukuran karakteristik listrik Pada tahap pengukuran karakterisasi lampu digunakan alat ukur power meter, data yang diambil adalah data tegangan masukan, daya maksimum, arus maksimum, frekuensi dan pemakaian energi listrik dalam kWh. Sampel lampu yang digunakan memiliki daya sebesar 8 Watt yang tertera pada kemasannya. Pengukuran dilakukan dengan tegangan masukan dari sumber tegangan PLN dan untuk kestabilan tegangan ditambahkan dengan alat voltage stabilizer. Tegangan PLN terukur disaat melakukan penelitian adalah 227 Volt. Hasil pengukuran pada Tabel 1 menunjukkan bahwa daya yang terukur berbeda dengan daya yang tertera pada kotak kemasan lampu. Untuk lampu LED dan Neon tipe Genie nilai daya terukur lebih kecil sebesar 0,5 Watt, sedangkan untuk lampu Neon tipe Tornado nilai daya terukurnya lebih besar 0,5 Watt. Dari hasil pengukuran menunjukkan bahwa lampu LED dan Neon tipe Genie memiliki keunggulan dalam hal konsumsi energi listrik dimana dayanya hemat sebesar 1 Watt dibandingkan lampu neon Tornado. Karakteristik dan Efisiensi Prosiding Seminar Nasional MIPA dan Pendidikan MIPA 138 Tabel 1 Hasil pengukuran karakteristik lampu LED dan lampu neon Daya yang tertera di kotak Watt 2. Pengukuran Intensitas Cahaya Cahaya yang dihasilkan oleh sampel lampu diukur dengan menggunakan alat ukur intensitas cahaya lux meter. Pengukuran intensitas cahaya dilakukan denga variasi jarak dari 0 cm sampai 100 cm dan rentang pengukuran sebesar 10 cm. Hal ini dilakukan bertujuan untuk melihat penyebaran cahaya yang dihasilkan oleh lampu sampel. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Hasil pengukuran intensitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu sampel. Dari pengukuran ini didapatkan kesimpulan bahwa lampu yang menghasilkan intensitas cahaya tertinggi pada saat pengukuran 0 cm adalah lampu berjenis LED sebesar 106200 Lux dan yang terendah adalah lampu jenis neon Essential sebesar 47400 Lux. Sedangkan pada jarak 1 meter, lampu yang menghasilkan cahaya dengan intensitas cahaya tertinggi adalah lampu LED sebesar 176 Lux dan yang terendah adalah lampu neon Essential sebesar 25 Lux. Oleh karena itu, dengan konsumsi energi listrik yang sama spesifikasi pabrik, lampu LED adalah lampu yang dapat menghasilkan cahaya yang paling terang. Sedangkan untuk jenis lampu neon saja, lampu yang berdesain tornado adalah lampu yang menghasilkan intensitas cahaya tertinggi sebesar 85800 Lux pada jarak 0 cm dan 91 Lux pada jarak 100 cm. 3. Pengukuran Temperatur Tahap ini adalah mengukur energi panas yang dihasilkan pada lampu sewaktu proses perubahan energi listrik menjadi energi cahaya. Alat yang digunakan adalah thermometer infra merah. Pengukuran thermal dilakukan dengan variasi waktu dan dua spot pengukuran. Daerah pertama pada kaca daerah keluarnya pancaran cahaya dan yang kedua pada daerah badan lampu. Gambar 4 Daerah pengukuran temperatur pada sampel Dari hasil pengukuran temperatur pada lampu LED, yang mengalami peningkatan suhu signifikan berada pada daerah 2 badan lampu. Peningkatan Karakteristik dan Efisiensi Prosiding Seminar Nasional MIPA dan Pendidikan MIPA 139 suhu pada daerah ini mencapai 24 oC selama 10 menit. Sedangkan pada daerah 1 kalor yang dihasilkan tidak meningkat drastis dengan kenaikan suhu dalam 10 menit hanya 8 oC. Gambar 5 Hasil pengukuran temperatur pada lampu LED. Dari hasil pengukuran temperatur pada lampu neon Essential, yang mengalami peningkatan suhu signifikan berada pada daerah 1 dengan peningkatan mencapai 37 oC selama 10 menit. Sedangkan pada daerah 2 kalor yang dihasilkan tidak meningkat drastis dengan kenaikan suhu dalam 10 menit hanya 9 oC. Gambar 6 Hasil pengukuran temperatur pada lampu neon Essential. Dari hasil pengukuran temperatur pada lampu neon Genie, yang mengalami peningkatan suhu signifikan berada pada daerah 1 dengan nilai peningkatan mencapai 42 oC selama 10 menit. Sedangkan pada daerah 2 kalor yang dihasilkan tidak meningkat drastis dengan kenaikan suhu dalam 10 menit hanya 6 oC. Gambar 7 Hasil pengukuran temperatur pada lampu neon Genie. Dari hasil pengukuran temperatur pada lampu neon Tornado, yang mengalami peningkatan suhu signifikan berada pada daerah 1 dengan nilai peningkatan mencapai 42 oC selama 10 menit. Sedangkan pada daerah 2 kalor yang dihasilkan cukup meningkat dengan kenaikan suhu dalam 10 menit mencapai 15 oC. Gambar 8 Hasil pengukuran temperatur pada lampu neon Tornado. Karakteristik dan Efisiensi Prosiding Seminar Nasional MIPA dan Pendidikan MIPA 140 Jika dibandingkan karakteristik thermal pada semua sampel, untuk daerah 1, Lampu LED melepas energi panas yang paling rendah dan yang paling besar adalah lampu neon bertipe Tornado. Perbedaan suhu antara kedua jenis lampu ini adalah sebesar 31,27 oC dihitung dengan membandingkan suhu rata-rata. Kemudian pada pengukuran daerah 2, lampu yang menghasilkan energi panas paling rendah adalah lampu neon tipe Genie dan yang menghasilkan energi panas terbesar adalah pada lampu LED. Perbedaan suhu antara kedua jenis lampu ini adalah sebesar 11,72 oC dihitung dengan membandingkan suhu rata-rata. Pada eksperimen ini dapat diambil kesimpulan bahwa pada saat terjadinya energi cahaya, lampu LED melepaskan energi panas terkecil dibandingkan dengan lampu sampel tipe lainnya, namun komponen elektronika yang berada pada badan lampu LED menghasilkan energi panas yang cukup tinggi. Sehingga, energi panas yang dihasilkan badan lampu LED nilainya berada di atas lampu-lampu sampel lainnya. 4. Perbandingan Karakteristik Lampu LED Dengan Lampu Pijar Pada eksperimen ini lampu pijar yang digunakan adalah lampu berdaya 40 Watt dan 60 Watt. Pemilihan lampu pijar dengan daya 60 Watt ini didasari oleh keterangan pada kotak kemasan lampu LED yang menyatakan setara dengan lampu pijar 60 Watt dan lampu pijar 40 Watt digunakan sebagai pembanding tambahan. Tabel 2 Perbandingan karakteristik listrik lampu LED dengan lampu pijar. Daya yang tertera di box Watt Pada pengukuran intensitas cahaya didapatkan kesimpulan bahwa lampu yang menghasilkan cahaya tertinggi adalah lampu LED dan terendah adalah lampu pijar 40 Watt. Dan lampu LED dengan daya 8 Watt dapat menghasilkan intensitas cahaya dengan nilai masih di atas cahaya yang dihasilkan lampu pijar 60 Watt. Pada jarak 0 cm perbedaan intensitas cahayanya mencapai 69600 Lux, sedangkan pada jarak 1 meter perbedaan intensitas cahayanya mencapai 107 Lux. Gambar 9 Pengukuran intensitas cahaya lampu LED dengan lampu pijar. Kemudian pada pengukuran thermal, lampu yang menghasilkan energi panas paling rendah adalah lampu Karakteristik dan Efisiensi Prosiding Seminar Nasional MIPA dan Pendidikan MIPA 141 LED, dan yang menghasilkan energi panas terbesar adalah pada lampu pijar 60 Watt. Perbedaan suhu antara lampu LED dengan lampu pijar 60 Watt adalah sebesar 109,64 oC dan dengan lampu pijar 40 Watt sebesar 70,64 oC dihitung dengan membandingkan suhu rata-rata. Grafik perbandingan suhu dari lampu LED dengan lampu pijar dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 10 Pengukuran thermal pada lampu LED dan lampu pijar. 5. Uji ketahanan Lampu. Pengujian ketahanan sampel lampu dilakukan dengan menjatuhkan sampel pada ketinggian tiga meter ukuran tinggi rata-rata posisi lampu di rumah, kemudian menguji kembali kinerja dari lampu tersebut. Hasil dari pengujian, seluruh sampel yang dijatuhkan mengalami fraktur pada kaca pelindung. Untuk uji kinerja, lampu pijar masih dapat menghasilkan cahaya selama 3 detik yang kemudian filamennya terbakar dan putus. Untuk lampu neon masih dapat menghasilkan cahaya selama 21 detik, namun cahaya yang dihasilkan berwarna kuning dan saat hitungan detik ke 21 lampu tidak bisa beroperasi lagi. Sedangkan untuk lampu LED masih bekerja dengan normal dan dapat menghasilkan cahaya. Yang mengalami kerusakan hanya kaca pendaran dan komponen LED yang ada didalam lampu tidak mengalami kerusakan. Jadi, dari segi ketahanan, lampu LED adalah lampu yang memiliki ketahanan dan umur pakai yang panjang. PENUTUP Dari eksperimen, lampu yang paling hemat pemakaiannya adalah lampu LED dan Lampu neon Genie dengan pemakaian daya 0,09 kWh dalam satu hari, sedangkan daya yang paling besar adalah lampu pijar 60 Watt dengan daya pemakaian 0,72 Kwh dalam satu hari asumsi pemakaian 12 jam. Dengan asumsi harga satu kWh senilai Rp. daya listrik rumah 1300 kVA, maka dengan menggunakan satu buah lampu LED bisa menghemat harga pembayaran listrik sebesar Rp. dalam waktu pemakaian satu tahun dibandingkan dengan pemakaian lampu pijar 60 Watt. Untuk pengukuran nilai intensitas cahaya didapatkan kesimpulan bahwa lampu yang menghasilkan intensitas cahaya tertinggi adalah lampu berjenis LED dan yang terendah adalah lampu jenis neon Essential. Sedangkan untuk jenis lampu neon saja, lampu yang berdesain tornado adalah lampu yang menghasilkan intensitas cahaya tertinggi. Walaupun menurut pabrikan spesifikasi lampu LED 8 Watt setara dengan lampu pijar 60 Watt, namun intensitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED bernilai jauh lebih tinggi dengan selisih sebesar 33000 Lux. Untuk pengukuran temperatur, khusus untuk lampu LED dan lampu neon terdapat dua buah daerah pengukuran. Untuk pengukuran daerah 1, Lampu LED melepas energi panas yang rendah, sedangkan yang paling besar adalah lampu neon bertipe Tornado. Kemudian pada pengukuran daerah 2, lampu yang menghasilkan energi panas paling rendah adalah lampu neon tipe Genie. Dan yang menghasilkan energi panas terbesar adalah pada lampu LED. Sedangkan pengukuran temperatur pada lampu pijar menghasilkan energi panas yang sangat tinggi, nilainya mencapai 170oC untuk daya 60 Watt dan 124oC untuk daya 40 Watt. Nilai ini sangat Karakteristik dan Efisiensi Prosiding Seminar Nasional MIPA dan Pendidikan MIPA 142 tinggi sekali dibandingkan dengan temperatur dari lampu LED sebesar 36oC saat pengoperasian selama 10 menit. Untuk daerah tropis, lampu jenis LED sangat cocok digunakan dimana lampu ini tidak menghasilkan energi panas berlebihan yang dapat mempengaruhi suhu ruangan. REFERENSI [1] Anonim., Standar dan Kebutuhan Pencahayaan, dilihat pada Mei 2015. [2] Anonim., Efisiensi Penerangan – Solusi Penghematan Dengan Lampu LED, Hexamitra, Jakarta. [3] Anonim, 2005., Best Practice Manual – Lighting, Biro Efesiensi Energi, Kementerian Ketenagaan, India. [4] Anonim, 2006., Peralatan Energi Listrik Pencahayaan, United Nations Environment Programme. [5] Anonim, 2014., Laporan Market Brief Lampu Hemat Energi, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional. [6] Cook, D., 2002, Robot Building For Beginners, A press, United State of America. [7] Fajar, P., 1993, Elektronika Dasar, Jurusan Pendidikan Fisika, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Bandung. [8] Karlen, M., Benya, J.,2004, Lighting Design Basics, John Wiley & Sons [9] Kumar, V, Light Emitting Diodes LEDs, ELE 432 Assignment 3. [10] Matthew, J., 1959, Edison, McGraw Hill. [11] Michel, J, E., 2009, White Light Emitting Diodes, Energi Law, Professor Bosselman. [12] Narendran, N., Deng, L.,2004, Performance Characteristics of High Power Light Emitting Diodes, Proceedings of SPIEE, New York. [13] Stafford, N., 2010, LEDs to Light Up The World, Chemistry World Ed. April 2010, Germany. [14] dilihat pada Mei 2015. [15] dilihat pada Mei 2015. Fishing can be done in various ways, including by utilizing lights as fishing tools. The lights used for fishing tools are varied, ranging from torch lights, pressure paraffin lamp, fluorescent lamps TL, PL, SL, CFL, mercury, and various types of led. However, light transition between one colors to another often scares the fish, driving them out of catchable area shocked by the color change. One solution to address this problem is by smoothly switching the color of the lamp using Pulse Width Modulation PWM system on the microcontroller. The color used are the lamp with basic colors of red, green and blue. With power capacity of 50Watt/12Volt, this lamp is classified as High Power Led HPL lamp. The light can be free- adjusted, where each lamp can be turned on by its own light or can also be turned on in combination. It can slowly be switch on from an off position to maximum and also can be dimmed from maximum to off. Thus the intensity of the light can be controlled. The HPL and control sections were created separately. Tools and materials used are consist of push-button, microcontroller, optocoupler, mosfet and Red, Green and Blue HPL, Radio-meter ILT5000 Research Radiometer, Voltmeter, and Amperemeter. The method used was experimental in both laboratory and field. The result of research is in the form of RGB HPL lamp which can be adjusted through control system, such as adjusment for each lamp, or light combination with smooth color transition. Thus, when this technology is applied as fishing tool in liftnet fishing, the targeted fish would still remain on catchable Cook“I wrote this book because I love building robots. I want you to love building robots, too. It took me a while to learn about many of the tools and parts in amateur robotics. Perhaps by writing about my experiences, I can give you a head start.” —David Cook Robot Building for Beginners, Second Edition is an update of David Cook’s best-selling Robot Building for Beginners. This book continues its aim at teenagers and adults who have an avid interest in science and dream of building household explorers. No formal engineering education is assumed. The robot described and built in this book is battery powered and about the size of a lunchbox. It is autonomous. That is, it isn’t remote controlled. You’ll begin with some tools of the trade, and then work your way through prototyping, robot bodybuilding, and eventually soldering your own circuit boards. By the book’s end, you will have a solid amateur base of understanding so that you can begin creating your own robots to vacuum your house or maybe even rule the world!Standar dan Kebutuhan Pencahayaan, dilihat pada MeiAnonimAnonim., Standar dan Kebutuhan Pencahayaan, dilihat pada Mei Penerangan -Solusi Penghematan Dengan Lampu LEDAnonimAnonim., Efisiensi Penerangan -Solusi Penghematan Dengan Lampu LED, Hexamitra, Practice Manual -LightingAnonimAnonim, 2005., Best Practice Manual -Lighting, Biro Efesiensi Energi, Kementerian Ketenagaan, Energi Listrik Pencahayaan, United Nations Environment ProgrammeAnonimAnonim, 2006., Peralatan Energi Listrik Pencahayaan, United Nations Environment KarlenJ BenyaKarlen, M., Benya, J.,2004, Lighting Design Basics, John Wiley & SonsPerformance Characteristics of High Power Light Emitting DiodesN NarendranL DengNarendran, N., Deng, L.,2004, Performance Characteristics of High Power Light Emitting Diodes, Proceedings of SPIEE, New to Light Up The World, Chemistry World EdN StaffordStafford, N., 2010, LEDs to Light Up The World, Chemistry World Ed. April 2010, Germany. RadiasiLampu Hemat Energi Bisa Rusak Kulit Reporter Editor Alia fathiyah Kamis, 10 Januari 2013 11:57 WIB lampu TEMPO.CO, New York - Lampu hemat energi fluorescent atau CFL ( Compact Fluorescent Lamp) merupakan pilihan popular bagi pemilik rumah maupun bisnis yang ingin menghemat tagihan listrik. Cara Memperbaiki Lampu Hemat Energi. Lampu hemat energi atau yang lebih dikenal dengan lampu LHE, adalah lampu yang banyak dipakai sebagai alat penerangan, baik di rumah,sekolah ,kantor dsb. Lampu hemat energi hampir sama dengan lampu neon, lampu Neon mengunakan ballast sedang lampu hemat energi mengunakan elektronik. Jika sobat mempunyai lampu hemat energi yang rusak dirumah jangan langsung dibuang , coba di reparasi dahulu kemungkinan masih bisa di perbaiki. Bagaimna cara mereparasi lampu hemat energi? Ada beberapa langkah dalam mereparasi lampu hemat energi yaitu Gambar lamp holder yang terbuka 1. Buka lamp holder tutup mesin elektronik, ada beberapa dari lampu hemat energi yang mudah untuk langsung di buka dengan mengunakan tangan tanpa alat bantu. Ada yang mengunakan alat bantu untuk membukanya. 2. Perhatikan bagian mesin, kemungkinan terdapat bagian mesin yang rusak atau terbakar. jika ada bagian dari mesin yang terbakar atau rusak cek dengan mengunakan multitester Tester. Ada beberapa dari bagian lampu tersebut yang mungkin sering rusak a. Glass Tube tabung lampu Kerusakan pada Glass Tube Tabung Lampu dapat dikenali ciri-cirinya. Ada perubahan warna pada glass tube tersebut berwarna hitam pada bagian ujung atau pangkal glass kawat penghubung glass tube dari terminal mesin elektronik. Tes dengan menggunakan multi tester. bila kondisi glass tube masih bagus multi tester akan bergerak kekanan. bila rusak maka tidak akan menggerakan jarum multi terster. b. Rangkaian / mesin elektronik yang rusak Ciri_ciri kerusakan pada rangkaian / mesin elektronik kemungkinan ada beberapa komponen yang rusak. -Kapasitor. kapasitor yang rusak bisa dikenali dari perubahan warna yang terbakar gosong.Cek kapasitor dengan tester jika jarum tester bergerak kapasitor tersebut sudah diganti dengan yang baru. -Elco. kerusakan pada elco dapat dikenali ciri-cirinya yaitu mengembung pada bagian atas, elco kering dan elco yang meledak. Kerusakan pada elco di tandai dengan berkedip-kedipnya cahaya lampu Atau jika elkonya sudah rusak dapat terjadi hubungan singkat koslet. -Resistor. kerusakan pada resistor dapat dikenali dari perubahan warna yang terbakar gosong pada bagian badan resistor. Test dengan multi tester jika jarum multi tester bergerak kekanan resistor tersebut masih bagus, jika tidak bergerak sama sekali berarti resistor telah rusak atau putus. Namun yang sering terjadi kerusakan pada lampu hemat energi adalah pada kapasitor ukuran 272j 1000v. dan elco ukuran 3,3 uf 450v, elco 4,7 uf 450v. Tergantung dari kapasitas dari watt lampu tersebut. Demikian sobat cara memperbaiki lampu hemat energi yang rusak, semoga bermanfaat.
Cekjuga Promo Shamu Lampu Hemat Energi Lampu Isi Ulang untuk Brand: kami tidak akan bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan dalam bentuk apapun ke pihak manapun. Kami tidak akan bertanggung jawab kepada Anda sehubungan dengan kerugian bisnis, termasuk (namun tidak terbatas atas) kehilangan atau pengurangan keuntungan, pendapatan

TeguhST WIRA USAHA REPARASI LAMPU HEMAT ENERGI (LHE) Page 5 of 23. PROGRAM KEAHLIAN SERVIS LAMPU HEMAT ENERGI (LHE) MAKSUD DAN TUJUAN 1. Memberikan ilmu Elektronika dasar untuk orang awam, yang ilmunya langsung diaplikasikan pada benda praktek yang paling banyak digunakan saat ini yaitu LHE. 2.

JY0xX4.
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/103
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/312
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/525
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/481
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/412
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/255
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/172
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/409
  • kerusakan lampu hemat energi