Seorangpemukul, jika dapat kembali ke ruang bebas dan selama dalam perjalanan tidak mati, dapat nilai 1. "Run" dalam permainan rounders mendapat nilai 6. Penjaga yang dapat menangkap bola mendapat nilai 1. Rounders termasuk dalam kategori permainan bola kecil karena ukuran bola yang digunakan dalam permainan ini.
- Beraktivitas di rumah memang dirasa sangat membosankan. Namun ada hal yang bisa dilakukan untuk relaxing sekaligus menyehatkan, yaitu olahraga. Dengan rutin berolahraga, kamu juga akan menjadi lebih fit, memperbaiki metabolisme tubuh, dan tidak mudah terkena penyakit. Akan tetapi, berada di rumah bukanlah alasan untuk bermalas-malasan dan mengabaikan kesehatan. Kini ada berbagai aplikasi workout yang tersedia di smartphone yang bisa digunakan untuk memandu kamu. Aplikasi workout ini tersedia di iOS maupun Android itu dirancang dengan panduan gerakan yang bisa dilakukan setiap hari, tanpa membutuhkan alat tertentu. Workout adalah kata lain dari latihan fisik berupa aktivitas yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan atau memelihara kebugaran tubuh. Aktivitas workout ini kini tengah menjadi gaya hidup baru bagi kebanyakan orang khususnya para milenial. Berikut 12 aplikasi workout yang rangkum untuk kamu. Ilustrasi olahraga di rumah. Unsplash/ULE MAKAROLU1. Home Workout - No EquipmentAplikasi workout ini membantumu olahraga sendiri tanpa menggunakan alat dan tanpa perlu membayar PT Personal Trainer. Karena sebenarnya sudah tersedia video-video yang menjelaskan cara-cara melakukan setiap gerakannya. Latihan dada, perut, bahu, punggung, hingga perencanaan asupan makanan bagi kamu yang ingin menjalankan program diet, semuanya tersedia dalam aplikasi ini. Kamu juga bisa menyesuaikan level latihan sesuai dengan kemampuanmu. Baca Juga 4 Gerakan Workout di Rumah untuk Pemula Mudah dan Tanpa Alat 2. 30 Day Fitness Challenge - Workout at HomeDirancang oleh pelatih kebugaran profesional, aplikasi workout akan menantangmu untuk menyelesaikan seluruh latihan dalam waktu 30 hari. Kamu dapat memilih level latihan sesuai dengan kemampuan mulai dari pemula hingga profesional. Lama waktu latihan pun akan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh yang akan terus berkembang setiap harinya. Terdapat video-video pengarah yang akan mengajarkanmu melakukan gerakan-gerakan yang belum pernah kamu lakukan. 3. Freeletics Personal Trainer & Fitness WorkoutsTerdapat 900 variasi olahraga yang dapat kamu lakukan tanpa menggunakan alat. Tidak hanya menurunkan berat badan, aplikasi workout ini juga akan membantumu terbiasa melakukan gerakan-gerakan olahraga yang membentuk otot. Kamu juga bisa bergabung dengan komunitas-komunitas olahraga dan melakukan kegiatan olahraga bersama yang pastinya akan semakin memotivasi kamu untuk memulai gaya hidup sehat. 4. BetterMe Weight Loss WorkoutsAplikasi workout ini lebih dikhususkan untuk kaum wanita, karena jenis-jenis latihan yang disediakan lebih mengarah ke pengecilan ukuran bagian tubuh tertentu, yang seringkali menjadi masalah bagi perempuan. Tidak hanya latihan tubuh, aplikasi workout ini juga menyediakan hingga ke latihan wajah agar tetap tampak awet muda. Bagi kamu yang belum pernah berolahraga, jangan khawatir, karena dalam aplikasi ini juga tersedia video langkah-langkah melakukan setiap gerakan olahraga, serta panduan diet yang baik sesuai kebutuhan tubuhmu. 5. Sworkit Workouts & Fitness PlansSworkit juga akan mempermudahmu melakukan olahraga dimanapun kamu mau. Ada berbagai tipe latihan seperti strength, cardio, yoga, dan stretching yang bisa kamu gunakan sesuai kebutuhan. 6. Keep - Home Workout TrainerKamu juga bisa mengatur sendiri jenis latihan seperti apa yang kamu mau, dan melihat laporan perkembangan latihanmu. Terdapat lebih dari 400 latihan yang bisa kamu ikuti tanpa harus pergi ke tempat gym. Baca Juga 3 Rekomendasi Kanal YouTube bagi Pemula yang Ingin Mulai Kebiasaan Workout! 7. Workout Trainer fitness coachAplikasi workout ini tidak hanya menyediakan berbagai metode latihan di rumah, namun juga menyediakan teknik-teknik latihan menggunakan alat-alat di tempat gym. Pelatih-pelatih bersertifikat juga siap memandumu baik melalui foto, audio, hingga video. Unduhilustrasi vektor Alat Ketik Desain Infografis Dan Ikon Pemasaran Dapat Digunakan Untuk Tata Letak Alur Kerja ini sekarang. Dan cari lebih banyak seni vektor bebas royalti yang menampilkan Grafis informasi grafik yang tersedia untuk diunduh dengan cepat dan mudah di perpustakaan iStock.
Contoh Soal Penjas Kelas 7 SMP/MTS – Kali ini akan menerangkan materi pelajaran dan latihan soal semester 1 dan semester 2, berupa soal pilihan ganda dan essay seperti, mulai dari kelas 1 sd sampai kelas 12 SMA beserta kunci jawaban dan pembahasannya lengkap. Contoh Soal Pilihan Ganda Perbedaan antara berlari dan berjalan adalah. a. cara tendangan kaki b. langkahnya c. tubuh bersandar d. Masukkan garis akhir Jawab bBintang sering digunakan sebagai olahraga. a. bangun b. Mulai berjongkok c. Mulai mengambang d. mulai duduk Jawab dKecuali pergerakan jarak pendek. a. awal b. Masukkan garis finish c. gerakan berkelanjutan d. sambil berenang Jawab dPrinsip berlari cepat disebut. a. bola b. sol kaki c d. Tetap di tumit Jawab cPelari akan memutar kakinya sekeras dia mendengarkan … a. hati-hati b. siap c. sudah selesai d. ya Jawab bKomponen mana yang disebutkan dalam kebugaran fisik. a. kecepatan b. Intensitas latihan fisik c. kekuatan d. keluwesan Jawab cLatihan untuk meningkatkan kekuatan otot pada lengan dan bahu adalah. a. Sit-Ups b. aman c. pushups d. menarik Jawab cGerakan fisik yang disengaja yang secara sistematis diatur untuk tujuan tertentu disebut. a. permainan b. olahraga senam c. olahraga d. menari Jawab cBergulir ke depan adalah gerakan menggulung atau menggulung. a. bagian depan b. bagian belakang c. benar d. kiri Jawab aSaat bergerak maju, anggota gerak pertama menyentuh matras. a. leher b. kedua tangan c. kedua kaki d. punggungmu Jawab dBelajar dengan bebas atau olahraga gratis bisa digunakan dengan alat. a. tali b. bolanya c. air d. kasur Jawab dDi bawah ini adalah kesalahan dalam menjalankan roll depan, kecuali. a. basis kurang kuat b. jangan naik panggung c. Kedua tumit tidak menusuk di depan dada d. kedua tangan tidak beristirahat dengan benar Jawab bLantai gym juga bisa disebut sebagai. a. lantai Latihan b. Esense tanah c. senam ritmik d. senam ritmik Jawab dBerikut ini adalah pengecualian sebagai gaya hidup sehat. a. makan dengan bergizi b. perilaku kesehatan c. Makan 4 kali sehari d. Hindari hal-hal yang menyebabkan penyakit Jawab aHal-hal yang dapat menyebabkan penyakit adalah. a. makan secara teratur b. asap c. Jaga kebersihan tangan d. tidur cukup Jawab bAda tanda-tanda masalah kesehatan dalam tubuh. a. cepat lelah b. nafsu makan meningkat c. bersemangat tentang d. lakukan banyak kegiatan Jawab aKecuali untuk opsi perawatan kesehatan. a. jangan berolahraga b. mandi bersih c. makan sehat d. sikat gigiku Jawab cZat dalam diet sehat tidak termasuk di sini. a. karbohidrat b. protein c. racun d. lemak Jawab bKonsumsi jenis air minum yang sehat disebut konsumsi air minum. a. cukup mineral untuk tubuh b. asin atau manis c. Termasuk penyakit d. Mengandung zat besi Jawab aPola untuk mencapai kesehatan fisik awalnya … a. istirahat yang cukup b. pemulihan rutin c. Mengatur pola makan d. olahraga teratur Jawab cGaya hidup yang memperhitungkan faktor-faktor tertentu yang memengaruhi kesehatan Anda disebut “gaya hidup”. a. sifat gaya hidup sehat b. Fungsi hidup sehat c. makan gaya hidup sehat d. tujuan gaya hidup sehat Jawab aGerakan untuk menendang bola untuk memberi bola jarak pendek antara pemain adalah … A. Tendang kaki luar Anda B. Tendang dengan kaki bagian dalam C. Tendang dengan satu punggung kaki D. Tendang dengan tumit kaki Jawab bBerikut ini adalah upaya untuk menghentikan bola dalam pertandingan sepak bola. A. Hentikan bola dengan kepala Anda B. Hentikan bola dengan punggung Anda C. Hentikan bola dengan tumit Anda D. Hentikan bola dengan dada Anda Jawab dTendangan lambat lambat atau cepat bola ke segala arah adalah teknik. A. Dribble C. Tendang bola B. Periksa bolanya D. Tembak bola Jawab bSisi kanan kepala saat tersentuh bola adalah. A. Ubunubun C. Bagian belakang kepala C. Dahi D. sisi kepala Jawab bDalam permainan bola voli, kedua kaki terbuka, lutut ditekuk, kedua tangan direntangkan ke depan dan kedua tangan saling terhubung, yaitu, gerakan. A. Layanan B. Lebih jauh di bawah C. Hancurkan D. Blok Jawab aTembakan pertama saat baru mulai permainan didalam bola voli disebut. A. Layanan B. Hancurkan C. Lulus D. Blok Jawab aIni adalah bagaimana bola voli disajikan. A. Dipukul dengan dua tangan B. injak di garis belakang dengan kaki Anda C. Bola di perut sebelum dipukul D. Bola disetujui oleh jaring dan jatuh di bidangnya sendiri Jawab aBergerak untuk memukul bola sekuat mungkin sambil melompat di dekat jaring untuk membunuh lawan Anda dalam permainan bola voli. A. Ada B. Blokir C. Layanan D. Spike / Smash Jawab dTeknik operan dalam bola basket dengan cara ini tercermin menjadi yang pertama. A. Lewati dada B. Bounce pass C. Pass Overhead Sisi D. sisi Jawab aGol dalam bola basket disebut. A. Mainkan bola dengan teknik yang bagus B. Ingat operan yang tepat C. Dribble bola secepat mungkin D. Masukkan bola ke gawang lawan Jawab dUntuk melempar bola lurus atau operan, pemain harus terlebih dahulu….. A. Periksa bola B. Tangkap bola C. Dribble bolanya D. Melempar bola Jawab aOperan permainan basket sering digunakan dengan operan. A. Operan dari samping B. operan di atas kepala C. Operand refleksi D. Beroperasi di tingkat dadaJawab cIni termasuk gerakan dasar permainan bisbol, … A. Lempar bola, giring bola B. Tangkap bola, banting bola C. Pukul bola, geser D. Tangkap bola, ambil bolaJawab cPenjaga bertanggung jawab untuk mengayunkan bola dengan … A. Dengan dua tangan ke bawah B. Dengan dua tangan terangkat C. Dengan satu tangan ke bawah D. Dorong ke atas dengan satu tanganJawab a Demikian Pembahasan Mengenai Pelatihan Soal Penjas Kelas 7 SMP/MTS. Tetap Bersama Kami di Nantikan Soal – Soal Selanjut nya, Terimaksih. Baca Juga Soal Penjas Kelas 8Soal Penjas Kelas 9Soal Penjas Kelas 10Soal Penjas Kelas 11
Bergulirke depan adalah gerakan menggulung atau menggulung. a. bagian depan b. bagian belakang c. benar d. kiri Jawab: a; Saat bergerak maju, anggota gerak pertama menyentuh matras. a. leher b. kedua tangan c. kedua kaki d. punggungmu Jawab: d; Belajar dengan bebas atau olahraga gratis bisa digunakan dengan alat. a. tali b. bolanya c. air d
- Pandemi Covid-19 yang melanda dunia mengubah cara hidup banyak orang, termasuk di Indonesia. Pertemuan tatap muka dan aktivitas di luar rumah dibatasi untuk meminimalisasi risiko penyebaran Covid-19, tidak terkecuali kegiatan belajar mengajar. Sejak pertengahan Maret 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud mengambil kebijakan pembelajaran jarak jauh atau online learning untuk seluruh tingkatan banyak tenaga pendidik yang gagap menghadapi perubahan cara belajar mengajar ini. Seiring waktu berjalan, mereka dapat menyesuaikan diri dan terbiasa untuk memanfaatkan teknologi yang ada. Metode online learning semakin terasa mudah dengan kehadiran platform pembelajaran elektronik atau e-learning yang dapat diakses secara gratis, seperti Google Classroom, Edmodo, dan Moodle. Lewat platform itu, tenaga pengajar dan murid jadi lebih mudah dalam mengakses serta menyimpan berbagai materi pelajaran. Waktu kegiatan belajar-mengajar pun jadi lebih fleksibel. Meski demikian, metode online learning tetap punya sejumlah tantangan, terutama bagi guru olahraga. Pasalnya, pendidikan jasmani biasanya menuntut pertemuan tatap muka dan kontak fisik yang saat ini tengah dibatasi. Selama masa pandemi, bisa saja guru olahraga hanya berbagi teori pada murid tanpa praktik. Akan tetapi, hal itu sangat disayangkan karena fungsi praktik dapat meningkatkan kebugaran tubuh murid yang justru diperlukan selama masa pandemi ini. Menghadapi situasi tersebut, para guru olahraga sebetulnya bisa mencari alternatif. Sebab, ada beberapa latihan dasar yang dapat diajarkan secara virtual. Apa saja? 1. Push-up dan sit-up Kedua gerakan ini merupakan bentuk latihan kekuatan dan daya tahan yang umum dilakukan di berbagai tingkatan pendidikan. Push-up dan sit-up pun tidak memerlukan peralatan dan dapat dilakukan di berbagai sudut rumah. Meski terlihat mudah, push-up dan sit-up berperan penting dalam semua jenis olahraga. Push-up berperan untuk membangun kekuatan dan inti tubuh bagian atas. Sementara, sit-up berguna untuk memperkuat inti tubuh serta mengurangi risiko sakit punggung dan cedera. Saat mengajarkan gerakan ini, pastikan untuk memperhatikan postur para murid, terutama untuk push-up. Sebab, para murid seringkali merasa kesulitan untuk menahan bokong mereka saat menurunkan tubuh. Guru juga perlu memperhatikan punggung murid agar tetap lurus. Apabila para murid telah menguasai gerakan tersebut, guru bisa memberi tantangan kepada mereka untuk mencoba berbagai variasi gerakan push-up. Jangan lupa untuk memberikan pemahaman tersebut sebelum mengajak murid untuk praktik secara virtual. 2. Lompat tali Meski terlihat mudah, lompat tali membutuhkan konsentrasi penuh dan koordinasi tubuh yang baik. Selain melatih kedua aspek tersebut, lompat tali berfungsi untuk mengurangi risiko cedera hanya itu, gerakan ini juga dapat membakar banyak kalori di dalam tubuh. Bahkan, jumlah kalori yang terbakar lebih banyak ketimbang joging selama 30 menit. Melansir laman Science Daily, lompat tali dapat membakar hingga kalori per jam apabila dilakukan secara intens. 3. Latihan basket Selain latihan dasar tadi, guru olahraga dapat memberikan variasi olahraga yang lebih kompleks dan menyenangkan. Misalnya saja, permainan bola basket. Hal ini dilakukan agar murid tidak merasa bosan karena melakukan latihan dasar berulang-ulang. Guru bisa meminta para siswa yang memiliki bola basket untuk latihan menggiring bola dribble dan menembak bola ke jaring shoot. Untuk menemukan panduan dan cara praktis dalam mengajar bola basket, para guru olahraga dapat memanfaatkan platform e-learning dari National Basketball Association NBA yang dapat diakses melalui tautan ini. Dok. NBA Situs e-learning dari National Basketball Association NBA yang berisi berbagai pelatihan dan kurikulum Jr. NBA Melalui platform tersebut, para guru dapat mengikuti berbagai pelatihan dan kurikulum Jr. NBA. Kurikulum ini dapat membantu berbagai persiapan yang diperlukan guru olahraga untuk kegiatan belajar-mengajar, mulai dari rencana pelajaran, keterampilan, hingga latihan-latihan yang sesuai untuk kegiatan belajar-mengajar olahraga di berbagai tingkatan sekolah. Kelebihan lainnya, ada banyak sesi pelatihan dan pembinaan yang sudah tersedia di platform ini. Misal saja, ada Coaches Practice Plan yang dapat menambah khazanah keilmuan materi bola basket. Adapun beberapa tahapan program yang dapat dijalani para guru, yakni . Setiap mengikuti pelatihan, guru akan mendapatkan kredit yang bisa digunakan untuk mendapatkan lencana. Kredit dan lencana ini dapat digunakan untuk bersaing dengan guru lain dan dibagikan di media sosial. Selain itu, platform ini menyediakan laporan terkait seluruh aktivitas yang telah dilakukan. Laporan ini dapat diakses dan diunduh di mana saja selama ada koneksi internet. Dengan demikian, para guru olahraga dapat melacak semua sesi latihan secara lebih mudah dan praktis. Kerja sama dengan pemerintah Sebelum menghadirkan platform e-learning, NBA telah menjalin kerja sama dengan beberapa pemerintah daerah Pemda untuk mempromosikan gaya hidup sehat kepada generasi muda Indonesia. Salah satu inisiasi untuk mewujudkan hal ini adalah program Jr. NBA Coaches Academy. Melalui program tersebut, NBA melatih lebih dari guru dari sekolah yang tersebar di 25 kota Indonesia. Liga bola basket asal Amerika Serikat AS ini pun telah mengajarkan dasar-dasar bola basket dan nilai-nilai utama program tersebut ke lebih dari 16,5 juta anak di seluruh Indonesia. Sebagai informasi, nilai-nilai utama program Jr. NBA Coaches Academy adalah yang merupakan singkatan dari sportsmanship, teamwork, a positive attitude, dan respect. Temukan informasi selengkapnya mengenai Jr. NBA Asia di situs resmi, Facebook, Instagram, dan properti digital NBA lainnya.
PenambahanBahasa Indonesia membuka akses lebih besar bagi pengguna terhadap platform komunikasi Zoom yang intuitif dan aman, yang dapat membantu meningkatkan kualitas berkolaborasi, produktivitas, serta menambah kedekatan dengan karyawan, yang merupakan faktor penting di era lingkungan kerja hybrid sekarang ini.
Ada beberapa perasaan yang memuaskan seperti mempelajari sesuatu yang baru dan memahami konsep yang selama ini Anda perjuangkan. Dengan munculnya alat digital dan penyebaran teknologi, kita berada di zaman di mana informasi paling tersedia, bagi siapa saja yang memiliki komputer atau smartphone. Aplikasi pendidikan gratis berlimpah, dan seluruh kursus dapat ditemukan secara online. Tiba-tiba, setiap pertanyaan kecil yang pernah Anda miliki memiliki jawaban di internet. Berikut adalah daftar singkat dari 20 sumber daya yang harus dilihat oleh setiap pembelajar seumur Alat Pembelajaran Online Gratis1. EdAppEdApp adalah sistem manajemen pembelajaran seluler yang lebih baik yang dirancang untuk kebiasaan digital saat ini, memberikan pembelajaran mikro yang lebih menarik dan efektif secara langsung kepada pembelajar mandiri. EdApp efektif karena menggabungkan aspek-aspek mutakhir yang didukung oleh sains, seperti elemen gamifikasi dan pengulangan spasi yang efektif dalam meningkatkan pengalaman belajar kursus menjadi lebih mudah melalui alat pembuat bawaan EdApp yang berisi template interaktif siap pakai, konversi PowerPoint, dan integrasi Canva. Tapi, Anda tidak selalu harus memulai dari awal. Dengan perpustakaan kursus EdApp, Anda dapat memilih dari berbagai kursus online gratis yang dapat disesuaikan yang dapat Anda sesuaikan dengan keahlian dan standar khusus untuk organisasi Anda. Ini juga menyediakan rangkaian pembelajaran analitik lanjutan yang memungkinkan Anda melacak kemajuan pembelajaran karyawan Anda sebagai individu atau sebagai juga dapat dengan mudah membuat kuis tanpa konten yang sudah ada sebelumnya di EdApp dengan alat pembuat kuis yang disebut Refresh cepat. Pertanyaan pilihan ganda diatur dalam alat ini menggunakan templat spreadsheet yang mudah diselesaikan. Kuis kemudian disebarkan untuk satu atau beberapa sesi yang disampaikan secara berkala, baik harian maupun tim Anda menggunakan alat pembelajaran gratis terbaik Daftar Gratis Tidak perlu kartu Berbagi keterampilanSkillshare adalah komunitas pembelajaran online yang menawarkan ribuan kursus pelatihan tentang topik-topik kreatif. Alat pembelajaran gratis ini menawarkan kelas tentang desain, fotografi, menggambar, melukis, dan banyak lagi. Ini adalah gudang yang luar biasa untuk setiap hobi kreatif yang mungkin ingin Anda CodecademyCodecademy adalah platform pembelajaran online yang menawarkan kursus coding gratis dalam dua belas bahasa coding yang berbeda. Ini gratis dan menawarkan katalog kursus yang cocok untuk pemula serta pembuat kode berpengalaman. Sejauh perangkat lunak pelatihan online gratis berjalan, Codecademy adalah salah satu yang terbaik terlepas dari level apa Anda edXMisi EdX adalah meningkatkan akses ke pendidikan berkualitas tinggi untuk semua orang. Didirikan oleh Harvard dan MIT, edX adalah alat pembelajaran gratis yang menampung lebih dari 20 juta pelajar, universitas dengan peringkat teratas di dunia, dan perusahaan industri Masa Depan BelajarFutureLearn menawarkan seluruh rangkaian courseware dari seluruh dunia. Ini adalah alat pembelajaran gratis yang memungkinkan pengguna untuk berbicara satu sama lain sehingga mereka dapat mendiskusikan apa yang mereka pelajari dan membentuk ide-ide baru. Ini adalah perangkat lunak pelatihan personel, serta komunitas pendidikan untuk pembelajaran WebHRWebHR adalah platform online yang mencakup seluruh pengalaman karyawan, mulai dari perekrutan hingga pensiun. Ini adalah platform pembelajaran, tetapi dibuat dan ditargetkan secara khusus untuk departemen SDM sehingga mereka dapat dengan mudah membuat pelatihan untuk basis karyawan mereka dan mengelola cara terbaik untuk merekrut karyawan Penjualan KursusKursus Penjualan membalik tabel pada beberapa platform lain yang tercantum di sini. Alih-alih menjadi platform pembelajaran, mereka adalah platform pengajaran. Artinya, mereka memfasilitasi pembuatan kursus online dan distribusi sertifikat. Itu dibuat khusus untuk digunakan oleh organisasi pelatihan sehingga mereka dapat menemukan rumah untuk platform Bumi AkademikAcademic Earth adalah alat pembelajaran gratis yang menawarkan kursus gratis bagi siapa saja yang ingin mendaftar dan mengikutinya. Sekarang, dengan manfaat pengalaman, mereka telah menyusun daftar mereka untuk memastikan bahwa mereka hanya memiliki konten terbaik dari universitas terkemuka seperti MIT dan AlisonAlison menawarkan lebih dari kursus online gratis dalam sembilan kategori berbeda, seperti kursus diploma dan kursus sertifikat. Sebagai salah satu alat pelatihan gratis terbesar di dunia, Alison memungkinkan siapa saja untuk mempelajari apa saja, di mana saja. Mereka ingin mendemokratisasi pendidikan agar tersedia bagi siapa saja yang Stanford OnlinePernah berharap bisa mengintip di balik tirai dan mencicipi kursus Ivy School? Sekarang Anda bisa, dengan Stanford Online. Platform kursus online mereka memberi Anda kesempatan untuk mengambil kursus Stanford nyata yang diberikan oleh instruktur Stanford nyata, dengan kecepatan Anda sendiri dan sepenuhnya Aplikasi Pembelajaran Gratis11. UdemyUdemy adalah pasar global terkemuka untuk pengajaran dan pembelajaran. Mereka menawarkan lebih dari kursus dalam lebih dari 65 bahasa. Platform mereka menawarkan serangkaian kursus yang berbeda tentang topik yang berbeda seperti pemasaran, ilmu data, dan DuolingoDalam hal aplikasi pembelajaran gratis, Duolingo adalah yang teratas. Menawarkan 95 kursus bahasa yang berbeda dalam 23 bahasa. Aplikasi gratis ini menawarkan kursus bahasa tipe kartu flash dasar sehingga Anda dapat mempelajari dan menyimpan informasi dengan lebih baik. Aplikasi yang sangat populer ini memiliki lebih dari 300 juta pengguna terdaftar di seluruh Akademi KhanJika Anda ingin tahu tentang dunia, tetapi tidak ingin kembali ke sekolah, maka Khan Academy mungkin cocok untuk Anda. Khan menawarkan lebih dari 4000 kursus dari semua jenis disiplin ilmu, termasuk matematika, seni, sejarah, dan ekonomi. Dasbor pembelajaran yang dipersonalisasi memungkinkan Anda melihat seberapa banyak kemajuan yang telah Anda buat, dan seberapa dekat Anda dengan tujuan Bagan BintangPernahkah Anda hanya melihat ke langit malam dan berharap bisa tahu konstelasi apa yang Anda lihat? Grafik Bintang dapat membantu. Yang harus Anda lakukan adalah mengarahkan ponsel Anda ke langit malam, dan aplikasi akan menggunakan kombinasi teknologi GPS dan rendering 3D untuk menunjukkan dengan tepat apa yang Anda lihat. Ini adalah cara langsung yang membawa pelajar ke dunia nyata, sekaligus memberi mereka alat untuk memahami apa yang mereka Belajar SendiriTidak diragukan lagi bahwa mengetahui cara membuat kode akan menjadi semakin penting, karena dunia kita semakin bergantung pada teknologi untuk tetap terhubung. Tetapi mempelajari bahasa pengkodean yang benar-benar baru itu menakutkan dan menakutkan. Untungnya, SoloLearn menawarkan koleksi konten pembelajaran kode gratis terbesar untuk orang-orang dari semua tingkatan, dari pemula hingga profesional. Dengan konten segar yang diposting setiap hari, Anda akan selalu memiliki sesuatu yang baru untuk dipelajari!16. KursusDengan Coursera, Anda tidak hanya dapat mempelajari informasi kecil tentang banyak mata pelajaran yang berbeda, tetapi Anda juga dapat mengambil seluruh gelar secara online jika Anda mau! Kursus diajarkan oleh profesor kelas dunia dari universitas terbaik di seluruh dunia, dan meskipun ada beberapa kursus yang mungkin harus Anda bayar, mereka memiliki konten gratis yang cukup untuk membuat Anda sibuk dan belajar cukup TEDTerkadang cara terbaik untuk belajar adalah belajar dari yang terbaik. Itulah yang dilakukan TED. Dengan lebih dari video TED Talks, Anda dapat mempelajari apa saja yang Anda inginkan, yang disajikan oleh para genius teknologi, pakar bisnis, legenda musik, dan pakar di bidangnya FotograferPernahkah Anda berharap dapat mengambil gambar persamaan dan meminta seseorang menunjukkan langkah-langkah untuk menyelesaikannya? Ini pada dasarnya apa yang dilakukan Photomath! Dengan menunjukkan persamaan langkah demi langkah, Anda dapat melihat di mana kesalahan Anda atau rumus apa yang dapat Anda gunakan untuk menyelesaikan persamaan!19. Kursus Hebatkuliah itu mahal. Tetapi jika gagasan mendaftar untuk gelar tambahan tidak menarik bagi Anda, maka pertimbangkan untuk melihat ke The Great Courses. Aplikasi gratis ini menawarkan kuliah dari profesor ahli yang mencakup berbagai mata pelajaran. Aplikasi ini memungkinkan Anda mengunduh kuliah atau kursus streaming, dan Anda bahkan dapat menghubungkannya ke Google Chromecast Anda. Pelajari pelajaran tingkat perguruan tinggi dalam matematika, sejarah, sains, seni dan sastra, semua di ujung jari Anda! Meskipun aplikasinya sendiri gratis, Anda harus membayar untuk kursus individual yang ingin Anda ambil. Coba uji coba gratis mereka untuk melihat apakah itu tepat untuk Tabel PeriodikDunia ini terbuat dari bahan kimia. Tetapi mungkin sulit untuk mengingat semuanya, belum lagi sifat-sifatnya! Untungnya, aplikasi Tabel Periodik dari Royal Society of Chemistry menggabungkan semua jenis konten untuk membantu pengguna mempelajari kimia. Dari podcast hingga video, aplikasi ini akan membantu Anda mempelajari elemen-elemen yang membentuk blok bangunan dunia berikut adalah beberapa alat dan aplikasi pembelajaran hebat yang dapat mengakomodasi kebutuhan belajar Anda secara gratisAlat Pembelajaran Online GratisEdAppCodecademyedxWebHRAlisonStanford OnlineAplikasi Pembelajaran GratisUdemyDuolingoTEDAnda juga dapat mempelajari cara membuat kursus online dengan platform elektronik kamiAnda mungkin juga tertarik dengan alat pembelajaran gratis atau alat pembuat tes online gratis;Kursus online gratisLMS gratisMemilih sistem manajemen pembelajaran gratis
Warzoneterus menguji dan belajar, dengan perubahan besar yang diperkenalkan paling banyak setiap beberapa bulan. Baru-baru ini, peta permainan diganti. Dalam istilah bola basket, ini sama dengan mengubah dimensi lapangan bola basket sepenuhnya — perubahan radikal yang diterima oleh penggemar e-sports tetapi tidak terbayangkan dalam olahraga
- Berikut 10 aplikasi olahraga yang cocok untuk beraktivitas di dalam rumah saja. Olahraga merupakan kegiatan yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas kesehatan seseorang baik itu secara fisik maupun psikis. Dengan rutin berolahraga, Anda juga akan menjadi lebih fit, memperbaiki metabolisme tubuh, dan tidak mudah terkena penyakit. Di masa pandemi seperti sekarang ini tentu susah untuk bisa berolahraga di luar rumah. Akan tetapi, berada di rumah bukanlah alasan untuk bermalas-malasan dan mengabaikan kesehatan. Justru, di saat seperti ini, kita perlu menaruh perhatian ekstra pada kesehatan fisik dan juga mental. Terutama, agar kita terhindar dari penyakit-penyakit lain dan juga bisa merasa bugar sepanjang waktu. Jika Anda belum terbiasa berolahraga di rumah, jangan khawatir. Sekarang ini sudah banyak aplikasi olahraga yang bisa membantu Anda. Baca Juga Optimalkan Efisiensi Layanan Publik Presiden Jokowi Hentikan Pembuatan Aplikasi Baru Aplikasi olahraga yang tersedia di smartphone yang bisa digunakan untuk memandu. Aplikasi olahraga yang tersedia di iOS maupun Android itu dirancang dengan panduan gerakan yang bisa dilakukan setiap hari, tanpa membutuhkan alat tertentu. Sehingga, kita tak perlu kesulitan saat mau mulai menerapkannya di rumah. Berikut 10 aplikasi olahraga yang rangkum untuk Anda. 1. Home Workout - No EquipmentAplikasi olahraga ini membantumu olahraga sendiri tanpa menggunakan alat dan tanpa perlu membayar PT Personal Trainer. Karena sebenarnya sudah tersedia video-video yang menjelaskan cara-cara melakukan setiap gerakannya. Latihan dada, perut, bahu, punggung, hingga perencanaan asupan makanan bagi Anda yang ingin menjalankan program diet, semuanya tersedia dalam aplikasi ini. Anda juga bisa menyesuaikan level latihan sesuai dengan kemampuanmu. 2. 30 Day Fitness Challenge - Workout at HomeDirancang oleh pelatih kebugaran profesional, aplikasi olahraga ini akan menantangmu untuk menyelesaikan seluruh latihan dalam waktu 30 hari. Anda dapat memilih level latihan sesuai dengan kemampuan mulai dari pemula hingga profesional. Lama waktu latihan pun akan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh yang akan terus berkembang setiap harinya. Terdapat video-video pengarah yang akan mengajarkanmu melakukan gerakan-gerakan yang belum pernah Anda lakukan. 3. Freeletics Personal Trainer & Fitness WorkoutsTerdapat 900 variasi olahraga yang dapat Anda lakukan tanpa menggunakan alat. Tidak hanya menurunkan berat badan, aplikasi olahraga ini juga akan membantumu terbiasa melakukan gerakan-gerakan olahraga yang membentuk otot. Anda juga bisa bergabung dengan komunitas-komunitas olahraga dan melakukan kegiatan olahraga bersama yang pastinya akan semakin memotivasi Anda untuk memulai gaya hidup sehat. Baca Juga 6 Penyebab Tubuh Tidak Mengeluarkan Keringat saat Berolahraga 4. BetterMe Weight Loss WorkoutsAplikasi olahraga ini lebih dikhususkan untuk kaum wanita, karena jenis-jenis latihan yang disediakan lebih mengarah ke pengecilan ukuran bagian tubuh tertentu, yang seringkali menjadi masalah bagi perempuan. Tidak hanya latihan tubuh, aplikasi olahraga ini juga menyediakan hingga ke latihan wajah agar tetap tampak awet muda. Bagi Anda yang belum pernah berolahraga, jangan khawatir, karena dalam aplikasi ini juga tersedia video langkah-langkah melakukan setiap gerakan olahraga, serta panduan diet yang baik sesuai kebutuhan tubuhmu. 5. Sworkit Workouts & Fitness PlansSworkit juga akan mempermudahmu melakukan olahraga dimanapun Anda mau. Ada berbagai tipe latihan seperti strength, cardio, yoga, dan stretching yang bisa Anda gunakan sesuai kebutuhan. 6. Keep - Home Workout TrainerAnda juga bisa mengatur sendiri jenis latihan seperti apa yang Anda mau, dan melihat laporan perkembangan latihanmu. Terdapat lebih dari 400 latihan yang bisa Anda ikuti tanpa harus pergi ke tempat gym. 7. Workout Trainer fitness coachAplikasi olahraga ini tidak hanya menyediakan berbagai metode latihan di rumah, namun juga menyediakan teknik-teknik latihan menggunakan alat-alat di tempat gym. Pelatih-pelatih bersertifikat juga siap memandumu baik melalui foto, audio, hingga video. 8. Seven - 7 Minute WorkoutAplikasi olahraga buatan Perigee, developer asal Swedia ini dilengkapi dengan panduan gambar bergerak, sehingga bisa digunakan oleh Anda yang awam dengan olahraga sekalipun. Selain itu, aplikasi olahraga ini juga bisa digunakan tanpa internet, jika Anda sudah mengunduh gerakan-gerakan yang ada terlebih dahulu. 9. Workout for WomenAplikasi olahraga di rumah dari Leap Fitness Group yang dikhususkan bagi Anda kaum Hawa. Workout for Women merupakan aplikasi penghitung kalori yang terbakar saat olahraga. Aplikasi olahraga ini memungkinkan Anda membakar kalori dalam waktu 7 menit saja. Aplikasi olahraga gratis ini dapat membantu Anda mendapatkan tubuh ideal dengan berbagai video latihan dari pelatih profesional. Selain mengontrol kalori yang telah terbakar, aplikasi ini juga memungkinkan untuk melihat kemajuan dari penurunan berat badan yang Anda inginkan. 10. Yoga Studio Mind & BodyAplikasi olahraga yang pernah mendapat Google Play Best Apps of 2016 dalam kategori Best Self Improvement ini cocok bagi Anda pecinta yoga. Yoga Studio menghadirkan berbagai video dan kelas latihan yoga dan meditasi dari pelatih profesional. Aplikasi olahraga ini memfokuskan pada kombinasi kekuatan, fleksibilitas, relaksasi, dan keseimbangan yang cocok bagi semua tingkatan. Melalui Yoga Studio, Anda juga dapat menjadwalkan kelas latihan yang otomatis terhubung dengan kalender pribadi. [ Afifah Cinthia Pasha] Selainitu, grader juga dapat digunakan untuk membuat kemiringan tanah atau badan jalan atau slope. Yang tak kalah keren, alat ini juga digunakan untuk membuat parit-parit kecil. Blade dari motor grader ini dapat diatur sesuai dengan kehendak operator, dapat diubah fungsinya menjadi angle dozer, bulldozer, dan tilting dozer. Pembelajaran merupakan proses transformasi pengetahuan yang melibatkan interaksi antara pebelajar dengan guru atau pebelajar dengan sumber belajar secara langsung. Teknologi yang semakin canggih membuat pembelajaran tidak hanya bertatap muka dengan guru dan guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar melainkan dapat melalui media cetak, audio, video, audio-video dan computer yang dikenal sebagai e-learning bahkan dapat menggunakan perangkat handphone m-learning. Tujuan dari artikel ini adalah untuk membahas pembelajaran pendidikan olahraga berbasis blended learning dalam jenjang Sekolah Menengah Atas SMA. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan, yaitu mencari sumber referensi yang relevan untuk dikaji secara konseptual. Hasil dari pengkajian menunjukkan bahwa dengan blended learning memungkinkan pembelajaran menjadi lebih profesional untuk menangani kebutuhan belajar dengan cara yang paling efektif, efisien, dan memiliki daya tarik yang tinggi. Pemberlakuan pembelajaran berbasis blended learning pada pendidikan olahraga sangatlah membantu bagi guru pendidikan olahraga dalam penyampaian materi maupun peragaan suatu gerakan kepada peserta didik. Keuntungan yang diperoleh dengan manfaat pembelajaran berbasis blended bagi lembaga pendidikan atau pelatihan adalah memperluas jangkauan pembelajaran/pelatihan, kemudahan implementasi, efisiensi biaya, hasil yang optimal, menyesuaikan berbagai kebutuhan pebelajar, dan meningkatkan daya tarik pembelajaran. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Kejaora Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga ISSN 2541-5042 Online ISSN 2503-2976 Print Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021 Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi PEMBELAJARAN PENDIDIKAN OLAHRAGA BERBASIS BLENDED LEARNING UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS Ndaru Kukuh Masgumelar1, Pinton Setya Mustafa2 1SMA Negeri 1 Bantur Malang 2Universitas Islam Negeri Mataram E-mail ndarukukuhmasgumelar pintonsetyamustafa DOI ABSTRAK Pembelajaran merupakan proses transformasi pengetahuan yang melibatkan interaksi antara pebelajar dengan guru atau pebelajar dengan sumber belajar secara langsung. Teknologi yang semakin canggih membuat pembelajaran tidak hanya bertatap muka dengan guru dan guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar melainkan dapat melalui media cetak, audio, video, audio-video dan computer yang dikenal sebagai e-learning bahkan dapat menggunakan perangkat handphone m-learning. Tujuan dari artikel ini adalah untuk membahas pembelajaran pendidikan olahraga berbasis blended learning dalam jenjang Sekolah Menengah Atas SMA. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan, yaitu mencari sumber referensi yang relevan untuk dikaji secara konseptual. Hasil dari pengkajian menunjukkan bahwa dengan blended learning memungkinkan pembelajaran menjadi lebih profesional untuk menangani kebutuhan belajar dengan cara yang paling efektif, efisien, dan memiliki daya tarik yang tinggi. Pemberlakuan pembelajaran berbasis blended learning pada pendidikan olahraga sangatlah membantu bagi guru pendidikan olahraga dalam penyampaian materi maupun peragaan suatu gerakan kepada peserta didik. Keuntungan yang diperoleh dengan manfaat pembelajaran berbasis blended bagi lembaga pendidikan atau pelatihan adalah memperluas jangkauan pembelajaran/pelatihan, kemudahan implementasi, efisiensi biaya, hasil yang optimal, menyesuaikan berbagai kebutuhan pebelajar, dan meningkatkan daya tarik pembelajaran. Kata Kunci Pembelajaran, Blended Learning, Pendidikan Olahraga PENDAHULUAN Perkembangan zaman dan teknologi ini tidak hanya berdampak bagi kehidupan ekonomi tetapi juga pendidikan yang ditandai dengan produk dan pemanfaatan teknologi informasi Darmawan, 2011. Penggunaan teknologi yang tepat kepada peserta didik dapat mengeksplorasi materi yang lebih baik dengan metode pembelajaran yang bervariasi Barlex & Trebell, 2008; Christensen, 2014; Kavita, Sharma, & Tiwari, 2011. Pendidikan tidak hanya dituntut untuk dapat mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi yang terpenting sumber daya manusia juga dapat berkembang searah dengan kemajuan perkembangan tersebut. Pendidikan adalah sarana untuk mengimbangi kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berbagai perubahan cara pembelajaran sesuai dengan kondisi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga tercipta generasi bangsa yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Dahulu manusia sering mengalami kesulitan-kesulitan dikarenakan adanya beberapa keterbatasan dalam berhubungan satu dengan lainnya. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan yang dialami manusia seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas, kecepatan, dan lain-lain. Saat ini kesulitan-kesulitan manusia dapat diatasi dengan dikembangkannya berbagai Teknologi Informasi dan Komunikasi mutakhir. Misalnya dengan adanya satelit hampir tidak ada lagi batas, jarak, dan waktu Jurnal Kejaora Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga ISSN 2541-5042 Online ISSN 2503-2976 Print Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021 Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi untuk menjangkau khalayak yang dituju di mana pun dan kapan pun. Perencanaan pembelajaran sangat penting untuk membantu pengajar dalam mengkreasi, mengorganisasi, dan menata pembelajaran. Perencanaan pembelajaran akan berbeda bergantung pada jenis pembelajaran yang akan dilakukan pembelajaran tatap muka atau jarak jauh, materi yang akan dipelajari oleh peserta didik, sarana dan media belajar yang tersedia, lingkungan tempat pembelajaran, dan kondisi psikologis dan interaksi peserta didik. Pada realitanya pembelajaran belum tentu lancar sesuai dengan harapan. Tentunya masih terdapat kendala-kendala yang terjadi selama pembelajaran berlangsung yang mengakibatkan peserta didik belum tuntas capaian kompetensinya Mustafa & Winarno, 2020, p. 2. Kendala tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain materi yang sulit, fasilitas sekolah yang kurang mendukung, karakteristik peserta didik, kemampuan guru dalam mengajar, dan faktor-faktor lainnya. Untuk mengatasi kendala tersebut, maka pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi masa kini dalam pembelajaran sangat diperlukan. Akan tetapi dalam pembelajaran tentunya juga diimbangi dengan variasi-variasi pembelajaran yang dapat mencegah kebosanan dalam belajar, jadi porsi antara pembelajaran konvensional dan alternatif sebaiknya berimbang Mustafa, Winarno, & Asim, 2016, p. 173. Dalam situasi pembelajaran pendidikan olahraga banyak digunakan dibutuhkan adaptasi secara efektif dan efisien dengan maksud agar siswa lebih energik dan terampil dalam bergerak Mustafa & Sugiharto, 2020, p. 199; Ranti, Hermanzoni, & Mardela, 2020, p. 1020. Pada akhir Februari Tahun 2020 terjadi musibah besar di Indonesia yaitu pandemi Coronavirus disease-2019 COVID-19. COVID-19 adalah penyakit yang menyerang sitem pernapasan dan dapat ditularkan melalui kontak fisik dan droplet percikan air liur Setiawan, 2020, p. 29. Untuk menghindari tertular COVID-19 yang mematikan diperlukan untuk mamtuhi protokol kesehatan dengan cara memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan Zukmadini, Karyadi, & Kasrina, 2020, p. 68. Salah satu komponen yang sangat berdampak adalah dunia pendidikan, yaitu pembelajaran tidak dapat diterapkan seperti biasanya dengan datang ke sekolah-sekolah maupun kampus-kampus dalam perguruan tinggi. Mengingat konteks COVID-19, fokus khusus harus diberikan pada fleksibilitas pendekatan pembelajaran yang terintegrasi untuk memfasilitasi akses ke semua peserta didik untuk menghindari resiko tertular COVID-19 Selwyn & Jandrić, 2020, p. 1004. Guru menghadapi beberapa ketidakpastian sehubungan dengan pandemi COVID-19 saat ini, namun, temuan dari penelitian telah menunjukkan bahwa Guru Pendidikan Olahraga bersedia melakukan pengalaman jaringan internasional dan pembentukan komunitas praktik yang bermakna O’Brien et al., 2020, pp. 518–519. Pelaksanaan blended learning sebagai pusat pendidikan menjadi pilihan alternatif yang terus meningkat secara eksponensial selama pandemi COVID-19 Calderón, Scanlon, MacPhail, & Moody, 2020, p. 1. Selain itu hasil review artikel yang dilakukan oleh Mujiono & Gazali 2020, p. 60 bahwa alternatif lain dengan pemilihan pembelajaran online memberikan kemudahan dan efektivitas bagi pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga yang dapat memberikan pengetahuan dari jarak jauh dengan memanfaatkan platform dan aplikasi pendukung lainnya, serta pembelajaran online tetap dapat melakukan aktivitas fisik meskipun secara online. Hasil penelitian dari Anggita, Rahayu, Ali, Castyana, & Blume 2020, p. 699 menyatakan bahwa pandangan guru olahraga di sekolah tentang pembelajaran blended learning mudah digunakan dan dapat meningkatkan pemahaman, kreativitas, dan antusiasme siswa. Hasil review artikel dari Killian, Kinder, & Woods 2019, p. 110 memberikan uraian bahwa pembelajran online dan blended telah muncul sebagai metode pengajaran populer di lingkungan pendidikan abad 21, dengan ciri khas asinkron dari metode tersebut mewakili potensi peningkatan kesempatan belajar dalam pendidikan jasmani. Kemudian dari Jurnal Kejaora Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga ISSN 2541-5042 Online ISSN 2503-2976 Print Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021 Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi penelitian dan pengembangan modul elektronik berbasis online yang disusun oleh Purwaningtyas & Hariyadi 2017, p. 128 memberikan bukti bahwa melalui pembelajaran online dalam pendidikan jasmani memberikan kesempatan peserta didik untuk kreatif serta mewadahi kecepatan belajar yang berbeda-beda. Selain itu, rasa malu dapat cegah bagi peserta didik yang dalam pembelajaran konvensional ingin mengutarakan argumen secara aktif. Dunia pendidikan Indonesia di masa mendatang lebih cenderung berkembang pada bentuk pendidikan terbuka dengan menerapkan sistem pendidikan jarak jauh distance learning. Pembelajaran-pembelajaran yang dikembangkan cenderung akan menggabungkan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi TIK. Pembelajaran-pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi itulah yang dikembangkan sebagai pembelajaran campuran atau lebih dikenal dengan istilah blended learning, yaitu menggabungkan pem-belajaran konvensional hanya tatap muka dengan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui blended learning sistem pembelajaran menjadi lebih luwes dan tidak kaku. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka akan dibahas tentang karakteristik pembelajaran pendidikan olahraga menggunakan pendekatan blended learning pada jenjang SMA. Tujuan dari artikel ini adalah memberikan informasi dan kajian kepustakaan mengenai blended learning apabila diterapkan dalam pendidikan olahraga. Berbeda pada pelajaran umum, karena pendidikan olahraga memiliki ciri khas, yaitu melalui aktivitas fisik dijadikan alternatif untuk mendidik siswa di sekolah. METODE Penelitian ini merupakan tinjauan kepustakaan, yaitu mencari sumber referensi yang relevan dari buku, jurnal, dan artikel tentang “blended learning pada pendidikan olahraga di tingkat SMA secara nasional“ kemudian dikaji dan dibahas. Pengumpulan data menggunakan pencarian melalui buku berupa media cetak dan penelusuran online di google scholar dengan kata kunci "pendidikan olahraga" OR "pendidikan jasmani" OR PJOK AND "blended learning" AND "SMA" OR "SMK" OR "Sekolah Menengah Atas" OR "Sekolah Menengah Kejuruan" dengan rentang pencarian Tahun 2010 sampai dengan referensi yang terbit bulan Februari Tahun 2021, namun tidak menutup kemungkinan jika diperlukan rujukan sebelum Tahun 2010. Selain itu juga didukung dengan sumber primer dari buku tentang pendidikan dan pembelajaran. Dikarenakan penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, maka instrumen penelitian adalah peneliti sendiri yang menelusuri data dari referensi yang relevan untuk disajikan dalam penelitian ini. Analisis data menggunaan pendekatan kualitatif yaitu hasil uraian dari para ahli dan penelitian dianalisis untuk diungkapkan kembali menjadi narasi dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan Sugiyono, 2015, p. 337. Reduksi data dilakukan dari hasil temuan pernyataan para ahli dan penelitian yang dipublikasikan melalui artikel. Kemudian diuraikan dengan kalimat singkat. Pada akhirnya diperoleh kesimpulan berupa kajian konseptual pembelajaran pendidikan olahraga berbasis blended learning pada jenjang SMA. HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Blended Learnig Istilah blended learning secara ketatabahasaan terdiri dari dua kata yaitu Blended dan Learning. Kata Blend berarti “campuran bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik” Collins Dictionary, atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan Heinze & Procter, 2006, p. 236, sedangkan learning memiliki makna umum yakni belajar, dengan demikian sepintas mengandung makna pola pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran, atau penggabungan antara satu pola dengan pola yang lainnya. Hasil penelitian yang dilakukan Dziuban & Moskal 2011, p. 24 menemukan bahwa program blended learning memiliki Jurnal Kejaora Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga ISSN 2541-5042 Online ISSN 2503-2976 Print Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021 Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi potensi untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa dan juga menurunkan tingkat putus sekolah dibandingkan dengan pembelajaran yang sepenuhnya pembelajaran online. Demikian juga ditemukan bahwa model pembelajaran berbasis blended lebih baik daripada pembelajaran tatap muka face to face. Hakikatnya pembelajaran adalah proses mengubah perilaku kognitif, afektif, psikomotor yang relatif permanen sebagai hasil dari latihan dan pengalaman Mustafa, 2021, p. 56. Pebelajar dan pengajar/fasilitator bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran blended adalah memberikan kesempatan bagi berbagai karakteristik pebelajar agar terjadi belajar mandiri, berkelanjutan, dan berkembang sepanjang hayat, sehingga belajar akan menjadi lebih efektif, lebih efisien, dan lebih menarik Christensen, 2014; Prasetyo, 2020, p. 11. Gambar 1. Komponen Pembelajaran Berbasis Blended Learning PBBL Sumber Dwiyogo, 2016, p. 46 Pembelajaran dalam konsep blended learning terbagi menjadi tiga jenis pembelajaran, yaitu tatap muka, offline, dan online. Pembelajaran tatap muka sebagai salah satu bentuk model pembelajaran konvensional yang mempertemukan pendidik guru atau dosen dengan murid dalam satu ruangan untuk belajar. Pembelajaran tatap muka merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik secara langsung. Model pembelajaran tatap muka lebih menekankan pada pengenalan serta demonstrasi pembelajaran dan mengharuskan pelakunya untuk terus bertemu dan berinteraksi dalam konteks pembelajaran setiap minggu Neuhauser, 2002, p. 103; Ni, 2013, p. 201; Widiyanti, Julyasih, & Santiasa, 2020, p. 148. Pembelajaran tatap muka lebih menekankan kepada aktivitas peserta didik Khine & Lourdusamy, 2003, p. 675. Dengan pembelajaran tatap muka kendala-kendala dari siswa dapat diketahui oleh guru. Pembelajaran offline sering diidentikkan dengan pembelajaran menggunakan media berbasis komputer tanpa jaringan internet. Salah satu model pembelajaran offline adalah penggunaan multimedia. Neo & Neo 2002, p. 80 perubahan dalam proses belajar mengajar tidak bisa dihindari dengan pengenalan multimedia teknologi di bidang pendidikan. Abdous & Yen 2010, p. 256 menjelaskan siswa dianjurkan diberi banyak cara untuk memperoleh ilmu diantaranya dengan cara memaksimalkan komputer. Menurut Dwiyogo 2008, p. 92 komponen-komponen dalam multimedia adalah 1 harus ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar, yang berinteraksi dengan kita, 2 harus ada link yang menghubungkan kita dengan informasi, 3 harus ada alat navigasi yang memandu kita, menjelajah jaringan informasi yang saling terhubung, 4 multimedia menyediakan tempat kepada kita untuk mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi dan ide kita sendiri. Belajar online merupakan hasil dari pengajaran yang disampaikan secara elektronik menggunakan media berbasis komputer dan seringkali diakses melalui sebuah jaringan internet yang membantu pebelajar untuk mencapai hasil yang spesifik Bawaneh, 2011, p. 68; McGreal & Elliott, 2004, p. 115. Dengan pembelajaran online proses belajar mengajar terus secara menyebar diarahkan ke arah yang lebih fleksibel terhadap waktu dan tempat Ginns & Ellis, 2007, p. 56; Wiarto, 2016, p. 159. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan Jurnal Kejaora Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga ISSN 2541-5042 Online ISSN 2503-2976 Print Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021 Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi secara online dikombinasikan dengan tatap muka maka akan mempengaruhi nilai akhir siswa Dziuban & Moskal, 2011, p. 238. Sutopo 2012, p. 143 menjelaskan empat hal yang menjadi implikasi dalam pembelajaran online, yaitu 1 siswa harus menentukan secara eksplisit apa yang harus dihasilkan sehingga dia dapat menentukan pilihan apa yang akan dipelajari, 2 siswa harus dapat mengevaluasi dirinya sendiri apakah berhasil atau tidak dalam pembelajaran online, 3 bahan ajar harus mempunyai tahapan yang memadai untuk menunjang pembelajaran, tahapan dari yang sederhana ke kompleks, mudah dan sulit, 4 siswa harus dilengkapi dengan umpan balik sehingga dia dapat memantau apa yang telah dikerjakan dan memperbaiki kesalahannya. Merujuk pada definisi blended learning oleh Chaeruman 20114 yaitu pembelajaran yang mengkombinasikan setting pembelajaran synchronous dan asynchronous secara tepat guna untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka karakteristik model blended learning dengan pendekatan konstruktif constructive approach ini memiliki dua setting pembelajaran, yaitu pembelajaran synchronous dan asynchronous. Adapun karakteristik blended learning ini digambarkan dalam bagan berikut Gambar 2. Karakteristik Blended learning Sumber Dwiyogo, 2016, p. 49 Kelebihan blended learning a pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional, yang keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling melengkapi, b pembelajaran lebih efektif dan efisien, c peningkatan aksesbilitas. Dengan adanya Blended learning maka peserta belajar semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran. Kekurangan Blended learning a media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan apabila sarana dan pra-sarana tidak mendukung, b tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti komputer dan akses internet. Padahal dalam Blended learning diperlukan akses internet yang memadai, apabila jaringan kurang memadai akan menyulitkan peserta dalam mengikuti pembelajaran mandiri via online, c kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi, d tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti komputer dan akses internet. Jurnal Kejaora Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga ISSN 2541-5042 Online ISSN 2503-2976 Print Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021 Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi Pendidikan Olahraga Pendidikan olahraga merupakan olahraga pendidikan yang diajarkan melalui sekolah mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan menengah, biasanya mata pelajarannya berupa pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan PJOK. PJOK adalah bagian dari pendidikan dengan ciri khas membelajarkan siswa melalui aktivitas gerak jasmani untuk mencapai tujuan kompetensi Mustafa & Roesdiyanto, 2021, p. 62. Tujuan pendidikan olahraga adalah mendidik siswa menjadi individu yang seutuhnya dan membantu mereka berkembang sebagai jiwa yang terampil yang kompeten, melek literasi, dan aktif dalam hidup Siedentop, Hastie, & Mars, 2011, p. 4. Di satu sisi, pendidikan olahraga merupakan pengalaman belajar kooperatif yang terpenting bagi siswa, mereka belajar bekerja sama satu sama lain untuk mencapai tujuan kelompok Rink, 2014, p. 285. Aktivitas fisik membuat badan menjadi bugar, sehingga dengan kondisi kebugaran yang baik dapat memaksimalkan kemampuan siswa dalam belajar Adi, Supriyadi, & Masgumelar, 2020, p. 39. Oleh karena itu peran guru dalam pendidikan olahraga berbeda dengan pengajaran biasa. Pendidikan olahraga diusulkan sebagai model pembelajaran yang menangani masalah pendekatan tradisional untuk mengajar pendidikan jasmani Romar, Henriksson, Ketomäki, & Hastie, 2016, p. 1. Dalam pendidikan olahraga yang tidak boleh dilupakan adalah pengembangan keterampilan motorik, pengetahuan taktis dan kinerja, kebugaran, pengembangan pribadi dan sosial, serta sikap dan nilai siswa Alexander & Luckman, 2001, p. 243. Alokasi waktu yang digunakan dalam materi PJOK adalah 3 x 45 menit, dengan rincian PJOK dibagi menjadi 2 x 45 menit untuk praktik lapangan, dan 1 x 45 menit dilaksanakan dengan pembelajaran di kelas, karena aspek kognitif perlu mendapat perhatian untuk membantu membentuk materi teoretis pengetahuan Purwaningtyas & Hariyadi, 2017, p. 122. Selain itu, salah satu alternatif yaitu guru perlu menggunakan media video sebagai sumber pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan kemampuan belajar PJOK Carolin, Astra, & Suwiwa, 2020, p. 17. Guru PJOK merupakan salah satu agen terpenting dalam memberikan bimbingan dan layanan bagi peserta didik dalam memperoleh pertumbuhan dan perkembangan psikis sekaligus fisik secara maksimal Mustafa, 2020, p. 61. Oleh karena itu rancangan blended learning yang diadopsi hendaknya menstimulus siswa untuk aktif dalam bergerak dan berolahraga. Jangan sampai dengan kemudahan akses sumber belajar menjadikan siswa lebih aktif secara kognitif daripada motorik. Sebab, esensi dari pendidikan olahraga adalah aktif bergerak untuk kesehatan dan kesejahteraan hidup. Blended Learning Pendidikan Olahraga pada Sekolah Menengah Atas Istilah blended learning pada awalnya digunakan untuk menggambarkan mata kuliah yang mencoba menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online. Saat ini istilah blended menjadi populer, maka semakin banyak kombinasi yang dirujuk sebagai blended learning. Dalam metodologi penelitian, digunakan istilah mixing untuk menunjukkan kombinasi antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Adapula yang menyebut di dalam pembelajaran adalah pendekatan eklektif, yaitu mengkombinasi berbagai pendekatan dalam pembelajaran. Namun, pengertian pembelajaran berbasis blended learning adalah pembelajaran yang mengkombinasi strategi penyampaikan pembelajaran menggunakan kegiatan tatap muka, pembelajaran berbasis komputer offline, dan komputer secara online internet dan mobile learning. Bagaimana penerapan blended learning di SMA? Penerapan blended learning pada bidang studi pendidikan olahraga di SMA akan menambah model pembelajaran yang selama ini hanya menggunakan tatap muka dalam belajar. Kegiatan diharapkan lebih interakif antara guru dan peserta didik maupun dengan sesama peserta didik. Blended learning merupakan alat bantu belajar bagi siswa yang kebutuhan akan belajarnya masih di bawah rata-rata. Dengan sifatnya yang membuat pembelajaran lebih Jurnal Kejaora Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga ISSN 2541-5042 Online ISSN 2503-2976 Print Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021 Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi menarik maka blended learning ini mampu menarik perhatian siswa untuk mengikuti kegiatan olahraga. Karakteristik perkembangan intelektual remaja digambarkan oleh Keating Yusuf, 2004, pp. 195–196 sebagai berikut 1 kemampuan intelektual remaja telah sampai pada fase operasi formal sebagaimana konsep Piaget. Berlainan dengan cara berpikir anak-anak yang tekanannya kepada kesadaran sendiri di sini dan sekarang here and now, cara berpikir remaja berkaiatan erat dengan dunia kemungkinan world of possibilities, 2 melalui kemampuannya untuk menguji hipotesis, muncul kemampuan nalar secara ilmiah, 3 mampu memikirkan masa depan dan membuat perencanaan dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan untuk mencapainya, 4 mampu menyadari aktivitas kognitifnya dan mekanisme yang membuat proses kognitif tersebut efisien atau tidak efisien, 5 cakrawala berpikirnya semakin luas. Pelaksanaan pembelajaran dapat dirancang dengan mengkominasikan media belajar karena gaya belajar tiap siswa berbeda. Kita sebagai seorang pendidik atau orang tua tidak bisa memaksakan seorang siswa harus belajar dengan suasana dan cara yang kita inginkan karena masing-masing siswa atau individu memiliki tipe atau gaya belajar sendiri-sendiri. Salah satu hal yang dapat dilakukan dengan blended learning adalah kombinasi pembelajaran jarak jauh dan penggunaan multimedia interaktif atau media audio visual untuk mencapai pembelajaran offline Dwiyogo & Cholifah, 2016, p. 953. Gaya belajar merupakan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya Uno, 2006, p. 180. Pendapat lain dari Sukirno 2010, p. 27 karakteristik belajar siswa dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu karakteristik gaya belajar visual, gaya auditorial, dan gaya kinestetik. Gaya belajar visual visual learners menitik beratkan pada ketajaman penglihatan dengan ciri-ciri diantaranya sebagai berikut 1 rapi dan teratur, 2 berbicara dengan cermat, 3 perencana dan pengatur jangka panjang yang baik, 4 teliti terhadap detail, 5 mementingkan penampilan baik dalam hal pakaian maupun presentasi, 6 pengeja yang baik dan melihat kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka, 7 mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar, 8 mengingat dengan asosiasi visual, 9 biasanya tidak terganggu oleh keributan, 10 mempunyai masalah untuk mengingat intruksi verbal kecuali jika ditulis dan sering kali meminta bantuan orang untuk mengulanginya, 11 pembaca cepat dan tekun, 12 lebih suka membaca daripada dibacakan, 13 membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang sesuatu masalah atau proyek, 14 mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat, 15 lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain. Gaya belajar auditori auditory learners mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya dengan ciri- ciri sebagai berikut 1 berbicara pada diri sendiri saat bekerja, 2 mudah terganggu oleh keributan, 3 menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca, 4 senang membaca dengan keras dan mendengarkan, 5 dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama, dan warna suara, 6 merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita, 7 berbicara dalam irama yang terpola, 8 biasanya pembicara yang fasih, 9 lebih suka musik daripada seni, 10 belajar mendengarkan dan mengingat yang didiskusikan daripada yang dilihat, 11 senang berbicara, senang berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar, 12 mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, 13 lebih pandai mengeja dengan keras daripada melukiskannya, 14 lebih senang gurauan lisan daripada membaca komik, 15 suka bertanya kepada masalah yang kurang jelas ketika mendengar. Gaya belajar kinestetik kinesthetic learners meng-haruskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya dengan ciri-ciri sebagai Jurnal Kejaora Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga ISSN 2541-5042 Online ISSN 2503-2976 Print Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021 Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi berikut 1 berbicara dengan perlahan, 2 menanggapi perhatian fisik, 3 menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka, 4 berdiri dekat ketika berbicara dengan seseorang, 5 selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, 6 mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar, 7 belajar melalui memanipulasi dan praktik, 8 menghafal dengan cara berjalan dan melihat, 9 menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca, 10 banyak menggunakan isyarat tubuh, 11 tidak dapat duduk diam untuk waktu lama, 12 tidak dapat mengingat geografi, kecuali mereka pernah berada di tempat itu, 13 menggunakan kata-kata yang mengandung aksi, 14 menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot-mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, 15 kemung-kinan tulisannya jelek, 16 ingin melakukan segala sesuatu, 17 menyukai permainan yang menyibukkan. Pengembangan langkah-langkah pembelajaran dalam blended learning. Pada pengembangan pembelajaran baik dengan menerapkan Blended learning maupun secara konvensional, pendidik perlu mengembangkan langkah-langkah pembelajaran yang tepat dalam suatu rencana pelaksanaan pembelajaran RPP berdasarkan kompetensi dasar-kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Pengembangan langkah-langkah pembelajaran yang menerapkan Blended learning juga perlu dirancang dengan baik, sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya peserta didik tidak merasa kesulitan secara teknis. Oleh karena itu, pendidik perlu mempersiapkan terlebih dulu segala hal yg dibutuhkan, seperti materi-materi yang akan disampaikan atau dibahas, platform yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan Blended learning, tutorial penggunaan platform yang digunakan dalam pembelajaran dengan menerapkan Blended learning dan lain sebagainya. Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan blended learning, pendidik harus menyiapkan dulu semua kebutuhan pembelajarannya terutama penggunaan platform teknologi yang akan digunakan dalam pembelajaran yang akan digunakan tanpa melak-sanakan tatap muka. Beberapa platform yang dapat digunakan dalam pembelajaran dengan blended learning seperti Group Mailing List Milis, seperti Yahoo groups, Google+, dan lain-lain, Web Blog Guru, Social Media Facebook, Twitter, Instagram, Path, dan lain-lain, Aplikasi-aplikasi Learning Management Systems atau LMS seperti Moodle, Edmodo, Quipper, Kelase, dan lainnya dan sebagainya. Selanjutnya, bagaimana platform-platform yang sudah ditentukan oleh pendidik diterapkan dalam pembelajaran dengan sebelumnya disusun terlebih dahulu dalam langkah-langkah pembelajaran yang dirancang. Sehingga dapat dikatakan sebelum merancang PBBL guru perlu melakukan analisis kebutuhan dan potensi yang dapat dimanfaatkan dalam lingkungan belajar Masgumelar & Dwiyogo, 2020, p. 96. Dalam era abad 21 ini pembelajaran pendidikan olahraga dituntut untuk memanfaatkan device untuk dibuatkan isi materi pelajaran dari guru, jadi tidak hanya melakukan aktivitas fisik saja namun perlu memberdayakan teknologi masa kini sebagai sumber belajar Mustafa & Dwiyogo, 2020, p. 422. Hasil penelitian dari Masgumelar, Dwiyogo, & Nurrochmah 2019, p. 985 menunjukkan bahwa pembelajaran PJOK di jenjang SMA dapat dikemas melalui blended learning, karena dapat mempermudah peserta didik dalam mengakses materi PJOK dengan mudah, sehingga pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Blended learning dalam pendidikan olahraga dapat dibagi menjadi tiga aspek, antara lain 1 face to face, yaitu pembelajaran yang menghadirkan guru dan peserta didik untuk bertemu dalam satu tempat yaitu pada sekolah; 2 offline, melalui sumber belajar multimedia interaktif yang dibuat oleh guru yaitu terdiri dari teks, video, audio, dan animasi serta dapat diakses tanpa jaringan internet; dan 3 online, yaitu dengan penyedia web belajar online, dapat melalui google classroom atau edmodo atau penyedia jasa web pembelajaran lainnya. Melalui pembelajaran online ini, memungkinkan peserta didik untuk mengakses dengan bebas sumber belajar yang diunggah oleh guru dalam kelas online Jurnal Kejaora Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga ISSN 2541-5042 Online ISSN 2503-2976 Print Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021 Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi yang tentunya membutuhkan jaringan internet. Tiga komponen tersebut saling melengkapi, sesuai dengan kebutuhan di lapangan, tentunya guru perlu merancang bagaimana agar porsi tatap muka, offline, dan online tersebut efektif dan efisien. KESIMPULAN Blended learning merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan berbagai macam pendekatan. Pendekatan yang dilakukan dapat memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi. Pembelajaran berlangsung secara konvensional tatap muka, mandiri, dan mandiri via online. Bahan belajar mandiri secara offline disiapkan dalam bentuk digital, seperti dalam bentuk CD, MP3, DVD, dan sejenisnya, sedangkan bahan belajar mandiri secara online disiapkan dalam bentuk Mailing List, Social Media, Learning Management Systems LMS dan lain sebagainya. Pelaksanaan pembelajaran dengan Blended learning secara online dapat diterapkan dalam beberapa model yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course. Pada implemetasinya, pembelajaran dengan blended learning pada lembaga pendidikan dasar dan menengah lebih tepat dengan menerapkan model web centric course, dan web enhanced course, karena pada pendidikan dasar dan menengah masih diwajibkan adanya tatap muka di dalam kelas. Pada penerapan Blended learning pendidik seharusnya dapat memastikan bahwa seluruh pesertanya memiliki sarana dan prasarana yang memadai, sehingga dalam belajar secara mandiri via online tidak banyak hambatan dikarenakan faktor sarana dan prasana yang kurang memadai. Selain itu pendidik sudah menyiapkan solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan yang mungkin muncul. Pembagian materi belajar harus dapat dialokasikan dengan baik, dengan mempertimbangkan isi bahan ajar, serta tujuan pembelajarannya, mana yang harus dibahas secara tatap muka, atau dapat dipelajari secara mandiri. Dalam mengorganisir pembelajaran, pendidik juga harus menyiapkan jadwal yang terorganisir untuk tatap muka dan pembelajaran mandiri diawal, agar peserta mengetahui secara jelas jadwal tersebut. DAFTAR PUSTAKA Abdous, M., & Yen, 2010. A predictive study of learner satisfaction and outcomes in face-to-face, satellite broadcast, and live video-streaming learning environments. The Internet and Higher Education, 134, 248–257. Adi, S., Supriyadi, & Masgumelar, N. K. 2020. Model-Model Exercise dan Aktivitas Fisik untuk Kebugaran Jasmani Anak SD. Malang Wineka Media. Alexander, K., & Luckman, J. 2001. Australian Teachers Perceptions and Uses of the Sport Education Curriculum Model. European Physical Education Review, 73, 243–267. Anggita, G. M., Rahayu, T., Ali, M. A., Castyana, B., & Blume, A. 2020. Tingkat pengetahuan dan persepsi guru penjas terhadap metode blended learning. Jurnal SPORTIF Jurnal Penelitian Pembelajaran, 63, 699–712. Barlex, D. M., & Trebell, D. 2008. Design-without-make challenging the conventional approach to teaching and learning in a design and technology classroom. International Journal of Technology and Design Education, 182, 119–138. Bawaneh, S. S. 2011. The effects of blended learning approach on students’ performance Evidence from a computerized accounting course. International Journal of Humanities and Social Science, 16, 63–69. Calderón, A., Scanlon, D., MacPhail, A., & Moody, B. 2020. An integrated blended learning approach for Jurnal Kejaora Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga ISSN 2541-5042 Online ISSN 2503-2976 Print Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021 Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi physical education teacher education programmes teacher educators’ and pre-service teachers’ experiences. Physical Education and Sport Pedagogy, 1–16. Carolin, L. L., Astra, I. K. B., & Suwiwa, G. 2020. Pengembangan Media Video Pembelajaran Dengan Model Addie Pada Materi Teknik Dasar Tendangan Pencak Silat Kelas VII SMP Negeri 4 Sukasada Tahun Pelajaran 2019/2020. Jurnal Kejaora Kesehatan Jasmani Dan Olah Raga, 52, 12–18. Chaeruman, U. A. 2011. Implementing Blended Learning A Case Based Sharing Experience. Christensen, R. 2014. Effect of Technology Integration Education on the Attitudes of Teacher and Students. Journal of Research on Technology in Education, 344, 411–433. Darmawan, D. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung PT Remaja Rosdakarya. Dwiyogo, W. D. 2008. Aplikasi Teknologi Pembelajaran Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang FIP UM. Dwiyogo, W. D. 2016. Pembelajaran Berbasis Blended learning Model Rancangan Pembelajaran dan Hasil Belajar Pemecahan Masalah. Malang Wineka Media. Dwiyogo, W. D., & Cholifah, P. S. 2016. Continuing Professional Development CPD for Physical Education Teacher in Elementary School through Blended Learning. International Conference on Education ICE2 2018 Education and Innovation in Science in the Digital Era, 948–955. Malang Universitas Negeri Malang. Dziuban, C., & Moskal, P. 2011. A course is a course is a course Factor invariance in student evaluation of online, blended and face-to-face learning environments. The Internet and Higher Education, 144, 236–241. Ginns, P., & Ellis, R. 2007. Quality in blended learning Exploring the relationships between on-line and face-to-face teaching and learning. The Internet and Higher Education, 101, 53–64. Heinze, A., & Procter, C. 2006. Online Communication and Information Technology Education. Journal of Information Technology Education Research, 51, 235–249. Kavita, V., Sharma, J. P., & Tiwari, R. K. 2011. Use of Information Technology in Physical Education and Sport. International Journal in Multidisciplinary and Academic Research, 24, 1–6. Khine, M. S., & Lourdusamy, A. 2003. Blended learning approach in teacher education combining face-to-face instruction, multimedia viewing and online discussion. British Journal of Educational Technology, 345, 671–675. Killian, C. M., Kinder, C. J., & Woods, A. M. 2019. Online and Blended Instruction in K–12 Physical Education A Scoping Review. Kinesiology Review, 82, 110–129. Masgumelar, N. K., & Dwiyogo, W. D. 2020. Development of Game Modification Using Blended Learning in Physical Education, Sports, and Health For Senior High School Students. The 3rd International Conference on Sports Sciences and Health 2019 ICSSH 2019, 95–100. Atlantis Press. Masgumelar, N. K., Dwiyogo, W. D., & Nurrochmah, S. 2019. Modifikasi Permainan menggunakan Blended Learning Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian, Dan Pengembagan, 47, 979–986. Jurnal Kejaora Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga ISSN 2541-5042 Online ISSN 2503-2976 Print Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021 Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi McGreal, R., & Elliott, M. 2004. Technologies of Online Learning e-Learning. In T. Anderson & F. Elloumi Eds., Theory and Practice of Learning pp. 115–135. Athabasca, Kanada Athabasca University. Mujiono, M., & Gazali, N. 2020. Literature review Physical education in the covid-19 pandemic. JUARA Jurnal Olahraga, 61, 50–63. Mustafa, P. S. 2020. Implikasi Pola Kerja Telensefalon dan Korteks Cerebral dalam Pendidikan Jasmani. Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 102, 53–62. Mustafa, P. S. 2021. Implementation of Behaviorism Theory-based Training Learning Model in Physical Education in Class VII Junior High School Football Game Materials. COMPETITOR Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga, 131, 39–60. Mustafa, P. S., & Dwiyogo, W. D. 2020. Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia Abad 21. JARTIKA Jurnal Riset Teknologi Dan Inovasi Pendidikan, 32, 422–438. Mustafa, P. S., & Roesdiyanto, R. 2021. Penerapan Teori Belajar Konstruktivisme melalui Model PAKEM dalam Permainan Bolavoli pada Sekolah Menengah Pertama. Jendela Olahraga, 61, 50–65. Mustafa, P. S., & Sugiharto, S. 2020. Keterampilan Motorik pada Pendidikan Jasmani Meningkatkan Pembelajaran Gerak Seumur Hidup. Sporta Saintika, 52, 199–218. Mustafa, P. S., & Winarno, M. E. 2020. Pengembangan Buku Ajar Pengajaran Remedial dalam Pendidikan Jasmani untuk Mahasiswa S1 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Universitas Negeri Malang. Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 191, 1–12. Mustafa, P. S., Winarno, M. E., & Asim. 2016. Pengembangan Variasi Latihan Service Atas untuk Peserta Ekstrakurikuler Bolavoli di SMK Negeri 4 Malang. Jurnal Pendidikan Jasmani, 261, 159–175. Neo, K., & Neo, M. 2002. Interactive multimedia education Using Authorware as an instructional tool to enhance teaching and learning in the Malaysian classroom. Interactive Educational Multimedia IEM, 80–94. Neuhauser, C. 2002. Learning Style and Effectiveness of Online and Face-to-Face Instruction. American Journal of Distance Education, 162, 99–113. Ni, A. Y. 2013. Comparing the Effectiveness of Classroom and Online Learning Teaching Research Methods. Journal of Public Affairs Education, 192, 199–215. O’Brien, W., Adamakis, M., O’ Brien, N., Onofre, M., Martins, J., Dania, A., … Costa, J. 2020. Implications for European Physical Education Teacher Education during the COVID-19 pandemic a cross-institutional SWOT analysis. European Journal of Teacher Education, 434, 503–522. Prasetyo, M. T. 2020. Mengoptimalkan Pembelajaran Pendidikan Olahraga Melalui Blended Learning di Papua. Seminar & Conference Nasional Keolahragaan, 5–12. Purwaningtyas, W. D. D., & Hariyadi, I. 2017. Pengembangan Modul Jurnal Kejaora Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga ISSN 2541-5042 Online ISSN 2503-2976 Print Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021 Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi Elektronik Berbasis Online dengan Program Edmodo. Jurnal Pendidikan, 21, 123, 121–129. Ranti, S., Hermanzoni, H., & Mardela, R. 2020. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jurnal Patriot, 24, 1019–1035. Rink, J. E. 2014. Teaching Physical Education for Learning 7, Ed.. New York McGraw-Hill Companies. Romar, Henriksson, J., Ketomäki, K., & Hastie, P. 2016. Teachers’ Learning Experiences with the Sport Education Model in Physical Education. Scandinavian Sport Studies Forum, 7, 1–26. Selwyn, N., & Jandrić, P. 2020. Postdigital Living in the Age of Covid-19 Unsettling What We See as Possible. Postdigital Science and Education, 23, 989–1005. Setiawan, A. R. 2020. Lembar Kegiatan Literasi Saintifik untuk Pembelajaran Jarak JauhTopik Penyakit Coronavirus 2019 COVID-19. Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan, 21, 28–37. Siedentop, D., Hastie, P. A., & Mars, H. van der. 2011. Complete Guide to Sport Education 2nd ed.. United States Human Kinetics. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung Alphabeta. Sukirno. 2010. Belajar Cepat Menulis Kreatif Berbasis Kuantum Untuk Yang Ingin Cepat Terampil Menulis Kreatif. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Sutopo. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta Graha Ilmu. Uno, H. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta Bumi Aksara. Wiarto, G. 2016. Media Pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani. Yogyakarta Laksitas. Widiyanti, N. L. P. M., Julyasih, N. K. S. M., & Santiasa, I. M. P. A. 2020. Pelatihan Blended Learning bagi Guru-Guru SMA Candimas Desa Pancasari Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Proceeding Senadimas Undiksha, 148–155. Yusuf, S. 2004. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung PT. Remaja Rosdakarya. Zukmadini, A. Y., Karyadi, B., & Kasrina, K. 2020. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS dalam Pencegahan Covid-19 kepada Anak-anak di Panti Asuhan. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 31, 68–76. ... The teacher's learning design that will be applied learning should be able to take advantage of today's technology so that the learning process carried out becomes effective Maimun & Hakim, 2021. Blended learning is a form of learning that mixes face-to-face, offline, and online in delivering material Masgumelar & Mustafa, 2021. In addition, the material presented in the learning that has been made by the teacher must have implications for changes in noble attitudes in addition to the purpose of increasing knowledge and skills Syamsussabri, Suhadi, & Sueb, 2019. ... Pinton Setya MustafaThe purpose of this article was to provide an informative description of the various characteristics of learning people. The method in this study used a literature study using a qualitative approach through collecting relevant references regarding the diversity of people who learn. This research was a type of literature review research with a qualitative approach. The research procedure consists of 1 the preparation stage in determining the topic, 2 the implementation stage of searching for relevant reference sources, and 3 the stage of writing down the findings from various reference sources. Reference sources traced in this study come from books and articles that have been published by online journals at 2000-2020. The data analysis stage used in this study was a qualitative approach which includes data reduction, data presentation, and conclusion. Characteristics of learners can be defined as individual mental factors that can affect learning activities. Multiple intelligence is provided with a special category of intelligence directly for each individual. The conclusion obtained is that every individual who learns is unique in understanding material and information. Therefore, a teacher or educator needs to provide the right model and method to optimize the ability of students to improve their competencies.... Education in Indonesia in the future will continue to develop and advance rapidly so that individuals must be able to adapt to ongoing developments, in the future the world of education tends to develop in the form of open education by implementing a distance education system Masgumelar, 2021. Since the outbreak of the Covid-19 has affected almost all elements, including in the realm of education, with a circular issued by the government on March 18, 2020, all indoor and outdoor activities had to be suspended in order to reduce the spread of disease caused by the corona virus. ...Laili Nabella Pebriani Wasis DwiyogoThis study aims to determine the effect of blended learning on badminton learning. The method used in this study is the literature review method. Sources were obtained online with Google Scholar and books from 2018 to 2022. The results of the data search have been found by the authors, which are influenced by several factors. The biggest thing that influences this research is the limited facilities and infrastructure owned by students, but there is an increase resulting from several previous studies.... Pendidikan Jasmani adalah mata pelajaran yang bercirikan mendidik siswa melalui aktivitas jasmani atau olahraga Prayoga, Fitrianto, Habibie, & Mustafa, 2022. Produk yang dapat dikembangkan dalam pendidikan jasmani sangat beragam dan meliputi media pembelajaran, perubahan alat, model pembelajaran dan alat evaluasi, serta produk pengembangan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran Angga, Hariyanto, & Tomi, 2020;Masgumelar & Mustafa, 2021. Salah satu implementasi strategi pengembangan produk dalam artikel ini hanyalah salah satu contoh dari R&D yang dilakukan oleh Fathoni 2017. ...Produk yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan telah melewati ragam prosedur yang sistematis serta perlu teruji kelayakan dan kepraktisannya untuk digunakan. Langkah awal dalam menentukan spesifikasi produk yang relevan adalah melakukan analisis kebutuhan selama di lapangan. Banyak ragam strategi yang digunakan dalam menghimpun berbagai masalah dari hasil analisis kebutuhan guna membuat inovasi pengembangan produk. Tujuan dari artikel ini adalah menyajikan ragam strategi yang dapat dilakukan dalam mengembangkan produk dalam penelitian dan pengembangan khususnya di bidang pendidikan jasmani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan yang dianalisis dengan cara pendekatan kualitatif. Strategi merupakan rencana yang matang untuk meminimalkan atau menghindari masalah dan mengoptimalkan potensi untuk mencapai tujuan. Dengan adanya strategi yang tepat akan mengakibatkan produk dari hasil penelitian dan pengembangan akan mendapatkan hasil yang valid dan praktis digunakan. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, produk pengembangan dapat berupa model pembelajaran, media, modifikasi alat, sumber belajar, dan instrumen penilaian. Kesimpulan yang didapat dari studi kepustakaan ini, strategi yang digunakan dalam pengembangan produk perlu melewati studi pendahuluan, pengembangan dan validasi produk, serta pengujian produk.... Pendidikan Jasmani pada dasarnya memiliki tujuan utama dalam tiga domain yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat dicapai melalui pembelajaran gerak dan aktivitas fisik yang mengadopsi gerakan olahraga Masgumelar & Mustafa, 2021. Adapun mata pelajaran pendidikan jasmani bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut 1 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih, 2 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, 3 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar, 4 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, 5 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis, 6 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan, 7 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. ... Pinton Setya MustafaA regulation in Indonesia the national goal of education is to develop the ability and form the character and civilization of a dignified nation in order to educate the nation's life. The purpose of this article is to examine the role of physical education in realizing national education. The method in this research uses a qualitative approach to the type of literature study. This study seeks to explore document studies on the study of physical education in general and then relate it to the goals of national education. In the theoretical study the elements of physical education play a role in realizing the national goals of education. Because physical education programs and objectives essentially shape human character to be good through the medium of motion. Learners can grow and develop well physically, psychomotor, cognitive, and in attitude as a result of the contribution of physical education programs in schools. So physical education should not be ignored within the scope of the education unit, and physical education needs to be considered in its implementation in order to achieve the expected goals. The conclusion obtained is that the role of physical education is very important to form healthy human beings, have a noble mind, and have a good mindset, so that they can contribute to realizing the goals of national education that form superior human resources in the future.... Adanya kondisi lingkungan sosial serta keberadaan fasilitas yang mendukung dalam berolahraga memang mempengaruhi hasil dalam melakukan aktivitas fisik dalam keseharian . Agar siswa dapat dengan optimal dalam pembelajaran gerak secara daring, maka diperlukan sumber belajar yang mudah diakses serta perlu pemantauan secara berkala Masgumelar & Mustafa, 2021. ...Hegen Dadang PrayogaAri Tri FitriantoMuhammad Habibie Pinton Setya MustafaPermasalahan penelitian ini adalah pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PJOK dalam materi sekolah dan tugas yang dilakukan oleh guru tidak sesuai dengan harapan, atau jika diberikan tugas hanya untuk mengumpulkan. Penghapusan bagian sosial dan emosional pembelajaran PJOK membuatnya tidak maksimal dalam penilaian psikomotor, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dan implementasi pembelajaran PJOK secara daring di SMP di Banjarmasin siswa kelas IX. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang cukup jelas tentang masalah yang sedang dipelajari. Data yang diperoleh menggunakan kuesioner tertutup yang telah dicetak. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dengan persentase. Sampel penelitian ini adalah SMP di Banjarmasin yang memiliki sarana dan prasarana olahraga yang baik. Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling yang terdiri dari 4 sekolah dengan jumlah responden sebanyak 80 siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring hanya dapat mencapai 69,02% cukup, dimana pada aspek kognitif dapat mencapai 71,42% baik; aspek afektif mencapai 64,74% cukup; kemudian pada ranah psikomotor mencapai 68,93% cukup. Kesimpulan dari penelitian implementasi pembelajaran daring PJOK cukup baik, terutama meningkatkan kemampuan kognitif siswa, tetapi kemampuan afektif dan psikomotor siswa belum berjalan baik.... Menurut Masgumelar & Mustafa 2021 terdapat kelebihan dan kekurangan dalam implikasi blended learning, yaitu Kelebihan blended learning a Pembelajaran berlangsung secara mandiri dan konvensional, dimana keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling melengkapi, b Pembelajaran lebih efektif dan efisien, c aksesibilitas yang lebih baik. Blended learning memudahkan peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran. ...Lesmiyati HariyaniPandemi Covid-19 yang semakin meningkatkan, sistem pembalajaran onine dapat mempermudah siswa, guru dan kelancaran pembelajaraan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui implikasi Blend Learning dalam hasil belajar mata pelajaran Geografi pada era Pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan, dimana pengumpulan datanya berasal berbagai jurnal maupun buku yang dianalisis sesuai dengan masalah yang ada. Hasil dalam penelitian ini yaitu terdapat beberapa problematika dari beberapa pihak, yaitu guru, siswa hingga orang tua siswa. Guru dituntut dapat bisa beradaptasi dengan model pembelajaran bermodel blended learning pada masa pandemi saat ini. Perubahan lingkungan belajar akan mempengaruhi masalah psikologis siswa. Permasalahan yang dihadapi siswa berupa stigma bahwa kegiatan belajar sekolah harus berlangsung di lembaga pendidikan, jika di rumah berarti sedang berlibur. Tidak semua orang tua memiliki keterampilan menggunakan IT dan perangkat kerja berbasis internet, hal ini juga menjadi tantangan dan membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Hal tersebut dapat diatasi oleh pelaksanaan pembelajaran dapat dirancang melalui kombinasi media pembelajaran, karena gaya belajar setiap siswa berbeda. Kita sebagai pendidik atau orang tua tidak dapat memaksa siswa untuk belajar dalam suasana dan cara yang kita inginkan, karena setiap siswa atau individu memiliki tipe atau gaya belajarnya masing-masing. Pinton Setya MustafaPermainan bolavoli merupakan suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu masing-masing regu terdiri dari enam orang dengan tujuan untuk menjatuhkan bola ke daerah lawan melewati atas net, dengan cara bermain yang diatur dalam peraturan tertentu. Dalam memulai permainan bolavoli maka diperlukan teknik service. Service atas adalah salah satu jenis service dengan teknik memukul bola dengan satu tangan dan perkenaan bola dengan tangan berada di atas depan kepala. Oleh karena itu kualitas service atas perlu diperhatikan dengan cara dilatih dengan baik. Selama ini yang sering terjadi proses latihan service atas hanya dilakukan dengan cara service atas berulang-ulang di belakang garis akhir lapangan permainan bolavoli. Selain itu berdasarkan kegiatan latihan service atas hanya menggunakan drill dan latihan kekuatan saja. Di samping itu, jenis variasi latihan cenderung monoton untuk teknik service atas, sebab teknik service dianggap kurang penting dalam permainan bolavoli. Pinton Setya MustafaDalam pendidikan jasmani dan olahraga tidak lepas dari variabel yang saling berkaitan dari satu dengan lainnya. Untuk menguji keterlibatan variabel dalam melakukan gerakan olahraga diperlukan perhitungan dalam bentuk statistik. Tujuan dari artikel ini adalah membahas tentang uji beda yang digunakan dalam penelitian kuantitatif dalam bidang pendidikan jasmani dan olahraga. Metode studi pustaka dengan sumber sekunder menjadi pendekatan kualitatif yang diterapkan dalam penelitian ini. Stastistik yang digunakan dalam penelitian kuantitatif biasanya menggunakan jenis statistik inferensial. Statistik inferensial dibedakan menjadi dua yakni statistik parametrik dan nonparametrik. Uji t atau disebut dengan uji beda termasuk salah satu statistika parametrik inferensial yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata skor antara dua kelompok sampel. Terdapat prosedur yang diperlukan dalam menganalisis data dengan menggunakan uji beda antara lain 1 membuat hipotesis, 2 membuat tabel penolong, 3 menghitung t hitung, 4 menguji dengan t tabel, dan 5 menarik kesimpulan. Uji beda cenderung digunakan dalam penelitian eksperimental. Ndaru Kukuh MasgumelarWasis Djoko DwiyogoSiti Nurrochmahp class="Abstract"> Abstract This research was aimed to conducted with the aim of developing game modification products using blended learning and testing their effectiveness in the learning process. The method used in this study refers to the blended learning development model using research subjects 80 high school students and 4 expert validators. The procedure used includes 3 stages 1 analysis, 2 design, and 3 evaluation. The results of research and development include in the form of printed books equipped with QR code, interactive multimedia, and edmodo. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk modifikasi permainan menggunakan blended learning dan menguji keefektifannya pada proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model pengembangan blended learning dengan menggunakan subjek penelitian 80 siswa SMA dan empat orang validator ahli. Prosedur yang digunakan meliputi tiga tahap 1 analisis, 2 rancangan, dan 3 evaluasi. Hasil dari penelitian dan pengembangan berupa buku cetak dilengkapi dengan QR code, multimedia interaktif, dan edmod o . Pinton Setya MustafaThis article aims to provide information about learning based on behaviorism learning theory through a drill learning model in football game material in grade VII Junior High School. Behaviorism learning theory, which has the principle of providing a stimulus that results in a response. The stimulus is given by the teacher in the form of material that needs to be done by students, resulting in students responding by doing assignments from the material. Physical education, sports, and health PESH learning activities involve moving activities to achieve competence. The game of football is one of the materials used in learning PESH movements. The principle of learning PESH is to involve students to move happily. The drill learning model is an alternative that can be used in soccer learning for seventh-grade students of junior high school. The exercise learning model is repeating movements in sports techniques that have been compiled by the teacher. In conclusion, with a variety of exercise learning models, students can learn PESH material to achieve better and more active sports movements and feel happy. Teachers need to innovate continuously to design learning models that are following the characteristics of Mujiono Novri GazaliCurrently, teachers and students face problem regarding the learning media used during online learning for physical education. Meanwhile, most students stated that online learning for physical education during this pandemi was not yet fully effective. The purpose of this literature study was to provide a review of the latest research related to physical education learning during the Covid-19 pandemi. The research method is literature study or literature review. Data collection for literature studies was carried out using a database search tool, which is a phase of searching for literature sources from journals starting from 2017 to 2018. This data collection uses the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta Analysis PRISMA method. The research was carried out by analyzing journals and then making a summary related to the questions and objectives of the study. The procedure for searching journals to become material in this study is to have criteria that are in accordance with the PICOT procedure. Based on the articles that have been found and analyzed, the online learning model can be applied in physical education with the schoology portal method, and vlogs and can also use the distance learning model with a collaborative approach. Pinton Setya MustafaRoesdiyantoTujuan dari artikel ini adalah memberikan informasi tentang pembelajaran yang menganut teori konstruktivisme melalui model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan PAKEM dalam materi permainan bolavoli pada kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Teori belajar konstruktivisme memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun sendiri pengetahuan konseptual melalui fasilitasi guru. Aktivitas pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan PJOK pelaksanaan melibatkan kegiatan bergerak untuk mencapai kompetensi. Permainan bolavoli merupakan salah satu materi yang menjadi dalam pembelajaran gerak PJOK. Prinsip pembelajaran PJOK adalah melibatkan siswa untuk aktif dan senang ketika aktivitas melakukan fisik. Model PAKEM merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran bolavoli pada siswa kelas VII SMP. Model PAKEM membantu siswa membangun pengetahuannya sendiri melalui variasi pembelajaran yang disajikan oleh guru. Kesimpulannya dengan model PAKEM siswa dapat aktif, kreatif, efektif, dan senang selama pembelajaran bolavoli dalam PJOK disajikan. Guru perlu melakukan inovasi secara berlanjut untuk merancang model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta the game of volleyball it is necessary to start the service techniques. Overhand service is one type of service with the technique of hitting the ball with one hand and impact the ball with your hands over the front of the head. Based on observations made on extracurricular volleyball at SMK Negeri 4 Malang, namely the process of training service on only done with the drill in the service area. This research aims to develop a variety of training service on volleyball. Research and development using procedural models of Borg and Gall were modified to 7 steps. Product development services on a variety of exercises is valid and practical to use for participants extracurricular volleyball at SMK Negeri 4 Malang. Product development consists of nine product specifications. Abstrak Dalam memulai permainan bolavoli diperlukan teknik service. Service atas adalah salah satu jenis service dengan teknik memukul bola dengan satu tangan dan perkenaan bola dengan tangan berada di atas depan kepala. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada ekstrakurikuler bolavoli di SMK Negeri 4 Malang, yaitu proses latihan service atas hanya dilakukan dengan drill di area service. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan variasi latihan service atas bolavoli. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model prosedural dari Borg and Gall yang dimodifikasi menjadi 7 langkah. Produk pengembangan variasi latihan service atas ini valid dan praktis digunakan untuk peserta ekstrakurikuler bolavoli di SMK Negeri 4 Malang. Produk pengembangan ini terdiri dari 9 spesifikasi produk. Kata kunci variasi latihan, service atas, ekstrakurikuler bolavoli. Permainan bolavoli merupakan salah satu olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat. Hal tersebut dibuktikan bahwa permainan bolavoli sering dilakukan di daerah perkotaan maupun di pelosok-pelosok desa. Selain itu, permainan bolavoli dapat dimainkan dengan berbagai usia mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Menurut Sudarsini 201322 "permainan bolavoli adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari enam orang pemain, setiap regu berusaha untuk dapat menjatuhkan bola ke dalam lapangan lawan melewati di atas net, dan mencegah pihak lawan dapat menjatuhkan bola ke dalam lapangannya". Menurut Roesdiyanto 1992 1 "dalam memainkan permainan alam permainan bolavoli masing-masing regu berhak memainkan tiga kali pantulan atau sentuhan kecuali perkenaan waktu mem-bendung tidak diperkenankan memainkan memukul bola dua kali berturut-turut". Dengan demikian dapat dikatakan per-mainan bolavoli adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu tiap regu terdiri dari enam orang yang dibatasi oleh net dan setiap regu berusaha menjatuhkan bola ke lapangan lawan melewati atas net, dengan cara bermain yaitu setiap regu berhak memainkan bola maksimal tiga kali sentuhan atau pukulan kecuali sentuhan block atau membendung namun setiap pemain tidak boleh memainkan bola lebih dari dua kali secara berturut-turut. Pinton Setya MustafaTujuan dari artikel ini membahas tentang pola kerja telensefalon dan korteks cerebral dan implikasinya dalam pendidikan jasmani. Telensefalon berperan ber-bagai proses, yaitu penentuan kecerdasan, penentuan ke-pribadian, menginterpretasi rangsang berbagai indra. Se-dangkan Korteks cerebral berperan sebagai pusat integrasi untuk informasi sensorik dan regio pengambil keputusan bagi berbagai jenis output motorik. Dengan demikian ko-rteks cerebral memiliki sumbang asih pada pembelajaran gerak, khususnya dalam pendidikan jasmani. Selain itu perkembangan korteks cerebral juga dapat dibentuk mela-lui pembelajaran gerak yang Rifqi SetiawanRiset ini bertujuan untuk merancang dan menerapkan beberapa lembar kegiatan literasi saintifik untuk pembelajaran jarak jauh topik penyakit Coronavirus 2019 COVID-19 bagi siswa sekolah dasar. Pendekatan yang digunakan adalah metode kombinasi model eksploratoris berurutan yang melibatkan sampel 35 siswa sekolah dasar yang mengalami pembelajaran jarak jauh karena COVID19. Instrumen penelitian menggunakan rancangan lembar kegiatan literasi saintifik sesuai tahap inti pendekatan saintifik, yang telah ditinjau dan dinilai oleh para pakar. Pelaksanaan menunjukkan bahwa literasi saintifik siswa belum dilatih secara optimal, walau rancangan lembar kegiatan literasi saintifik ini dapat ditanggapi oleh siswa selama pembelajaran jarak Loviana CarolinI Ketut Budaya Astra I Gede Suwiwa SuwiwaTujuan dari penelitian yaitu untuk mengembangkan media video pembelajaran teknik dasar tendangan pencak silat dengan model ADDIE. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Prosedur pengembangan model ADDIE, yaitu analysis, design, development, implementation dan evaluation. Validasi bahan ajar model ADDIE yaitu uji ahli isi mata pelajaran, uji ahli media pembelajaran, uji ahli desain pembelajaran, uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif adalah teknik analisis yang digunakan. Tanggapan ahli isi mata pelajaran memperoleh persentase 94% dengan kualifikasi sangat baik. Tanggapan ahli media pembelajaran memperolehpersentase 90% dengan kualifikasi sangat baik. Tanggapan ahli desain pembelajaran memperoleh presentase 94% dengan kualifikasi sangat baik. Sedangkan uji coba peserta didik tidak bisa dilakukan karena adanya pandemi covid19 yang mengharuskan peserta didik belajar dirumah secara online/daring. Hasil penelitian disimpulkan bahwa media video pembelajaran teknik dasar tendangan pencak silat layak digunakan menurut uji ahli isi mata pelajaran, uji ahli media pembelajaran dan uji ahli desain pembelajaran karena sudah memenuhi kriteria sesuai ketentuan dan sudah melaksanakan tahapan model ADDIE secara keseluruhan. Saran dari peneliti terhadap penelitian pengembangan ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif sumber balajar dan penelitian ini dapat dieksperimenkan sehingga keefektifan dapat diketahui. Alif Yanuar ZukmadiniBhakti KaryadiKasrina KasrinaCOVID-19 menyebabkan penyakit yang menyerang sistem pernapasan pada manusia. Virus ini telah menginfeksi jutaan orang sehingga menyebabkan angka kematian yang tinggi bagi penderitannya di seluruh dunia. Anak-anak termasuk juga anak-anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sangat rentan terhadap penularan COVID-19. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada anak-anak panti asuhan Kasih Sayang Kota Bengkulu untuk menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat PHBS agar terhindar dari penularan COVID-19. Kegiatan ini juga diikuti dengan pemberian sembako kepada anak-agar panti asuhan agar dapat memenuhi kebutuhannya selama pandemi COVID-19. Edukasi dilakukan menggunakan metode kaji tindak dengan pendekatan partisipatif. Materi edukasi yang diberikan kepada anak-anak panti asuhan diantaranya pengenalan COVID-19 dan gejalanya, cara mencuci tangan yang baik dan benar, cara menerapkan etika batuk, cara physical distancing, serta cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kegiatan edukasi dilakukan dengan memberikan penyuluhan terhadap PHBS dalam pencegahan COVID-19 dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan demontsrasi. Penyampaian materi juga dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran berupa poster. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan lembar angket untuk mengetahui pengetahuan peserta sebelum dan setelah diberikan edukasi. Hasil kegiatan menujukkan bahwa edukasi yang diberikan oleh fasilitator dapat meningkatkan pengetahuan anak-anak panti asuhan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat dalam pencegahan COVID-19. Hal ini dapat dilihat dari persentase pengetahuan peserta sebelum diberikan edukasi yaitu sebesar 74,48% yang kemudian meningkat menjadi 86,49% setelah diberikan edukasi. IIQnp.
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/404
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/490
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/534
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/117
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/367
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/435
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/388
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/570
  • belajar dengan bebas atau olahraga gratis bisa digunakan dengan alat