Apabilakita memiliki sebuah bisnis, pastilah kita menginginkan agar bisnis kita bisa sustainable atau berkelanjutan. Namun, sebagian besar dunia ini didominasi oleh pemikiran jangka pendek, pandangan mengenai banyaknya masalah yang dihadapi manusia sekarang, serta membiarkan individu atau kelompok melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari perbuatannya di masa mendatang
Email 1 handy 2 alex ABSTRACT Currently, all the nations of the world are facing competition in the era of Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity, which required an innovation strategy in order to support business sustainability. The methodology used in this research is the study of literature with the results of research, among others, Indonesia must increase the output of innovation, the implementation of innovation in order to support business sustainability need to strengthen research and development and utilize technological progress as a means to innovate and innovate in the company, leaders are very influential is needed in encouraging the birth of various innovations, with the innovation mindset owned by the leader will be born a culture of innovation in the company. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 STRATEGI INOVASI DALAM RANGKA MENJAGA KEBERLANJUTAN BISNIS DALAM MENGHADAPI ERA VOLATILITY, UNCERTAINTY, COMPELXITY, DAN AMBIGUITY VUCA Handy Aribowo1 Alexander Wirapraja 2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBMT Surabaya Email1handy ABSTRACT Currently, all the nations of the world are facing competition in the era of Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity, which required an innovation strategy in order to support business sustainability. The methodology used in this research is the study of literature with the results of research, among others, Indonesia must increase the output of innovation, the implementation of innovation in order to support business sustainability need to strengthen research and development and utilize technological progress as a means to innovate and innovate in the company, leaders are very influential is needed in encouraging the birth of various innovations, with the innovation mindset owned by the leader will be born a culture of innovation in the company. Keywords Innovation, Business Sustainability, and VUCAPendahuluan Kita sadari sekarang ini selain kita memasuki era disruptif, dimana banyak terjadi perubahan-perubahan akibat adanya kemajuan teknologi yang cepattelah menyebabkan persaingan yang ketat dan tingkat percepatan perubahan yang inovatif di itu selain era disrupsi kita juga sekarang ini memasuki era VUCA, yang merupakan singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan berarti merupakan keadaan yang tidak menentu serta rentan terhadap terjadinya perubahan. Uncertainty merupakan suatu ketidakpastian dan keadaan yang penuh ddengan kejutan yang dapat terjadi kapan saja. Complexity merupakan siatuasi yang penuh dengan kerumitan, dan Ambiguity merupakan keadaan mengambang yang menyebabkan kebingungan untuk membaca arah dengan VUCA dipopulerkan oleh angkatan darat Indonesia sebagai sarana untuk mengajarkan teknik kepemimpinan di medan perang. Era VUCA menggambarkan situasi bisnis yang mengarah ketidakpastian dan mudah berubah sehingga menimbulkan kecemasan dari para pemimpin bisnis tersebut. Di era VUCA banyak terlihat profesi lama bertumbangan, akan tetapi adapula muncul profesi satu kunci agar bisnis tetap dapat bersaing di era VUCA adalah pada p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 peran di era VUCA ini para pemimpin bisnis perlu untuk melakukan suatu cara agar bisnis yang dijalankan dapat berjalansecara berkelanjutan. Menciptakan sebuah peluang bisnis di era VUCA memerlukan suatu strategi yang harus dipunyai oleh banyak individu dan perusahaan. Terbukanya peluang investor asing masuk ke Indonesia berdampak pada persaingan bisnis yang tidak terhindarkan. Di Indonesia sendiri, era VUCA juga diingkatkan oleh banyak para ahli bahwa para pebisnis di Indonesia harus waspada dan menyiapkan strategi di era VUCA. Apalagi negara Indonesia saat ini di sebut sebagai salah satu negara yang memiliki potensi sebagai salah satu negara yang memiliki kapasitas ekonomi besar di dunia. Sebuah lembaga kosultan dunia McKinsey meramalkan Indonesia memiliki peluang menjadi peringkat 7 perekonomian dunia pada 2030, melampaui negara Jerman dan Inggris. Tabel 1Perbandingan Kapasitas Ekonomi Indonesia 2010 dan 2030 Sumber Mckinsey 2012 Mampu menjalankan bisnis dalam jangka pendek di era VUCA tidaklah cukup, setiap perusahaan tentu menginginkan agar proses bisnis yang mereka jalankan memiliki berkelanjutan, sejauh ini pola pemikiran bisnis masih didominasi oleh pemikiran jangka pendek, hal ini menunjukkan bahwa pemikiran jangka panjang masih bersifat abu-abu dan serba ketidakpastian, namun apakah pola pemikiran bisnis bersifat jangka pendek ini harus diubah mengingat tingkat persaingan bisnis dan faktor kompetisi yang semakin tinggi sehingga perusahaan perlu melakukan inovasi demi menjamin keberlanjutan dari proses bisnis yang mereka jalankan. Landasan Teori Inovasi Secara formal, menurut Undang-Undang no. 18 tahun 2002, pengertian inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru, untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi. Menurut Burtonshaw-Gunn 2011 bahwa inovasi merupakan penggunaan teknologi dan p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 pengetahuan pasar yang baru dalam rangka menawarkan produk atau baru sesuai dengan keinginan pelanggan. Sedangkan menurut Fontana 2011 bahwa inovasi merupakan keberhasilan secara sosial dan ekonomi karena diperkenalkannya cara baru atau kombinasi baru daricara lama dalam mengubah input menjadi outputsedemikian rupa sehingga dihasilkan perubahan besar dalam perbandingan antara nilai manfaat dan harga menurut persepsi konsumen atau pengguna. Keberlanjutan Bisnis Business Sustainability Prinsip berkelanjutan sustainability dalam setiap sudut bisnis diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perusahaan. Menurut Aras dan Crowther 2008 bahwa Sustainability merupakan dampak dimana tindakan yang diambil saat ini sama sebagaimana pilihan-pilihan tersebut tersedia dimasa mendatang. Menurut Handayani 2007 bahwa keberlanjutan usaha merupakan suatu keadaan atau kondisi usaha, dimana didalamnya terdapat cara-cara untuk mempertahankan, mengembangkan dan melindungi sumber daya serta memenuhi kebutuhan yang ada didalam suatu usaha industri. Menurut Savit & Weber dalam Cambra-Fierro & Benitez, 2011 bahwa Corporate sustainability berhubungan dengan kemampuan perusahaan menciptakan laba, kemampuan perusahaan melindungi lingkungan dan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kehidupan sosial. Menurut Supriyadi 2013 bahwa corporate sustainability melibatkan tiga dimensi yakni economic sustainability, environmental sustainability, dan social sustainability. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini, berupa kajian literatur/pustaka. Menurut Zed 2008 bahwa kajian literatur/ pustaka membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan. Sedangkan Jesson et al 2011 berpendapat bahwa kajian literatur adalah sebuah produk tulisan yang mengupas sebuah topik atau hasil penelitian yang telah dipublikasikan, tanpa ada gambaran metodologi ilmiah. Adapun data yang dihimpun dalam penelitian ini berasal dari jurnal-jurnal skala nasional dan internasional yang membahas tentang inovasi dan keberlanjutan bisnis yang dipilih secara subyektif oleh peneiti. Selain itu dalam penelitian ini didukung pula data dan informasi yang tersedia di publik seperti buku-buku penunjang, surat kabar, majalah, laporan publikasi riset dengan studi empiris dari lembaga kompeten. Setelah mengumpulkan data dari sejumlah buku, jurnal ilmiah, website internet mengenai inovasi dalam rangka menjaa keberlanjutan bisnis di era VUCA Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Analisa dan Pembahasan Menurut Ligthelm, 2010 agar suatu bisnis dapat bertahan dalam jangka waktu lama, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain adanya kompilasi rencana bisnis, pembaharuan rencana bisnis reguler, menganalisis pesaing kemudahan memasuki bisnis baru, dan p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 kemampuan perhitungan atau kalkulasi resiko. Salah satu cara yang perlu dilakukan dalam menghadapi persaingan di era VUCA Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity adalah melakukan inovasi dalam rangka menunjang keberlanjutan bisnis. Bagi suatu negara, Inovasi merupakan salah satu kunci dalam mendorong pertumbuhan dengan perkembangan inovasi di negara Indonesia hingga saat ini ? Berdasarkan laporan dari Johnson Cornell University, INSEAD, and WIPO World Intellectual Property Organization tentang Global Innovation Index 2017, menunjukkan bahwa peringkat Indonesia berada di posisi peringkat Indonesia berada di 87 dari 127 negara. Posisi Indonesia di kawasan Asia Tenggara masih berada dibawah negara Singapura peringkat 7, Malaysia peringkat 37, dan Vietnam peringkat 47, Thailand peringkat 51, dan Filipina peringkat 73. Tabel 2. Peringkat Global Innovation Index GII 2017 Di Kawasan Negara ASEAN Sumber Cornell University, INSEAD, and WIPO Berdasarkan publikasi Global Innovation Index GII 2017 terlihat bahwa peringkat negara Indonesia masih berada di bawah negara lain di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina. GII merupakan peringkat inovasi dari negara-negara di dunia, yang mengukur output inovasi negara tersebut serta apakah lingkungan negaranya memungkinkan inovasi. Adapun indikator yang digunakan dalam penilaian GII 2017 antara lain Institution, Human capital and research, Infrastructure, Market sophistication, Business sophistication, Knowledge and technology output, dan Creative output. Menurut Damanpour dalam Manurung 2010 bahwa tujuan akhir dari inovasi adalah terjadinya penciptaan pengetahuan baru, produk atau jasa baru dengan nilai tambah baru bagi pihak eksternal. Sawhney2006 memaparkan 12 inovasi yang harus dijalankan agar bisa mengalami kemajuan, seperti inovasi produk, platform, solusi, customer, komunikasi, interaksi, ekosistem, inovasi kanal, supply chain, proses, nilai, dan manajemen. Lalu bagaimanakah langkah perusahaan dalam menciptakan iklim inovasi dalam perusahaan dalam rangka menunjang keberlanjutan suatu bisnis ? Di dalam melakukan inovasi di perusahaan, peran p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 pemimpin sangat berpengaruh diperlukan dalam mendorong lahirnya berbagai inovasi melalui mindset yang dimiliki pemimpin tersebut. dari mindset inovasi lahir dari pemimpin, maka akan lahir budaya inovasi di perusahaan. Adapun implementasi penerapan budaya inovasi di perusahaan diantaranya melalui perusahaan harus mau terbuka terhadap ide-ide baru dari karyawan masing-masing misalnya dengan menyediakan kotak inovasi yang berisi saran dan ide yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam menciptakan ide-ide baru baik dalam lingkup produk, prosedur dan kebijakan ataupun metode pada ranah operasional, kotak inovasi ini yang tentunya akan menjadi diskusi bersama antara para pemegang kebijakan dalam pengambilan keputusan akan diterapkan dalam menjaga keberlangsungan sustainability bisnis, tentunya karyawan yang ide-idenya diterima tersebut juga dapat diberikan penghargaan yang sesuai sehingga dapat memicu karyawan tersebut atau karyawan lainnya dalam mengeluarkan ide-ide yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan, jadi secara tidak langsung sebenarnya seluruh pihak diuntungkan baik dari sisi perusahaan maupun dari sisi karyawan. Tabel 2 Faktor Penting Inovasi Penilaian Kinerja dan Manajmen Sumber Tedjakumara,2015, Pada Survei Keberlanjutan Inovasi Inovasi dalam rangka mendukung keberlanjutan bisnis harus diimplementasikan oleh perusahaan dalam rangka bersaing di era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. VUCA, adapun alasan yang mendasari agar segera diimplementasikannya inovasi antara lain agar pengelolaan sumber daya keuangan menjad optimal, mendekatkan perusahaan dengan konsumen, sarana analisa manajemen risiko, retensi karyawan, menjaga persaingan bisnis, dan menciptakan peluang terhadap iklim bisnis yang baru. Di dalam mengimplementasikan suatu inovasi dalam rangka sustainability suatu bisnis, Harvard Business School HBS dalam Fontana 2006 memberikan suatu toolkits penyusunan strategi inovasi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Adapun aspek tersebut meliputi empat aspek seperti yang terdapat dalam Balance Score Card BSC yaitu perspektif finansial financial perspective, perspektif konsumen consumer perspective, perspektif internal internal perspective, dan perspektif pembelajaran dan p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 pertumbuhan learning and growth perspective. Gambar Management Strategy Map TemplateSumber Harvard Business School dalam Fontana 2016 Dilihat dari sudut pandang bisnis sebenarnya era VUCA yang menjadi peluang bagi pembangunan dan kerja sama yang lebih besar,tanpa mengkesampingkan sisi risiko. Di era VUCA paa pemimpin bisnis harus dapat membaca tren perubahan bisnis dengan cepat. Adapun implementasi dari inovasi dalam rangka menunjang keberlanjutan bisnis antara lain Pertama, memperkuat research and development r&d dengan terus melakukan pengembangan digital skills serta mencoba dan menerapkan prototype teknologi terbaru. dan Kedua, memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai sarana untuk melakukan inovasi seperti mobile application, Advanced Robot, 3 D Printing, internet of things, artificial intelligence, dan lain-lain. Sedangkan Tidd, Bessant, dan Pavitt 2001 menjelaskan tentang tahapan yang p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 perlu dilakukan oleh perusahaan ketika melakukan inovasi antara lain 1 Pengolahan tanda-tanda, 2 Strategi, 3 Sumber, 4 Penerapan, dan 5 Belajar dan inovasi kembali. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penelitian ini antara lain 1. Di tengah era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. VUCA maka perusahaan harus melakukan inovasi dalam rangka menunjang keberlanjutan bisnis perusahaan. 2. Indonesia harus meningkatkan outputinovasi karena berdasarkan publikasi Global Innovation Index GII 2017 terlihat bahwa peringkat negara Indonesia masih berada di bawah negara lain di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina. 3. Adapun implementasi dari inovasi dalam rangka menunjang keberlanjutan bisnis antara lain memperkuat research and development r&d dengan terus melakukan pengembangan digital skills serta mencoba dan menerapkan prototype teknologi terbaru. dan kemudian memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai sarana untuk melakukan inovasi seperti mobile application, internet of things, artificial intelligence. 4. Di dalam melakukan inovasi di perusahaan, peran pemimpin sangat berpengaruh diperlukan dalam mendorong lahirnya berbagai inovasi. Dengan mindset inovasi yang dimiliki pemimpin maka akan lahir budaya inovasi di perusahaan. Saran Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini antara lain 1. Inovasi era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. VUCA harus terus dilakukan karena setiap ada persaingan ketat dalam bisnis, akan memunculkan peluang bisnis baru. 2. Di tengah persaingan di era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. VUCA merupakan kesempatan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya ke skala global dengan melakukan peelitian dan potensi di pasar global. Daftar Pustaka Aras, Guler.,dan Crowther David. 2008. Governance And Sustainability An Investigation Into The Relationship Between Corporate Governance And Corporate Sustainability. Management Decision. Vol 46. No. 3. Pp 433-448. Burthonshaw-Gunn, Simon A. 2011. Alat dan Teknik Analisis Indeks Jakarta. Cambra-Fierro, Jesus., dan Rocio Ruiz-Benitez. 2011. Sustainable Business Practices In Spain A Two-Case Study. European Business Review. Vol. 23 no. 4. Pp 401-412. Codreanu, Aura. 2016. ā€œA VUCA Action Frame work for a VUCA Environment Leadership Challenges and Solutionsā€. Journal of Defense Resource Management. Volume 7 Issue 2 13/ 2016 Fontana, ā€œInnovate We Can!ā€. Bekasi Cipta Inovasi Sejahtera p-ISSN 2086-3748 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan JIMAT Volume 9 Nomor 1, Mei 2018 Fontana, Avanti. 2016, ā€œInnovation or Die What A Company Was Doā€.Materi dipresentasikan pada Indonesia Knowledge Forum V-2016 7 Oktober 2016. Handayani, N, 2007. Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Keterkaitan Hubungan Modal Sosial Dengan Keberlangsungan Usaha Pengusaha Batik Di Kampung Kauman, Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta. Sebelas Maret Surakarta. Jesson, J., Matheson, L. dan Lacey, 2011. Doing Your Literature Review Traditional and Systematic Techniques. SAGE Publications Ligthelm, Southern African Business Review, Volume 14 Number 3 Manurung, Laurensius .2010. ā€œStrategi Dan Inovasi Model Bisnis Meningkatkan Kinerja Usaha Studi Empiris Industri Penerbangan Indonesiaā€. Elex Media Komputindo. Tedjakumara, Deddy. 2015. ā€œKeberlanjutan Inovasi Survey Terbatas Inovasi Pada Usaha Menengahā€. Materi Dipublikasikan Pada Indonesia Knowledge Forum 7 Oktober 2015 Tidd, Joe; Bessant, John; dan Pavin, Keith. 2001. Managing Innovation. John Wiley & Sons. Raghuramapatruni, Radha dan Kosuri, Shanmukha Rao. 2017. ā€œThe Straits of Success in a VUCA Worldā€. IOSR Journal of Business and Management IOSR-JBM Sawhney,Mohanbir,.Wolcott, Robert C., dan dan Arroniz Inigo. 2006ā€œThe 12 Different Ways for Companies to Innovateā€.Spring 2006 MIT Sloan Management Review ā€œKonsep dan Model Pengukuran Corporate SustainabilitySebuah Kajian Literaturā€STAR – Study & Accounting Reseach Volume X, No. 3 – 2013 Zed, Mestika. Penelitian kepustakaan, Jakarta Yayasan Obor Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Global Innovation Index 2017. Diunduh 22 Januari 2018 dari ... This change in the economic and business fields is known as VUCA Volatile, Uncertain, Complex, and Ambiguous. The VUCA era describes business conditions that lead to uncertainty, causing anxiety Aribowo and Wirapraja, 2018. In Indonesia, technological developments in the world of education are proliferating, such as the presence of google classroom and e-learning Aribowo and Wirapraja, 2018. ...... The VUCA era describes business conditions that lead to uncertainty, causing anxiety Aribowo and Wirapraja, 2018. In Indonesia, technological developments in the world of education are proliferating, such as the presence of google classroom and e-learning Aribowo and Wirapraja, 2018. The world of education must get used to new activities not usually done before, such as maximizing the learning process by preparing digital technology to the maximum so that the learning process can be carried out correctly Hendrarso, 2020. ...Survival in private higher education is possible if universities have the superior talent to withstand the shocks of change. Hence, the human resource strategy is an essential part of surviving. Thus, this study aims to identify and determine the implementation of survival and human resource strategies in Indonesia’s private higher education is facing an era of change. The research method used is a descriptive qualitative approach. In collecting data, researchers used the archival method. The data is sourced from news, a total of 602 data sources, and obtained from online publications through trusted news and media. This study found six strategies of survival and human resource by private higher education in Indonesia to encounter an era of change Efficiency; Quality Assurance; Customer Retention Program; Intensive Marketing Program; Opening of New Programs; Mergers, and Acquisitions. This research is expected to provide an extension of the survival and human resource strategies implemented by private universities in Indonesia in facing an era of change.... In addition, the research data obtained was complete, valid, reliable, and objective. This research uses primary data, namely data obtained directly from the object under study through procedures It is necessary to develop digital skills and try to implement new technology prototypes Aribowo, 2018. In collaboration with the Center of Handicrafts and Batik, a Programmable Logic Controller based on the Automatic Batik Stamp tool was created Wibowo, 2019. ...C. Tri WidiastutiAprih SantosoThe unique feature of batik semarangan lies in the concept of colour according to the characteristic of Semarang. This study aims to analyze the strengths, weaknesses, opportunities, and threats of the batik semarangan competitiveness in the era of disruption. A research method is a qualitative approach using primary data, namely data obtained directly from the object under study through procedures and data collection techniques in the form of observation and structured interviews. The data analysis technique used is SWOT analysis strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats. The validity test of the data includes the credibility test internal validity and the triangulation of sources. The results showed that 1 the strengths are the quality of batik, a very strategic location and support from the government to improve its business, and good relations with suppliers; 2 the weaknesses are the production process with simple technology, the lack of marketing for batik products, as well as elderly human resources with common knowledge; 3 the opportunity is that marketing is still extensive and can be done online; 4 the threat is the lack of regeneration of batik craftsmen, batik printing at lower prices. Business actors should increase their skills and creativity, improve product quality, and develop online marketing to increase competitiveness. This study also revealed several managerial implications, which are 1 policymakers must be present and participate in decision making, 2 ease of access to information, promotion and collaboration with batik business actors in big cities, 3 training and assistance to increase innovation and creativity, and 4 encouraging improved branding of batik semarangan. Keywords disruption era, batik semarangan, competitiveness, SWOT... VUCA stands for Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity are circumstances where changes occur full with no certainty Aribowo and Wirapraja ,2018. VUCA components can explained in bullet points following; 1. Volatility, the changes that occur moment this can said is at at a speed that is not could estimated. ... Dinar SoelistyowatiCurrently we live in the era of VUCA Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity where social change is very fast and unpredictable. It is influenced by many factors that are difficult to control, truth and reality are very subjective. In the past, we were taught to love the nation and country by diligently following the flag ceremony at school and other rules that had been prepared by the teaching materials produced by the government. But now the millennial generation can show their loyalty by presenting artistic and cultural attractions that can take various forms. Psychologically the condition of today's young generation is very different from the previous younger generation. The previous younger generation was synonymous with obeying rules, ethics and other polite attitudes. While the current generation is more open, expressive & democratic. This research wants to see from the psychological aspect of communication how the current millennial generation responds to vuca in its obligations as a nation and a state.... Dengan adanya buku profil ini diharapkan dapat membantu kerajinan tangan akrilik kembali aktif dan meningkatkan penjualannya hingga mencapai volume penjualan seperti sebelum Pandemi Covid-19. [3], [4]. Terutama promosi dan hubungan masyarakat dengan konsep bauran iklan sebagai strategi bertahan hidup selama dan setelah pandemi Covid-19 [5], [6], [7], [8], [9]. ...Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Kampung Tematik Akrilik yang terletak di Gunung Pangilun, Kota Padang, Sumatera Barat. Kampung ini merupakan salah satu Kampung Tematik yang dicanangkan Walikota Padang bersama instansi terkait. Pada November 2021, Walikota mengadakan pertemuan dengan perwakilan Perguruan Tinggi di Padang untuk memulai program pendampingan Kampung Tematik. Berdasarkan hal tersebut, wawancara awal telah dilakukan dengan para pengrajin. Diketahui penjualan di kerajinan tangan akrilik saat ini sedang mengalami penurunan penjualan akibat Pandemi Covid-19. Dengan adanya permasalahan tersebut maka diputuskan untuk membantu dalam hal promosi buku profil dalam bentuk E-book. Buku profil ini berisi informasi penting seperti, Latar Belakang, Profil Singkat, Lokasi, Produk yang Tersedia, dan Kontak Person. Buku profil ini diharapkan dapat menjangkau konsumen sasaran secara luas dan tepat. Dengan adanya buku profil ini diharapkan dapat membantu kerajinan tangan akrilik kembali aktif dan meningkatkan penjualannya hingga mencapai volume penjualan seperti sebelum pandemi.... Era globalisasi membuat Pemerintah Republik Indonesia berbenah agar mampu bersaing menghadapi pasar dunia, ditambah situasi pandemi yang juga menuntut untuk bersiap diri menghadapi era VUCA Volatile, Uncertain, Complex, dan Ambigue Setyawan & Listiara, 2017;Aribowo & Wirapraja, 2018. Program-program yang berkaitan dengan pembangunan nasional terus dikeluarkan untuk meningkatkan kualitas seluruh aspek kehidupan masyarakat, salah satunya Perguruan Tinggi PT. ...Era global menuntut segala sektor bersiap menghadapi era VUCA tak kecuali Perguruan Tinggi Negeri PTN. PTN tidak hanya sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat tetapi juga suatu entitas korporasi penghasil ilmu yang perlu bersaing untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Banyak PTN sudah melakukan reformasi tata Kelola Pendidikan untuk menjadi PTN yang berdaya saing. Tiga jenis statuta tata Kelola PT yaitu Satker, PTN BLU, dan PTN BH. Kesiapan untuk berubah menjadi kunci dalam rangka PTN untuk menanggapi dengan cepat dan berhasil berubah. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan terkait kesiapan untuk berubah PTN. Metode kegiatan berupa seminar online melalui aplikasi Zoom Meetings dengan tema ā€œTantangan Perguruan Tinggi Negeri dalam Kesiapan untuk Berubahā€ terbagi menjadi 3 sesi penyampaian materi. Peserta berasal dari pegawai PTN di Indonesia yang berjumlah 105 orang. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta memahami konsep kesiapan untuk berubah dan aplikasinya dalam rangka menuju perubahan status PTN. Kegiatan ini penting dilaksanakan karena untuk melakukan perubahan status PTN salah satunya dengan memberikan pemahaman kepada Sumber Daya Manusia akan pentingnya perubahan karena SDM merupakan faktor penentu dalam kesuksesan perubahan organisasi.... Selain era disruptif kita juga memasuki era VUCA yang merupakan singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Era VUCA menggambarkan situasi yang mengarah pada ketidakpastian dan mudah berubah sehingga menimbulkan kebingungan Ariwibowo & Wirapraja, 2018. VUCA Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity juga harus dihadapi dengan VUCA Vission, Understanding, Clarity, dan Agility Vincent, 2018 [25] ...Astri Wahyuni Astri Zetriuslita ZetriuslitaSuripah SuripahRezi Ariawan ReziThe ability to think critically is very important for mathematics teachers. Therefore, this service activity aims to provide participants with an understanding of the importance of honing critical thinking skills for mathematics teachers. This service was carried out on Tuesday June, 30 2020 and was carried out through the application Zoom Meeting and live YouTube Mathematics Education FKIP UIR. The method used in the implementation of this community service activity is the percentage method to convey material, the question and answer method and the discussion method. The instrument used was a percentage of service material slides. The results of this service activity can be said to be quite good. This can be seen from the responses of teachers who begin to understand the importance of critical thinking skills. This service activity has the benefit of making the teacher more eager to hone their critical thinking skills so that they can do better and be useful for Fitria UtamaTulisan ini membahas tentang gaya kepemimpinan Asta Brata untuk diterapkan di era VUCA, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tahap pengumpulan data, analisis dengan metode deskriptif-analitik, interpretasi, dan dilanjutkan tahap penulisan menjadi sebuah karya. Masalah yang di angkat dalam penelitian ini adalah bagaimana konsep Asta Brata dapat diterapkan sebagai pedoman kepemimpinan di era VUCA. Permasalahan tersebut dijawab dengan menjabarkan pengertian VUCA, pengertian Asta Brata, dan analisis Asta Brata sebagai pedoman kepemimpinan di era VUCA. Melalui kajian yang dilakukan, ditemukan bahwa terdapat sudut pandang lain dari VUCA yakni VUCA Prime yang bermakna positif. VUCA Prime terdiri atas Vision, Undertsanding, Clarity, and Agile. Ditemukan juga Asta Brata merupakan konsep kepemimpinan ideal yang didasari peneladanan terhadap sikap unsur dalam alam yakni bumi, air, angin, bulan, matahari, samudra, gunung, dan api. Setelah dilakukan analisis ditemukan bahwa Asta Brata dapat diterapkan sebagai pedoman yang harus dimiliki pemimpin untuk mencapai VUCA Prime. Penerapannya adalah sebagai berikut sikap air dan bumi dapat digunakan untuk mencapai Vision, sikap lautan dan bulan untuk mencapai Understanding, sikap angin dan api untuk mencapai Clarity, serta sikap gunung dan matahari dapat diterapkan untuk mencapai Agile. Berdasarkan temuan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Asta Brata dapat dijadikan alternatif konsep kepemimpinan di era VUCA. This study examines Asta Brata's leadership style for the VUCA age. Utilizing qualitative research methodologies with data gathering phases, descriptive-analytic analysis, interpretation, and extending the writing step into work. The issue presented in this study is how to apply the Asta Brata idea as a leadership guide in the VUCA age. This issue is addressed by defining VUCA, Asta Brata, and analyzing Asta Brata as a guideline for leadership in the VUCA age. According to the research, another point of view from VUCA, VUCA Prime, has a positive significance. VUCA Prime is made from Vision, Understood, Clarity, and Agile. It was also discovered that Asta Brata is an ideal leadership concept based on the attitudes of nature's elements, including earth, water, wind, moon, sun, ocean, mountains, and fire. Following an examination, Asta Brata may be used as a guideline for leaders to reach VUCA Prime. Water and earth attitudes can be used to gain Vision; ocean and moon attitudes can be used to gain Comprehension; wind and fire attitudes can produce Clarity; and mountain and sun attitudes can achieve Agile. Asta Brata, based on these findings, can be employed as an alternative leadership idea in the VUCA purpose of this study is to determine the role that private tertiary institutions play in the process of achieving sustainability. Private tertiary institutions will need to be able to form relationships with a variety of parties, such as the private sector and the government sector, and formulate sustainability maturity levels in order to determine the extent to which tertiary institutions have reached a certain level of maturity. In this study, a descriptive research method is combined with a quantitative research methodology. According to research, several components of STIE Indonesia, such as Innovation and technology, Collaboration, Process, Purchase, motivation and incentives, health and safety, human resource development, and ethical behavior and human rights, are at the stage where they are gratifying or satisfying. Extraordinary or of a sophisticated nature. On the most fundamental or fundamental level, which involves knowledge management, the absence of conflicting interests, effective governance, and an absence of corruption. However, private universities have a responsibility to place a greater emphasis on sustainability reports, resources set aside for recycling, concerns regarding biodiversity and environmental issues, emission pollution into the air, water, and soil, and the existence of universities that start at the Beginning level. Endah Dewi PurnamasariTry WulandariRasid SiddikDisamping revolusi saat ini kita juga menghadapi era VUCA. Era VUCA menciptakan kondisi bisnis yang tidak pasti dan menimbulkan kekhawatiran. Saham yang rentan dipengaruhi oleh isu atau peristiwa dapat membahayakan pasar saham dan mempengaruhi IHSG. Pergerakan IHSG menggambarkan perekonomian suatu negara. Perusahaan atau individu harus siap dalam menghadapi tantangan dan mempunyai solusi dari setiap elemen yang terkandung pada Era VUCA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pergerakan IHSG di Indonesia pada Era VUCA. Sumber data penelitian ini diperoleh dari dan berupa data pergerakan IHSG harian pada era VUCA yaitu pada saat gelombang pandemi covid-19 di Indonesia dengan kasus tertinggi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan uji hipotesis. Hasil uji paired samlpe T-test pada gelombang 1 dan 3 diperoleh bahwa tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 menyatakan bahwa adanya pergerakan IHSG. Namun pada gelombang 2 dengan nilai sign lebih besar dari 0,05 dinyatakan bahwa tidak adanya pergerakan ini dimaksudkan untuk mendiskusikan pengembangan desa wisata yang berkelanjutan, untuk mewujudkannya dibutuhkann roadmap yang jelas, dukungan sumberdaya dan yang terpenting adalah komitmen kepala desa sebagai pemimpin lokal, yang inovatif, demokratis dan terbuka. .Pengembangan desa wisata tidak sekedar membuka tempat wisata baru, melainkan tempat wisata yang memberikan ruang dan kontruksi budaya yang membaur menjadi nilai baru dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa setempat. Oleh karena itu hal terpenting adalah diperlukan adanya kepemimpinan transformatif kepala desa yang mampu menginisiasi inovasi pengembangan desa wisata. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kepemimpinan transfomatif kepala desa yang mampu mengembangkan desa wisata berkelanjutan dengan membangun jaringan kerjasama berbagai pihak untuk bersama mengembangkan desa wisata, Penelitian ini dilakukan di Desa Winduaji Paguyangan Brebes. Metode penelitian adalah kualitatif, dengan analis data interaktif. Hasil Penelitian ini menunjukkan pengembangan desa wisata diperlukan konsep yang jelas, komitmen pelaku wisata, inisiasi jaringan kerjasama yang luas, serta branding wisata yang khas dan menjanjikan, Selain itu Desa wisata Winduaji dapat dikembangkan sebagai desa wisata berkelanjutan karena memiliki kriteria keberlanjutan ekologi, ekonomi dan sosial budayaFaced with the prospects of slow growth, commoditization and global competition, companies like General Electric Co., Microsoft Corp. and Ford Motor Co. have now emphasized innovation as critical to their future success. But what exactly is innovation? Although the subject has risen to the top of the CEO agenda, many companies have a mistakenly narrow view of it. They might see innovation as synonymous with new product development or traditional research and development. But such myopia can lead to the systematic erosion of competitive advantage. As result, companies in a given industry can come to resemble one another over time. In actuality, business innovation is far broader in scope than product or technological innovation. In fact, a company can innovate along any of 12 different dimensions with respect to its 1 offerings, 2 platform, 3 solutions, 4 customers, 5 customer experience, 6 value capture, 7 processes, 8 organization, 9 supply chain, 10 presence, 11 networking, and 12 brand. Nissan Motor Co., for example, has innovated along the platform dimension, using essentially the same small engine block to power a variety of models, including m upscale midsize sedan, a large sedan, luxury sedans, a minivan and a sports coupe. Enterprise Rent-A-Car has innovated along the customers and presence dimensions, placing car rental locations in the neighborhoods where people live and work rather than at airports. Together the 12 dimensions of innovation can be displayed in a new framework called the "innovation radar," which companies can use to manage the increasingly complex business systems through which they add dan Model Pengukuran Corporate SustainabilitySebuah Kajian "Konsep dan Model Pengukuran Corporate SustainabilitySebuah Kajian Literatur"STAR -Study & Accounting Reseach Volume X, No. 3 -2013Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Global Innovation IndexMestika ZedZed, Mestika. Penelitian kepustakaan, Jakarta Yayasan Obor Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Global Innovation Index 2017. Diunduh 22 Januari 2018 dari

Manfaatpengembangan sumber daya manusia - Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk

Keberlangsungan Sustainability diartikan sebagai suatu bentuk kata kerja yang menerangkan suatu keadaan atau kondisi yang sedang berlangsung terusmenerus dan berlanjut, merupakan suatu proses yang terjadi dan nantinya bermuara pada suatu eksistensi atau ketahanan suatu keadaan disarikan dari Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Berdasar definisi ini keberlangsungan usaha Business Sustainibility merupakan suatu bentuk konsistensi dari kondisi suatu usaha, dimana keberlangsungan ini merupakan suatu proses berlangsungnya usaha baik mencakup pertumbuhan, perkembangan, strategi untuk menjaga kelangsungan usaha dan pengembangan usaha dimana semua ini bermuara pada keberlangsungan dan eksistensi ketahanan usaha. Dalam sumber lain keberlangsungan diartikan sebagai Sustainability is ā€œusing, developing and protecting resources in a manner that enables people to meet current needs and provides that future generationscan also meet future needs, from the joint perspective of environmental, economic and community objectives.ā€ Ini diartikan bahwa keberlangsungan adalah sesuatu yang dipergunakan untuk mengembangkan dan melindungi sumber daya yang berada didalamnya, dimana memungkinkan orang-orang untuk mendapatkan suatu cara untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan akan datang, dari pandangan gabungan lingkungan, ekonomi dan pandangan masyarakat. Pernyataan-pernyataan ini dapat dianolagkan dan dipakai sebagai definisi konsep dalam penelitian ini, bahwa keberlangsungan usaha merupakan suatu keadaan atau kondisi usaha, dimana didalamnya terdapat cara-cara untuk mempertahankan, mengembangkan dan melindungi sumber daya serta memenuhi kebutuhan yang ada didalam suatu usaha industri. Cara-cara yang dipergunakan ini bersumber dari pengalaman sendiri, orang lain, serta berlandaskan pada kondisi atau keadaan ekonomi yang sedang terjadi di dalam dunia usaha Business.
Bekerjasecara profesional, tekun dan sungguhsungguh untuk mencapai hasil yang maksimal. 2. Tahapan Pengembangan Usaha. Perlu mengidentifikasi peluang dengan didukung data dan informasi. Informasi biasanya dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti: 1. Rencana Perusahaan. 2. Saran dan usul manajemen kecil.
- Keberhasilan bisnis atau usaha dipengaruhi banyak aspek dalam kewirausahaan. Faktor yang paling utama pendukung keberhasilan usaha adalah relatif cukup banyak. Dikutip dari Investopedia, wirausaha yakni individu yang bisa menciptakan bisnis sendiri, menanggung sebagian besar risiko dan juga menikmati keuntungan dari usaha yang pengusaha yang gagal bahkan bangkrut karena tidak memiliki karakter kewirausahaan. Karena banyak yang berpikir, dengan modal besar, usaha akan berjalan dengan sendirinya. Belum lagi faktor risiko yang tak terduga seperti musibah hingga bencana alam. Baca juga Salah Satu Tujuan Kewirausahaan Faktor pendukung keberhasilan usaha Faktor yang paling utama pendukung keberhasilan usaha adalah sebagai berikut1. Sikap Sikap sangat berpengaruh dalam pencapaian keberlangsungan usaha seseorang. Beberapa sikap yang mencerminkan keberhasilan usaha adalah bekeja keras, ketekunan, percaya diri, rajin, etos kerja, kedisiplinan mengasah kemampuan, dan sebagainya. 2. Keahlian Faktor yang paling utama pendukung keberhasilan usaha adalah salah satunya skill atau keahlian. Keahlian sendiri bisa dipelajari, sehingga bisa dimiliki siapa saja. 3. Berani ambil risiko Faktor keberhasilan wirausaha berikutnya adalah berani mengambil risiko. Selain tindakan, keberanian dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk juga menjadi kunci untuk sukses menjadi pengusaha. 4. Keterampilan wirausaha Faktor yang paling utama pendukung keberhasilan usaha adalah salah satunya. Tanpa keterampilan, mungkin usahamu bakal flat, dan bisa berpotensi bangkrut dalam waktu yang singkat. 5. Kreatif Orang yang kratif selalu menelurkan ide-ide baru. Sikap ini sangat dibutuhkan dalam mendukung keberhasilan usaha. Sementara itu, berikut yang tidak termasuk faktor pendukung keberhasilan usaha yaitu Tidak jujur dalam mengelola usaha Tidak kompeten sama sekali dalam bidang bisnisnya alias cuma modal nekat Tidak memiliki kemampuan manajemen keuangan yang baik Tidak sepenuhnya bersemangat dalam mengembangkan usaha Kurangnya keahlian manajemen sumber daya manusia yang baik. Baca juga Pengertian Kewirausahaan Beserta Ciri-cirinya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. PentingnyaKeberlangsungan Usaha . 16 Juli 2019 04:08 Diperbarui: 16 Juli 2019 04:13 514 0 0 + Laporkan Konten Tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen resiko yang tepat, serta tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat sekitar dan pelaporan keberlanjutan suatu usaha satu tahun bahkan lima atau seputuh tahun kedepan merupakan 3. Barang yang diciptakan itu berguna untuk memenuhi kebutuhan 4. Barang yang diciptakan itu bernilai seni Sehingga dapat disimpulkan bahwa kerajinan merupakan suatu ketrampilan tenaga manusia untuk menciptakan suatu barang yang mempunyai kualifikasi fungsional dan estetika. Kerajinan mainan anak-anak disini diusahakan dalam bentuk industri kerajinan yang dikerjakan dengan menggunakan alat-alat yang sederhana sebagai teknologinya dan juga dibantu dengan keterampilan tangan, sehingga dengan demikian dapat didefinisikan mengenai pengertian industri kerajinan adalah suatu usaha tradisional yang masih sederhana dengan tenaga kerja yang kurang dari 10 orang dengan bahan baku yang didapat dari daerah sekitar untuk menghasilkan suatu barang yang bernilai fungsional dan estetis yang dijual tanpa promosi untuk memperoleh pendapatan. 3. Pengusaha Pengusaha wirausaha merupakan istilah yang diterjemahkan dari kata entrepreneur. Dalam Bahasa Indonesia, pada awalnya dikenal istilah wiraswasta yang mempunyai arti berdiri sendiri diatas kekuatan sendiri. Istilah tersebut kemudian berkembang menjadi berkembang menjadi wirausaha, dan entrepreneurship diterjemahkan menjadi kewirausahaan. Dimana menurut poerwodarminto pengusaha diartikan sebagai orang yang mengusahakan perusahaan atau orang yang melakukan pekerjaan besar dan alat-alat atau cara-cara yang teratur, bermaksud untuk mencari keuntungan menghasilkan sesuatu, membuat barang-barang, berdagang, dan lain sebagainya. Definisi lain tentang pengusaha adalah orang yang mampu melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan. Seorang wirausaha adalah orang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan-keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan. Dari kedua definisi tersebut dapat dianalogkan dan dijadikan sebagai pedoman yang dipakai dalam penelitian ini siapa-siapa yang dijadikan informan, maka definisi pengusaha dapat diartikan sebagai berikut Pengusaha adalah orang yang mempunyai usahaperusahaan dimana mereka melakukan proses produksi, baik sendiri ataupun dikerjakan oleh orang lain, baik yang mempunyai pabrik dengan mesin- mesin produksi maupun yang hanya berupa home industry. Hasil dari produksi ini kemudian dipasarkan dan diperdagangkan sendiri atau disalurkan untuk dijual oleh orang lain serta untuk mendapatkan keuntungan dari hasil jualan barang-barang produksi tersebut. 4. Keberlangsungan Usaha Keberlangsungan sustainability diartikan sebagai suatu bentuk kata kerja yang menerangkan suatu keadaan atau kondisi yang sedang berlangsung terus menerus dan berlanjut, merupakan suatu proses yang terjadu dan nantinya bermuara pada suatu eksistensi atau ketahanan suatu keadaan disarikan dari kamus Lengkap Bahasa Indonesia Berdasarkan definisi ini keberlangsungan usaha Business Sustainibility merupakan suatu bentuk konsisten dari kondisi suatu usaha, dimana keberlangsungan ini merupakan suatu proses berlangsungnya usaha baik mencakup pertumbuhan, perkembangan, strategi untuk menjaga kelangsungan usaha dan pengembangan usaha dimana semua ini bermuara pada keberlangsungan dan eksistensi ketahanan usaha. Dalam sumber lain keberlangsungan diartikan sebagai Sustainability is ā€ using, developing and protecting recources in a manner that enables people to meet current needs and provides that future generationscan also meet future needs, from the joint perspective of environmental, economic and community objectives.ā€ www. Ini diartikan bahwa keberlangsungan adalah sesuatu yang dipergunakan untuk mengembangkan dan melindungi sumber daya yang berada didalamnya, dimana memungkinkan orang-orang untuk mendapatkan suatu cara untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan akan datang, dari pandangan gabungan lingkungan, ekonomi dan pandangan masyarakat. Pernyataan-pernyataan ini dapat dianalogkan dan dipakai sebagai definisi konsep dalam penelitian ini. Bahwa keberlangsungan usaha merupakan suatu keadaan atau kondisi usaha, dimana didalamnya terdapat cara-cara untuk mempertahankan, mengembangkan dan melindungi sumber daya serta memenuhi kebutuhan yang ada didalam suatu usaha industri . Cara-cara yang dipergunakan ini bersumber dari pengalaman sendiri, orang lain, serta berlandaskan pada kondisi ekonomi yang sedang terjadi didalam dunia usaha business Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia 1996 562 Keberlangsungan berarti kelanjutan, ketahanan. Pengertian keberlangsungan menurut kamus ilmu-ilmu sosial 1986 296 yaitu cara dimana suatu tindakan atau tugas dilaksanakan Usaha yaitu kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Dengan kata lain kegiatan dibidang perdagangan dengan maksud mencari untung. Jadi Keberlangsungan usaha adalah suatu keadaan atau kondisi usaha, dimana didalamnya terdapat cara-cara untuk mempertahankan, mengembangkan dan melindungi sumber daya serta kebutuhan yang ada didalam suatu usaha industri untuk mencapai maksud yaitu mencari untung. Cara-cara yang dipergunakan bersumber dari pengalaman sendiri dan orang lain, serta berlandaskan pada kondisi atau keadaan ekonomi yang sedang terjadi didalam dunia usaha atau business Disarikan dan dianalogkan dari Fajri dkk, 2003 dan www. Keberlangsungan Usaha dikaji dengan mengadaptasi beberapa aspek-aspek penting dalam usaha, menurut saya dibagi menjadi 4 antara lain yaitu 1. Permodalan Adalah segala sesuatu uang, barang, harta yang sifatnya pokok yang dipergunakan untuk menjalankan suatu usaha Fajri dkk, permodalan tersebut sangat berpengaruh terhadap jaringan sosial karena berkaitan dengan cara memperoleh modal untuk kelangsungan usaha didalam industri 2. Sumber Daya Manusia Adalah sumber daya yang berasal dari manusia yang dimilikinya, dimana sumber daya ini merajuk pada individu- individu yang ada dalam sebuah organisasi Ruky, 2003. Sumber daya manusia atau lebih sering disebut tenaga kerja merupakan suatu potensi yang berasal dan dimiliki dalam diri manusia dari pada manusia itu sendiri yang dapat dikembangkan dan dijaga kelangsungannya untuk proses yang terjadi dalam suatu usahanya baik produksi ataupun pemasaran. Kemudian dari sudut sumber daya manusia yang kaitannya dengan tenaga kerja, didalam jaringan sosial harus memiliki kemampuan berpikir yang lebih sehingga mampu bersaing untuk kemajuan suatu industri kerajinan. 3. Produksi Adalah proses penciptaan atau pengeluaran hasil, disini berarti suatu proses koordinasi material-material dan kekuatan- kekuatan input dalam pembuatan suatu barang atau jasa output, dalam Beatte dan Taylor 1994. Dalam keberlangsungan produksi antara lain mencakup faktor-faktor atau aspek-aspek yang berhubungan dengan bahan baku, teknologi dan kualitas serta kuantitas barang hasil produksi. Kaitannya dengan hasil produksi ini jaringan sosial sangat berpengaruh didalam meningkatkan hasil produksinya karena hubungan sosial dan ekonomi sebagai sarana mempertahankan hasil produksi. 4. Pemasaran Adalah proses perencanaan dan penerapan konsepsi, penetapan harga, dan distribusi barang, jasa, dan ide untuk mewujudkan pertukaran yang memenuhi tujuan individu atau organisasi. Pengembangan produk desain produk, penganekaragaman hasil, riset komunikasi, distribusi, penetapan harga dan pelayanan merupakan inti aktivitas pemasaran dalam suryana, 2003. Dalam hal pemasaran suatu industri harus memiliki jaringan pemasaran yang luas dimana juga berkaitan dengan jaringan sosial karena ini berhubungan antara konsumen dengan penjual sehingga jaringan sosial mampu memberikan kontribusi untuk memperluas pemasaran dalam usaha industri kerajinan. Dalam pengkajian keberlangsungan usaha ada beberapa jenis yaitu keberlangsungan permodalan, keberlangsungan sumber daya manusia, keberlangsungan produksi dan keberlangsungan pemasaran, yang menitik beratkan dan bersumber pada tiga kata kunci yang tersirat dalam definisi keberlangsungan usaha yaitu memenuhi kebutuhan, mengembangkan sumber daya dan melindungi sumber daya. Disamping itu juga keberlangsungan usaha berkaitan dengan jaringan sosial ini dibuktikan bahwa melalui hubungan individu satu dengan individu yang lain mampu meningkatkan beberepa aspek yang berhubungan dengan keberlangsungan usaha tersebut. F. KERANGKA PEMIKIRAN Kegiatanwirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah w perencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal irausaha dikenal dengan sebutan 6M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method Alatanalisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap keberlangsungan usaha, ketrampilan berpengaruh signifikan terhadap keberlangsungan usaha, dan kemampuan berpengaruh signifikan terhadap keberlangsungan usaha. OQgQpy.
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/282
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/321
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/280
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/235
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/23
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/157
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/375
  • 3xtuhjdli6.pages.dev/585
  • sumber daya yang menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha adalah