b Korosi Galvanik (Galvanic Corrosion) Gambar 2. 2 Korosi Galvanik Sumber : Galvanik atau bimetalic corrosion adalah jenis korosi yang terjadi ketika dua macam logam yang berbeda berkontak secara langsung dalam media korosif. Korosi galvanik terjadi apabila berada dalam lingkungan lembab dan ada cairan elektrolit.
Korosi Adalah – Pengertian, Penyebab, Faktor Dan Pencegahannya– – Dari kebanyakan orang pastinya tidak asing lagi dengan yang namanya korosi, yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Nama lain dari korosi yaitu karatan, korosi sendiri pada umumnya terjadi pada benda-benda logam seperti besi. Korosi ialah reaksi antara logam dengan zat-zat disekitarnya seperti udara dan air sehingga menimbulkan senyawa baru. Dalam perkaratan senyawa baru yang dimaksud ialah zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta berpori. Untuk rumus kimia dari karat besi yaitu Fe2O3Xh2O. Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen udara mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimiaatau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi kembali menjadi senyawa besi oksida. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida. Baca Juga Hukum Faraday – Percobaan, Makalah, Penerapan Dan Contoh Soal Proses Terjadinya Korosi Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan – bahan logam yang pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang paling umum, yaitu kerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida. Dengan demikian, korosi menimbulkan banyak kerugian. Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan melepaskan elektron ke dalam permukaan logam dan proses katodik yang mengkonsumsi electron tersebut dengan laju yang sama proses katodik biasanya merupakan reduksi ion hidrogen atau oksigen dari lingkungan sekitarnya. Untuk contoh korosi logam besi dalam udara lembab, misalnya proses reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut Anode {Fes→ Fe2+aq+ 2 e} x 2 Katode O2g+ 4H+aq+ 4 e → 2 H2Ol + Redoks 2 Fes + O2 g+ 4 H+aq→ 2 Fe2++ 2 H2Ol Dari data potensial elektrode dapat dihitung bahwaemf standar untuk proses korosi ini, yaituE0sel = +1,67 V ; reaksi ini terjadi pada lingkungan asam dimana ion H+ sebagian dapat diperoleh dari reaksi karbon dioksida atmosfer dengan air membentuk H2CO3. Ion Fe+2 yang terbentuk, di anode kemudian teroksidasi lebih lanjut oleh oksigen membentuk besi III oksida 4 Fe+2aq+ O2 g + 4 + 2x H2Ol → 2 Fe2O3x H2O + 8 H+aq Hidrat besi III oksida inilah yang dikenal sebagai karat besi. Sirkuit listrik dipacu oleh migrasi elektron dan ion, itulah sebabnya korosi cepat terjadi dalam air garam. Jika proses korosi terjadi dalam lingkungan basa, maka reaksi katodik yang terjadi, yaitu O2 g + 2 H2Ol+ 4e → 4 OH-aq Oksidasi lanjut ion Fe2+ tidak berlangsung karena lambatnya gerak ion ini sehingga sulit berhubungan dengan oksigen udara luar, tambahan pula ion ini segera ditangkap oleh garam kompleks hexasianoferat II membentuk senyawa kompleks stabil biru. Lingkungan basa tersedia karena kompleks kalium heksasianoferat III. Korosi besi realatif cepat terjadi dan berlangsung terus, sebab lapisan senyawa besi III oksida yang terjadi bersifat porous sehingga mudah ditembus oleh udara maupun air. Tetapi meskipun alumunium mempunyai potensial reduksi jauh lebih negatif ketimbang besi, namun proses korosi lanjut menjadi terhambatkarena hasil oksidasi Al2O3, yang melapisinya tidak bersifat porous sehingga melindungi logam yang dilapisi dari kontak dengan udara luar. Baca Juga Laju Reaksi – Persamaan, Teori, Contoh Soal, Hukum Dan Faktornya Dampak Dari Korosi Karatan adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap logam yang mengalami kerusakan berbentuk keropos. Sedangkan bagian logam yang rusak dan berwarna hitam kecoklatan pada baja disebut Karat. Secara teoritis karat adalah istilah yang diberikan terhadap satu jenis logam saja yaitu baja, sedangkan secara umum istilah karat lebih tepat disebut korosi. Korosi didefenisikan sebagai degradasi material khususnya logam dan paduannya atau sifatnya akibat berinteraksi dengan lingkungannya. Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya. Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi merupakan proses terjadinya transfer elektron dari logam ke lingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yang memberikan elektron anoda dan lingkungannya sebagai penerima elektron katoda. Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah reaksi oksidasi, dimana atom-atom logam larut kelingkungannya menjadi ion-ion dengan melepaskan elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari katoda terjadi reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati logam dan menangkap elektron- elektron yang tertinggal pada logam. Dampak yang ditimbulkan korosi sungguh luar biasa. Berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, Amerika Serikat mengalokasikan biaya pengendalian korosi sebesar 80 hingga 126 milyar dollar per tahun. Di Indonesia, dua puluh tahun lalu saja biaya yang ditimbulkan akibat korosi dalam bidang indusri mencapai 5 trilyun rupiah. Nilai tersebut memberi gambaran kepada kita betapa besarnya dampak yang ditimbulkan korosi dan nilai ini semakin meningkat setiap tahunnya karena belum terlaksananya pengendalian korosi secara baik bidang indusri. Dampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung dan kerugian tidak langsung. Kerugian langsung adalah berupa terjadinya kerusakan pada peralatan, permesinan atau stuktur bangunan. Sedangkan kerugian tidak langsung berupa terhentinya aktifitas produksi karena terjadinya penggantian peralatan yang rusak akibat korosi, terjadinya kehilangan produk akibat adanya kerusakan pada kontainer, tanki bahan bakar atau jaringan pemipaan air bersih atau minyak mentah, terakumulasinya produk korosi pada alat penukar panas dan jaringan pemipaannya akan menurunkan efisiensi perpindahan panasnya, dan lain sebagainya. Baca Juga Asam Asetat – Pengertian, Rumus, Reaksi, Bahaya, Sifat Dan Penggunaannya Bentuk-Bentuk Korosi Bentuk-bentuk korosi dapat berupa korosi merata, korosi galvanik, korosi sumuran, korosi celah, korosi retak tegang stress corrosion cracking, korosi retak fatik corrosion fatique cracking dan korosi akibat pengaruh hidogen corrosion induced hydrogen, korosi intergranular, selective leaching, dan korosi erosi. Korosi Merata Korosi merata adalah korosi yang terjadi secara serentak diseluruh permukaan logam, oleh karena itu pada logam yang mengalami korosi merata akan terjadi pengurangan dimensi yang relatif besar per satuan waktu. Kerugian langsung akibat korosi merata berupa kehilangan material konstruksi, keselamatan kerja dan pencemaran lingkungan akibat produk korosi dalam bentuk senyawa yang mencemarkan lingkungan. Sedangkan kerugian tidak langsung, antara lain berupa penurunan kapasitas dan peningkatan biaya perawatan preventive maintenance. Korosi Galvanik Korosi galvanik terjadi apabila dua logam yang tidak sama dihubungkan dan berada di lingkungan korosif. Salah satu dari logam tersebut akan mengalami korosi, sementara logam lainnya akan terlindung dari serangan korosi. Logam yang mengalami korosi adalah logam yang memiliki potensial yang lebih rendah dan logam yang tidak mengalami korosi adalah logam yang memiliki potensial lebih tinggi. Korosi Sumuran Korosi sumuran adalah korosi lokal yang terjadi pada permukaan yang terbuka akibat pecahnya lapisan pasif. Terjadinya korosi sumuran ini diawali dengan pembentukan lapisan pasif dipermukaannya, pada antarmuka lapisan pasif dan elektrolit terjadi penurunan pH, sehingga terjadi pelarutan lapisan pasif secara perlahan-lahan dan menyebabkan lapisan pasif pecah sehingga terjadi korosi sumuran. Korosi sumuran ini sangat berbahaya karena lokasi terjadinya sangat kecil tetapi dalam, sehingga dapat menyebabkan peralatan atau struktur patah mendadak. Korosi Celah Korosi celah adalah korosi lokal yang terjadi pada celah diantara dua komponen. Mekanisme terjadinya korosi celah ini diawali dengan terjadi korosi merata diluar dan didalam celah, sehingga terjadi oksidasi logam dan reduksi oksigen. Pada suatu saat oksigen O2 di dalam celah habis, sedangkan oksigen O2 diluar celah masih banyak, akibatnya permukaan logam yang berhubungan dengan bagian luar menjadi katoda dan permukaan logam yang didalam celah menjadi anoda sehingga terbentuk celah yang terkorosi. Baca Juga Karbit – Pengertian, Manfaat, Rumus, Proses Produksi, Reaksi Dan Gambarnya Korosi retak tegang stress corrosion cracking Korosi retak tegang stress corrosion cracking, korosi retak fatik corrosion fatique cracking dan korosi akibat pengaruh hidogen corrosion induced hydrogen adalah bentuk korosi dimana material mengalami keretakan akibat pengaruh lingkungannya. Korosi retak tegang terjadi pada paduan logam yang mengalami tegangan tarik statis dilingkungan tertentu, seperti baja tahan karat sangat rentan terhadap lingkungan klorida panas, tembaga rentan dilarutan amonia dan baja karbon rentan terhadap nitrat. Korosi retak fatk terjadi akibat tegangan berulang dilingkungan korosif. Sedangkan korosi akibat pengaruh hidogen terjadi karena berlangsungnya difusi hidrogen kedalam kisi paduan. Korosi Intergranular Korosi intergranular adalah bentuk korosi yang terjadi pada paduan logam akibat terjadinya reaksi antar unsur logam tersebut di batas butirnya. Seperti yang terjadi pada baja tahan karat austenitik apabila diberi perlakuan panas. Pada temperatur 425 – 815oC karbida krom Cr23C6 akan mengendap di batas butir. Dengan kandungan krom dibawah 10 %, didaerah pengendapan tersebut akan mengalami korosi dan menurunkan kekuatan baja tahan karat tersebut. Selective leaching Selective leaching adalah korosi yang terjadi pada paduan logam karena pelarutan salah satu unsur paduan yang lebih aktif, seperti yang biasa terjadi pada paduan tembaga-seng. Mekanisme terjadinya korosi selective leaching diawali dengan terjadi pelarutan total terhadap semua unsur. Salah satu unsur pemadu yang potensialnya lebih tinggi akan terdeposisi, sedangkan unsur yang potensialnya lebih rendah akan larut ke elektrolit. Akibatnya terjadi keropos pada logam paduan tersebut. Contoh lain selective leaching terjadi pada besi tuang kelabu yang digunakan sebagai pipa pembakaran. Berkurangnya besi dalam paduan besi tuang akan menyebabkan paduan tersebut menjadi porous dan lemah, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pecah pada pipa. Korosi logam Fe dan berubah menjadi oksidanya Penyebab Korosi Fenomena korosi yang terjadi dapat disebabkan adanya keberadaan dari bakteri. Jenis-jenis bakteri yang berkembang yaitu Bakteri reduksi sulfat Bakteri ini merupakan bakteri jenis anaerob membutuhkan lingkungan bebas oksigen atau lingkungan reduksi, bakteri ini bersirkulasi di dalam air aerasi termasuk larutan klorin dan oksidiser lainnya, hingga mencapai kondisi ideal untuk mendukung metabolisme. Bakteri ini tumbuh pada oksigen rendah. Bakteri ini tumbuh pada daerah-daerah kanal, pelabuhan, daerah air tenang tergantung pada lingkungannya. Bakteri ini mereduksi sulfat menjadi sulfit, biasanya terlihat dari meningkatnya kadar H2S atau Besi adanya sulfat, beberapa turunan dapat berfungsi sebagai fermenter menggunakan campuran organik seperti pyruvnate untuk memproduksi asetat, hidrogen dan CO2, banyak bakteri jenis ini berisi enzim hidrogenase yang mengkonsumsi hidrogen. Bakteri oksidasi sulfur-sulfida Bakteri jenis ini merupakan bakteri aerob yang mendapatkan energi dari oksidasi sulfit atau sulfur. Bebarapa tipe bakteri aerob dapat teroksidasi sulfur menjadi asam sulfurik dan nilai pH menjadi 1. bakteriThiobaccilus umumnya ditemukan di deposit mineral dan menyebabkan drainase tambang menjadi asam. Bakteri besi mangan oksida Bakteri memperoleh energi dari osidasi Fe2+ Fe3+ dimana deposit berhubungan dengan bakteri korosi. Bakteri ini hampir selalu ditemukan di Tubercle gundukan Hemispherikal berlainan di atas lubang pit pada permukaan baja. Umumnya oksidaser besi ditemukan di lingkungan dengan filamen yang panjang. Baca Juga Asam Oksalat Pengertian, Msds, Rumus, Sifat, Bahaya & Kegunaannya Masalah-masalah di lapangan Banyak sekali di dunia industri dan fasilitas umum terjadi proses korosi disebabkan oleh fenomena biokorosi akibat adanya bakteri. Kasus-kasus tersebut yaitu Pipa-pipa bawah tanah di Industri minyak dan gas bumi Dalam suatu contoh kasus dari perusahaan Korea Gas Corporation KOGAS menggunakan pipa-pipa gas yang dilapis denganpolyethy lene APL 5L X-65. Selama instalasi, pipa dilas tiap 12 meter dan diproteksi denganim pr es s ed current proteksi katodik dengan potensial proteksi –850 mV vs saturated Cu/CuSO4. Kemudian beberapa tahun dicek kondisi lapis lindung maupun korosi aktif menggunakan pengujian potensial gardien5, hasilnya berupa letak-letak coating defect di sepanjang pipa. Kegagalan selanjutnya yaitu adanya disbonded coating area di permukaan pipa yang disebabkan adanya arus proteksi katodik yang berlebihan terekspos. Coating defect dan daerah disbonded coating sangat baik untuk perkembangan mikroba anaerob. Pada disbonded coating area terjadi korosi local pitting, lubang pit berbentuk hemisspherikal dalam tiap-tiap kelompok. Peralatan sistem pemyemprot pemadam kebakaran. Di kota Kalifornia Amerika serikat, departemen pemadam kebakaran mengalami masalah cukup sulit dimana debit air alat system penyemprot turun walau tekanan cukup besar, setelah diselidiki maka di dalam alat penyemprot terjadi suatu korosi yang disebabkan oleh aktifitas mikroba dipermukaan dinding bagian dalam yang terbuat dari baja karbon dan tembaga saat beberapa bulan pembelian. Hal ini disebabkan adanya biodeposit turbucle yang tumbuh di di dinding bagian dalam, kemudian di dalam biodeposit tersebut terjadi aktifitas degradasi lokal berupa korosi pitting sehingga mengurangi tebal pipa dan aktifitas ini menghasilkan senyawa H2S di lubang pit yang mengakibatkan keadaan asam dan mempercepat kelarutan logam. Korosi dan Cara Pencegahannya Korosi atau perkaratan sangat lazim terjadi pada besi. Besi merupakan logam yang mudah berkarat. Karat besi merupakan zat yang dihasilkan pada peristiwa korosi, yaitu berupa zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta berpori. Rumus kimia dari karat besi adalah Bila dibiarkan, lama kelamaan besi akan habis menjadi karat. Dampak dari peristiwa korosi bersifat sangat merugikan. Contoh nyata adalah keroposnya jembatan, bodi mobil, ataupun berbagai konstruksi dari besi di antara kita tidak kecewa bila bodi mobil kesayangannya tahu-tahu sudah keropos karena korosi. Pasti tidak ada. Karena itu, sangat penting bila kita sedikit tahu tentang apa korosi itu, sehingga bisa diambil langkah-langkah antisipasi. Peristiwa korosi sendiri merupakan proses elektrokimia, yaitu proses perubahan / reaksi kimia yang melibatkan adanya aliran listrik. Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai kutub negatif elektroda negatif, anoda, sementara bagian yang lain sebagai kutub positif elektroda positif, katoda. Elektron mengalir dari anoda ke katoda, sehingga terjadilah peristiwa korosi. Ion besi IIyang terbentuk pada anoda selanjutnya teroksidasi menjadi ion besi III yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi karat besi, Dari reaksi terlihat bahwa korosi melibatkan adanya gas oksigen dan air. Karena itu, besi yang disimpan dalam udara yang kering akan lebih awet bila dibandingkan ditempat yang lembab. Korosi pada besi ternyata dipercepat oleh beberapa faktor, seperti tingkat keasaman, kontak dengan elektrolit, kontak dengan pengotor, kontak dengan logam lain yang kurang aktif logam nikel, timah, tembaga, serta keadaan logam besi itu sendiri kerapatan atau kasar halusnya permukaan. Pencegahan Korosi Pencegahan korosi didasarkan pada dua prinsip berikut Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Bila salah satu tidak ada, maka peristiwa korosi tidak dapat terjadi. Korosi dapat dicegah dengan melapisi besi dengan cat, oli, logam lain yang tahan korosi logam yang lebih aktif seperti seg dan krom. Penggunaan logam lain yang kurang aktif timah dan tembaga sebagai pelapis pada kaleng bertujuan agar kaleng cepat hancur di tanah. Timah atau tembaga bersifat mampercepat proses korosi. Perlindungan katoda pengorbanan anoda Besi yang dilapisi atau dihubugkan dengan logam lain yang lebih aktif akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katoda. Di sini, besi berfungsi hanya sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen. Logam lain berperan sebagai anoda, dan mengalami reaksi oksidasi. Dalam hal ini besi, sebagai katoda, terlindungi oleh logam lain sebagai anoda, dikorbankan. Besi akan aman terlindungi selama logam pelindungnya masih ada / belum habis. Untuk perlindungan katoda pada sistem jaringan pipa bawah tanah lazim digunakan logam magnesium, Mg. Logam ini secara berkala harus dikontrol dan diganti. Membuat alloy atau paduan logam yang bersifat tahan karat, misalnya besi dicampur dengan logam Ni dan Cr menjadi baja stainless 72% Fe, 19%Cr, 9%Ni. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Korosi Faktor Gas Terlarut Oksigen 02 adanya oksigen yang terlarut akan menyebabkan korosi pada metal seperti laju korosi pada mild stell alloys akan bertambah dengan meningkatnya kandungan oksigen. Kelarutan oksigen dalam air merupakan fungsi dari tekanan, temperatur dan kandungan klorida. Untuk tekanan 1 atm. dan temperatur kamar, kelarutan oksigen adalah 10 ppm dan kelarutannya akan berkurang dengan bertambahnya temperatur dan konsentrasi garam. Sedangkan kandungan oksigen dalam kandungan minyak-air yang dapat mengahambat timbulnya korosi adalah 0,05 ppm atau kurang. Reaksi korosi secara umum pada besi karena adanya kelarutan oksigen adalah sebagai berikut Reaksi Anoda Fe Fe2- + 2e Reaksi katoda 02 + 2H20 + 4e 4 OH- Karbondioksida CO2 Jika karbondioksida dilarutkan dalam air maka akan terbentuk asam karbonat H2CO3 yang dapat menurunkan pH air dan meningkatkan korosifitas, biasanya bentuk korosinya berupa pitting. Yang secara umum reaksinya adalah CO2 + H2O H2CO3 Fe + H2CO3 FeCO3 + H2 FeC03 merupakan corrosion product yang dikenal sebagai sweet corrosion Faktor Temperatur Penambahan temperatur umumnya menambah laju korosi walaupun kenyataannya kelarutan oksigen berkurang dengan meningkatnya temperatur. Apabila metal pada temperatur yang tidak uniform, maka akan besar kemungkinan terbentuk korosi. Faktor pH pH netral adalah 7, sedangkan ph 7 bersifat basa juga korosif. Tetapi untuk besi, laju korosi rendah pada pH antara 7 sampai 13. Laju korosi akan meningkat pada pH 13. Faktor Bakteri Pereduksi atau Sulfat Reducing Bacteria SRB Adanya bakteri pereduksi sulfat akan mereduksi ion sulfat menjadi gas H2S, yang mana jika gas tersebut kontak dengan besi akan menyebabkan terjadinya korosi. Faktor Padatan Terlarut Klorida CI Klorida menyerang lapisan mild steel dan lapisan stainless steel. Padatan ini menyebabkan terjadinya pitting, crevice corrosion, dan juga menyebabkan pecahnya alooys. Klorida biasanya ditemukan pada campuran minyak-air dalam konsentrasi tinggi yang akan menyebabkan proses korosi. Proses korosi juga dapat disebabkan oleh kenaikan konduktivity larutan garam, dimana larutan garam yang lebih konduktif, laju korosinya juga akan lebih tinggi. Karbonat C03 Kalsium karbonat sering digunakan sebagai pengontrol korosi dimana film karbonat diendapkan sebagai lapisan pelindung permukaan metal, tetapi dalam produksi minyak hal ini cenderung menimbulkan masalah scale. Sulfat S04 Ion sulafat ini biasanya terdapat dalam minyak. Dalam air, ion sulfat juga ditemukan dalam konsentrasi yang cukup tinggi dan bersifat kontaminan, dan oleh bakteri SRB sulfat diubah menjadi sulfide yang korosif. Demikianlah pembahasan mengenai Korosi Adalah – Pengertian, Penyebab, Faktor Dan Pencegahannya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂
Padaakhirnya, korosi dapat terjadi pada area tersebut. Korosi kaustik akan membentuk pola yang tidak beraturan pada suatu permukaan. Permukaan akan terlihat seperti ‘tercongkel’ (gouges). Sebab lubang-lubang pitting dapat menembus hingga ke dalam logam, korosi oksigen dapat menyebabkan kegagalan jalur BFW economizer, tube boiler, dan
- Korosi adalah proses kimia yang membuat logam membusuk. Pembusukan logam berbeda dengan pembusukan makanan maupun tubuh hewan namun lebih mirip dengan pelapukan kayu. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, korosi terjadi ketika permukaan logam bersentuhan dengan gas atau cairan kimiawi. korosi menyebabkan logam menjadi berlubang, rapuh, dan berubah warna menjadi redoks yang tidak diinginkan pada besi dapat menyebabkan karat berawarna merah kecoklatan. NURUL UTAMI Korosi pada besi Dari gambar, terlihat bahwa cekungan pada besi dapat menyebabkannya berubah menjadi anoda dan menyebabkan terjadinya reaksi redoks secara juga Pengertian dan Prinsip Kerja Sel Volta Pada kasus ini, goresan pada besi yang tipis pun dapat memicu reaksi redoks dan membentuk karat pada permukaan besi. Dilansir dari Chemical LibreTexts, karat-karat tersebut akan mengelupas membuat celah lain dan memicu reaksi redoks yang baru. Itulah kenapa karat pada besi selalu melebar dan bertambah banyak. Korosi merupakan reaksi redoks yang tidak diinginkan. Dalam kehidupan sehari-hari korosi sangat mudah dijumpai. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, semua benda yang berbahan dasar logam dapat berkarat seiring dengan waktu karena kontak dengan air, oksigen, udara, suhu hangat, asam, dan juga garam.
LajuKorosi logam (Fe dan Cr) yang terkorosi pada perendaman inhibitor 24 jam lalu HCl 3M . Laju Korosi logam ( Fe dan Cr) yang terkorosi pada perendaman inhibitor 24 jam lalu HCl 3M selama 10 hari adalah a. Logam Fe V = 3,45 10 6 0,051 6,23 cm2 x 7,54 g Lx 240 jam = 15,6 mpy b. Logam Cr V = 3,45 10 6 x 0,008 g
R. Ren12 Mei 2022 2138Jawaban terverifikasiJawaban yang benar adalah C. Korosi merupakan proses yang terjadi ketika logam teroksidasi menjadi oksidanya. Biasanya, hal tersebut disebabkan oleh adanya reaksi logam dengan air atau udara. Besi merupakan salah satu logam yang dapat mengalami korosi. Logam besi Fe akan teroksidasi membentuk oksidasnya, karat besi Fe2O3•xH2O, yang berwarna merah kecoklatan. Dengan demikian, apabila suatu logam mengalami korosi, maka logam tersebut mengalami reaksi oksidasi dan membentuk oksidanya.
ProsesTerjadinya Korosi Besi. Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan senyawa lain yang terdapat di lingkungannya (misal air dan udara) dan menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki. Peristiwa korosi kita kenal dengan istilah perkaratan. Korosi ini telah mengakibatkan kerugian bermilyar rupiah setiap tahunnya.
Photo by Pixabay Bagi kalian yang memiliki pagar rumah dari besi mungkin pernah melihat pagar rumah kalian berkarat. Kira-kira kenapa ya? Perkaratan ini biasa disebut juga dengan korosi. Korosi adalah peristiwa perusakan logam akibat reaksi kimia antara logam dengan zat-zat di lingkungannya membentuk senyawa yang tak dikehendaki. Lalu, bagaimana cara mencegah korosi di pagar atau berbagai benda logam yang kita miliki? Pada artikel ini kita akan membahas mengenai berbagai penyebab korosi dan juga cara untuk mencegahnya terjadi. Selamat membaca! Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, korosi merupakan peristiwa perusakan atau degradasi logam karena adanya sebuah reaksi kimia atau lebih tepatnya reaksi redoks antara logam dengan berbagai zat di lingkungannya biasanya air dan oksigen sehingga menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki. Logam akan mengalami oksidasi sedangkan oksigen udara akan mengalami reduksi. Karat logam yang terbentuk biasanya berupa senyawa oksida atau karbonat. Karat besi memiliki rumus kimia yang merupakan zat padat berwarna coklat kemerahan. Dibawah ini adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan korosi, yaitu 1. Konsentrasi Air H2O dan Oksigen O2 Udara yang lembab akan mengandung banyak uap air. Air merupakan salah satu faktor penyebab suatu korosi, maka udara lembab akan mengakibatkan logam berkarat. Selain itu, air dengan kandungan oksigen terlarut tinggi juga akan mempercepat terjadinya karat. 2. Elektrolit Elektrolit dalam larutan garam atau asam adalah media yang baik dalam transfer muatan. Transfer muatan ini membuat elektron dengan mudah diikat oleh oksigen di udara, sehingga akan mempercepat proses pengkaratan. Air hujan biasanya bersifat asam dan air laut mengandung banyak garam. Jadi, air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi pada logam. 3. Permukaan Logam Tidak Rata Permukaan suatu logam yang tidak rata akan mengakibatkan terbentuknya kutub-kutub muatan. Kutub muatan ini akan berperan sebagai anode dan katode. 4. Suhu Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini karena suatu laju reaksi kimia meningkat seiring dengan bertambahnya suhu. 5. Sel Elektrokimia Karat juga bisa terjadi apabila ada dua logam berbeda potensial yang saling bersentuhan dalam lingkungan lembab berair karena akan terbentuk sel elektrokimia. Logam yang memiliki potensial rendah akan melepaskan elektron ketika menyentuh logam yang memiliki potensial tinggi dan akan dioksidasi oleh oksigen udara. Hal ini membuat karat lebih sering terjadi pada logam dengan potensial rendah. Itu dia beberapa penyebab dari terjadinya korosi pada logam. Tentu saja kita ingin menghindari hal ini terjadi pada salah satu barang logam yang kita miliki. Untuk mencegah hal ini terjadi, ada beberapa cara mencegah korosi yang dapat kamu lakukan yaitu 1. Pengecatan Pengecatan berfungsi untuk melindungi besi agar tidak bersentuhan dengan air dan udara. Beberapa jenis cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih baik dalam melindungi besi. Pastikan proses pengecatan dilakukan dengan sempurna, jangan sampai ada bagian yang tidak tertutup oleh cat. Hal ini karena besi yang terlapisi cat juga akan terkorosi jika bagian yang tidak terlapisi cat mulai terkorosi. 2. Melapisi logam dengan Krom Chromium Plating Krom Cr memberi lapisan pelindung pada logam melalui proses elektrolisis sehingga logam yang dikrom akan terlihat berkilap. Krom masih dapat dapat memberikan perlindungan meskipun pada suatu lapisan krom tersebut ada yang rusak. Krom biasa digunakan untuk kendaraan bermotor, misalnya saja bumper atau pelek mobil. 3. Membuat Paduan Logam Stainless Steel Paduan pada logam yang sering dipakai ialah stainless steel. Campuran dari 74% besi Fe, 18% nikel Ni, dan 8% krom Cr. Contohnya pada peralatan dapur atau makan yang terbuat dari stainless steel. Itulah penyebab dari terjadinya karat atau korosi, serta berbagai cara pencegahannya yang bisa kamu lakukan. Tentu saja kamu tidak ingin karat ada di benda-benda logam yang ada di sekitar kamu. Kalau kamu punya berbagai macam pertanyaan mengenai hal ini, silakan tulis di kolom komentar! Jangan lupa juga untuk di share. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. You May Also Like
Logamlogam campuran ini merupakan baja-baja stainless Chromium yang sederhana dengan kandungan Chromium 10,5 - 18 % seperti grade 430 dan 409. Jenis Ferritic agak sedikit kurang mempunyai sifat kenyal daripada jenis austenitic. Ketahanan korosi tidak begitu istimewa dan relatif lebih sulit di fabrikasi / machining.
JAKARTA, - Korosi merupakan kerusakan yang dapat terjadi pada beragam benda atau peralatan berbahan logam dan sejenisnya. Korosi dan karat adalah hasil dari penuaan logam yang dapat memengaruhi umur dan kualitas benda logam. Jadi, apabila beragam benda atau peralatan logam yang kamu miliki sering kali mudah menjadi korosi atau karatan, ada berbagai hal yang menjadi juga Cara Menghilangkan Karat dan Korosi pada Keran Air Kamar Mandi Dilansir dari WD40, Minggu 30/1/2022, pada artikel ini akan dijelaskan mengenai tiga penyebab korosi yang perlu kamu ketahui. SHUTTERSTOCK/ANANT KASETSINTSOMBUT Ilustrasi paku berkarat. Apa itu korosi? Korosi adalah proses alami yang mengubah logam menjadi bentuk yang stabil secara kimia atau adalah penghancuran bertahap logam melalui reaksi kimia atau elektrokimia. Proses ini terjadi antara logam dan lingkungan. Apa tiga penyebab korosi? Logam adalah material yang rentan terhadap korosi yang dapat mengurangi umurnya. Berikut adalah beberapa penyebab korosi yang paling umum. Kondisi cuaca Baca juga Mudah, Cara Menghilangkan Karat pada Peralatan Masak Pakai Kentang Penyebab utama korosi pada sebagian besar logam adalah paparan dari kondisi cuaca. Jadi, apabila kamu menyimpan benda logam di luar ruangan atau di tempat terbuka, benda logam tersebut akan menimbulkan korosi. Sebab, benda logam terkena elemen lingkungan seperti air, angin, dan kelembapan, sehingga akan teroksidasi dengan cepat.
AbstrakPada industri maritim masalah korosi merupakan masalah yang serius yang terjadi pada logam karena bisa mengurangi nilai ekonomis dari logam tersebut. Logam yang paling banyak digunakan pada industri maritim adalah Baja ASTM A36 yang merupakan baja karbon rendah dengan kandungan karbon 0,25% sampai 0,29%.
Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat, ya! Pernahkah kamu pergi ke bengkel? Jika kamu pernah masuk ke dalam bengkel, pasti kamu akan melihat tumpukan besi yang sudah tidak terpakai dan biasanya berwarna kecokelatan. Saat kamu pegang, pasti bagian besi yang berwarna kecokelatan akan menempel di tanganmu. Seperti Quipperian ketahui warna dasar besi adalah abu-abu mengilap. Lalu, mengapa warnanya bisa berubah menjadi kecokelatan? Itu karena besi telah mengalami korosi. Apa itu korosi? Temukan jawabannya di pembahasan Quipper Blog kali ini. Pengertian Korosi Apakah kamu pernah mendengar istilah karat atau perkaratan pada besi? Nah, perkaratan yang terjadi pada unsur logam seperti besi disebut juga korosi. Apa itu korosi? Korosi adalah perubahan logam secara fisika maupun kimia akibat hilangnya fungsi mekanis logam tersebut. Logam seperti besi bisa mengalami korosi jika bersentuhan dengan senyawa asam, air, dan mengalami perubahan suhu dalam jangka waktu yang cukup lama dan secara terus menerus. Terbentuknya Korosi Proses terjadinya korosi merupakan proses elektrokimia. Elektrokimia adalah proses terjadinya reaksi redoks reduksi oksidasi secara spontan. Contohnya, korosi pada besi akan membentuk oksida besi Besi akan teroksidasi oleh oksigen dari udara dan akan membentuk korosi. Persamaan reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut. Faktor-faktor yang Mempercepat Korosi Terjadinya korosi bisa berlangsung secara cepat maupun lambat. Hal itu dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut. 1. Air dan kelembapan udara Air dan kelembapan udara memegang peranan penting pada proses terjadinya korosi. Semakin tinggi kadar uap air di sekitar logam, semakin mudah logam mengalami korosi. Jika logam berada di daerah yang memiliki kadar air rendah, seperti di gurun, proses terjadinya korosi akan berjalan lebih lambat. Oleh karena itu, simpanlah besi-besi di rumahmu di tempat yang kering dan tidak lembap agar besi tidak mudah berkarat. 2. Elektrolit Jika mendengar istilah elektrolit, apa yang kamu pikirkan? Jangan-jangan, kamu kepikiran salah satu produk minuman, be 100%. Hehe. Elektrolit merupakan tempat atau media yang menjadi tempat berlangsungnya transfer muatan. Hal itu mengakibatkan oksigen di udara lebih mudah mengikat elektron. Contohnya air hujan yang bersifat asam dan air laut yang bersifat asin mampu menjadi media pemercepat korosi. Tak heran jika besi-besi yang ada di lingkungan pabrik lebih cepat mengalami korosi karena terkena paparan senyawa asam. 3. Permukaan logam yang tidak rata Ternyata, bentuk permukaan logam juga berpengaruh pada kecepatan korosi. Logam yang permukaannya tidak rata akan mudah mengalami korosi. Hal itu diakibatkan oleh terbentuknya kutub-kutub muatan di permukaan logamnya. Kutub muatan tersebut ada yang berperan sebagai anoda dan katoda. Jika kamu memiliki logam di rumah, jangan lupa untuk selalu membersihkannya dan sesekali kondisikan agar logam bisa tetap licin. Dengan begitu, logam tidak akan mudah mengalami korosi. 4. Terbentuknya sel elektrokimia Terbentuknya sel elektrokimia ini dilatarbelakangi oleh adanya dua permukaan logam yang saling bersinggungan. Jika permukaan logam yang bersinggungan memiliki perbedaan potensial elektroda, maka akan terbentuk sel elektrokimia. Saat terbentuk sel elektrokimia, logam dengan potensial elektron lebih rendah akan melepaskan elektron, sehingga terjadi oksidasi. Nah, oksidasi inilah penyebab utama korosi. Pencegahan Korosi Mungkin kamu sempat bertanya-tanya, bagaimana cara agar besi atau logam tidak mudah korosi? Mengingat, banyak peralatan di sekitar rumah menggunakan besi atau logam, contohnya pintu gerbang. Well, kamu tidak perlu khawatir, inilah cara mencegah agar besi atau logam tidak mudah korosi. Usahakan logam tidak mengalami kontak langsung dengan udara luar. Bagaimana caranya? Dengan membuat lingkungan di sekitar logam bebas oksigen, yaitu mengalirkan gas karbondioksida. Jika cara pada poin 1 terbilang susah, masih ada nih cara lain, yaitu dengan melakukan pengecatan. Melalui pengecatan, permukaan logam tidak akan bersinggungan langsung dengan udara luar yang mengandung oksigen dan uap air. Dengan demikian, logam tidak akan mudah mengalami korosi. Menggunakan elektroplating, yaitu melapisi permukaan logam secara elektrokimia. Permukaan logam yang akan dilapisi berperan sebagai katoda, sedangkan pelapisnya—dalam hal ini logam lain—berperan sebagai anoda. Contoh elektroplating ini bisa kamu lihat di badan mobil. Sebenarnya, badan mobil itu terbuat dari besi atau baja. Pernahkah kamu lihat badan mobil berkarat? Tentu tidak ya. Hal itu karena badan mobil sudah dilapisi dengan logam lain, yaitu krom, sehingga terlihat lebih indah dan mengilap. Pengorbanan anoda atau perlindungan katoda, yaitu cara untuk mencegah korosi dengan cara mencegah terbentuknya sel elektrokimia. Perlindungan katoda atau pengorbanan anoda dilakukan dengan cara menyambungkan logam yang akan dilapisi dengan logam yang memiliki potensial elektroda lebih kecil. Logam dengan potensial elektroda lebih kecil berperan sebagai anoda yang nantinya akan mengalami reaksi oksidasi logam yang akan terkorosi. Selama logam pelapis atau anodanya masih ada, logam yang dilapisi katoda tidak akan mengalami korosi. Itulah mengapa reaksi ini disebut pengorbanan anoda atau perlindungan katoda. Membuat paduan alloy dengan cara mencampurkan besi dengan logam lain yang tahan korosi seperti nikel atau krom. Campuran ini dikenal sebagai baja stainless. Itulah pembahasan Quipper Blog tentang korosi. Ternyata, korosi itu proses alamiah yang masih bisa kamu cegah proses pembentukkannya. Sudah jelas kan jika belajar Kimia itu sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tanpa pengetahuan seperti ini, mungkin sudah banyak logam-logam yang seharusnya bermanfaat justru harus rusak akibat korosi. Oleh sebab itu, jangan bosan-bosan belajar Kimia, karena Kimia itu mudah. Agar lebih mudah lagi belajarnya, kamu bisa gabung bersama Quipper Video. Buruan subscribe, ya! Penulis Eka Viandari
bnim5. 3xtuhjdli6.pages.dev/4803xtuhjdli6.pages.dev/3803xtuhjdli6.pages.dev/1503xtuhjdli6.pages.dev/2543xtuhjdli6.pages.dev/2713xtuhjdli6.pages.dev/263xtuhjdli6.pages.dev/2823xtuhjdli6.pages.dev/207
apabila suatu logam mengalami korosi logam tersebut